Hukuman

18 2 0
                                    

Xiao Lian dengan buru buru menghabiskan bubur tersebut hingga tak meninggalkan bekas sedikitpun. Baru kali ini ia menyukai bubur, teksturnya sangat pas dan tidak terlalu lembek sangat cocok untuk lidahnya yang pilih pilih. Ia merasa sangat senang, mood buruknya seketika menghilang hanya karena bubur tersebut.

"Enak?" Ujar seseorang yang berdiri sambil menyilangkan tangannya di depan dadanya dan bersandar di depan pintu.

"Kyaaa?!!" Ujar Xiao Lian berteriak kaget melihat sosok tersebut.

"Kenapa kau terus berteriak" Ujar Shui Liong dengan dingin.

"Ma...maaf, aku kaget melihat kedatanganmu. Apa lagi semua yang kau pakai itu adalah warna putih, tampilanmu hampir sama seperti hantu jika hanya dilihat sekilas" Ujar Xiao Lian dengan gugup.

"Aku bukan hantu" Ujar Shui Liong dengan dingin.

"Maaf" Ujar Xiao Lian menunduk takut sambil mengigit bibirnya sendiri.

"Jawab" Ujar Shui Liong tanpa banyak berbicara.

"Jawab? untuk apa? apa yang harus ku jawab?" Ujar Xiao Lian dengan panik menatap ke arah Shui Liong.

"Enak?" Tanya Shui Liong singkat.

"Enak...?" Ujar Xiao Lian berfikir dan langsung berfokus ke mangkuk yang ia bawa.

"Oh yang kau maksud ini?ini sangat enak, bagaimana bisa kau memasak seenak ini, Shui Liong?" Ujar Xiao Lian memujinya hingga Shui Liong tampak keheranan, "Dari mana kau tau namaku?".

"Huo Liong yang memberitahuku, beberapa menit yang lalu ia kemari untuk memanaskan bubur milikku dan berbincang sebentar. Dia juga memberitahu nama adik adikmu" Ujar Xiao Lian berbicara panjang lebar dengan matanya yang lebar dan tampak imut.

"Oh" Jawab Shui Liong dengan singkat.

"Apa apaan ekspresi itu? aku berharap jawaban yang lebih banyak atas ucapanku. Kenapa kau hanya menjawab ucapkan ku seperti itu?" Ujar Xiao Lian didalam hati dengan kesal yang membuat pandangan matanya menjadi sedikit berkaca kaca.

Shui Liong menatapnya dengan datar dan tampak seperti mencari sesuatu. Xiao Lian memalingkan mukanya dan menaruh mangkuk di meja lalu bergegas berjalan menghampirinya, "Maaf, aku ingin tidur" Ujar Xiao Lian dengan wajah yang menunjukan ekspresi kecewa.

"......"

Tak ada jawaban apa pun dari Shui Liong dan ia bergegas membuka pintu lalu mengusirnya kemudian berjalan kembali ke kasurnya yang empuk. Entah kenapa ia langsung sebal jika berdekatan dengan Shui Liong apa lagi tidak mendapatkan apresiasi, sifat Shui Liong yang terlalu dingin dan datar membuatnya berfikir untuk tidak terlalu banyak bicara dengannya. Xiao Lian menghela nafas dan berbaring di kasurnya lalu membuka ponselnya.

[Fict on pinterest]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Fict on pinterest]

Ternyata Feng Hao mengirim pesan dan meneleponnya berulang kali. Xiao Lian tak berniat membalas pesannya jadi ia biarkan saja ponselnya mati begitu saja.

Jorney of Love [Remake]Where stories live. Discover now