Pembunuhan Orochimaru

1.4K 90 3
                                    

Kedua kelopak mata Sakura mengerjap, ia menatap ke sekeliling kamar yang sepi, kepalanya masih terasa pusing. Ia memeriksa tubuhnya yang masih polos tanpa busana dan diselimuti hakama putih Sasuke.
Ia menyentuh kepalanya, air matanya mengalir tanpa bisa ia tahan kala dirinya mengingat perkataan Sasuke yang tak ingin mengenal cinta dan kasih sayang, lantas mengapa lelaki itu merenggut kesuciannya jika memang ia tidak ingin mencintainya?, hatinya terasa sakit dan hancur berkeping-keping.

"Kau sudah bangun, Sakura..." suara berat itu terdengar seksi dan tampan.

Sakura menoleh, "Sasuke kun, aku ingin pulang" katanya.

Lelaki berparas tampan itu terdiam sejenak, kemudian ia duduk di samping tempat tidur, "kau boleh pulang jika tubuhmu sudah pulih" katanya.

Sakura mengerutkan dahinya heran, "pulih?, memangnya aku kenapa?" Ia bertanya sembari menggerakkan tubuh polosnya, "ouchhh" pekiknya ketika ia merasakan perih di bawah sana, serta punggung yang terasa hancur sehancur hatinya. Ia baru mengingat pergulatan super liar yang mereka lakukan semalam hingga berkali-kali sampai membuatnya kelelahan.

"Sasuke kun, bagaimana kalau kau pulang saja bersamaku, aku janji kau takan pernah menyesal, aku, Naruto dan Kakashi akan menjadi keluargamu" pinta Sakura.

"Bagiku, tempat pulang itu sudah tidak ada dan tujuan hidupku sangat berbeda dengan kalian semua" jawab Sasuke.

"Tapi, membalas dendam itu hanya akan membuatmu menyesal, Sasuke kun, Uchiha Itachi adalah satu-satunya keluargamu yang terikat hubungan darah" protes Sakura.

"Aku sudah melepaskan ikatan darah itu sejak lama, karena itu aku tak ingin memiliki ikatan cinta dan kasih sayang lagi dengan siapapun" suara lantang itu sangat menyakiti Sakura.

Perempuan musim semi itu menyadari sesuatu ketika dirinya kini sudah menjadi wanita, bukan seorang gadis lagi, "jika memang begitu, lalu....untuk apa kau membuatku pingsan dan membawaku kemari?, apa tujuanmu Sasuke kun?" Tanya si cantik.

Sasuke terdiam sesaat, entah apa yang ada di pikirannya, bahkan ia sendiripun tak memiliki alasan mengapa dirinya nekat membawa Sakura ke tempat persembunyian dirinya yang tak diketahui siapapun. Padahal dirinya sudah memutus ikatan dengan semua orang sejak ia meninggalkan Konoha.

"Membawamu kemari bukanlah sesuatu yang aku rencanakan, tubuhku bergerak sendiri" ujar Sasuke sembari memasang wajah dinginnya. "Sakura, sejauh apa kedekatanmu dengan Naruto?" Ia bertanya dengan ekspresi datar.

Sakura mengerutkan dahinya, "Naruto sangat akrab denganku, dia penuh semangat berlatih agar menjadi lebih kuat, tapi Sasuke kun, kenapa kau menanyakan hal itu?" Katanya heran.

"Lupakan saja!!!" Seru Sasuke kemudian berdiri, "aku akan pergi membunuh Orochimaru di markasnya, kau tunggu di sini" pintanya.

Sakura masih bengong kala ia mendengar ucapan Sasuke yang sangat dingin, "tapi bagaimana caranya, Orochimaru bukanlah orang yang mudah untuk dibunuh" katanya.

"Jangan pernah remehkan seorang Uchiha" jawab Sasuke seraya berjalan meninggalkan goa persembunyiannya.

Wanita musim semi itu lantas bangkit dari tempat tidur, ia segera mengalirkan cakra ke seluruh badannya yang terasa sakit. "Aku harus melaporkan ini semua pada hokage, jika memang Sasuke berniat membunuh Orochimaru, maka keselamatannya dalam bahaya, aku yakin Orochimaru itu adalah iblis ular yang sangat sulit untuk dibunuh" ucapnya.

Semua pakaiannya yang tercecer segera ia punguti kemudian mengenakannya, blusshhh pipinya merona kala ia mengingat pergulatannya semalam, betapa kuatnya lelaki yang amat ia cintai itu sehingga bisa membuatnya hampir tak bisa berjalan.
Ia tak menyangka bahwa untuk pertama kalinya ia kehilangan kesuciannya oleh orang yang sangat ia sukai sejak lama. Ada rasa tenang memang dalam hatinya karena ia menyerahkannya pada lelaki yang ia harapkan namun hatinya seketika patah tatkala mengingat kembali ucapan Sasuke yang tak ingin merasakan cinta dan kasih sayang dari siapapun.

The Light of UchihaWhere stories live. Discover now