7. Angry Ileana

51 9 84
                                    

"Lembut sekali, ingin aku coba."

'Mumpung dalam keadaan sadar.' Lanjut Taehyung dalam hati.



Taehyung mendekati Ileana dengan gerakan sepelan mungkin, berharap banyak agar sang wanita tidak menyadari pergerakannya. Saat nafas mereka sudah saling bersentuhan, Ileana memegang erat satu tangan Tae yang sedang merangkum rahangnya. Senyum sayu pria Kim menguar begitu saja. Dia beranggapan Ileana terbuai, menyetujui lancaran aksi ciumannya. Namun sayangnya tidak seperti itu, pegangan erat di jemari Taehyung semakin lama semakin berubah menjadi rematan dan di hempas.

Sadar sekali Ileana kalau Taehyung ingin macam-macam pada dirinya. Setelah menghempas tangan Taehyung dari rahangnya, ia mendorong paksa dada pria itu agar menjauh dari tubuhnya. Tidak bisa, Taehyung sudah kepalang ingin. Enak saja aksinya mau di gagalkan begitu saja. Dengan gemas ia mengapit  dagu Ilea, hingga membuatnya mendongak ke atas. Memberontak tentu saja Ileana lakukan. Namun pemberontakan itu malah membuat Taehyung semakin gemas, kedua tangan Ileana ia kunci dengan satu tangannya.

Kaki wanita Park yang sedari tadi berusaha menendang kemaluan lawannya, kini sudah di kurung dan di apit, jadi hanya bisa diam di antara paha kokoh Taehyung.

"Diam atau aku akan melakukan hal yang lebih dari ini."

Bibir Ileana sudah pernah Taehyung rasakan sebelumnya dalam keadaan tidak sadar, tentu saja kali ini ia menginginkan hal yang berbeda. Mau tak mau, Ileana harus di paksa ikut merasakan bagaimana seksinya bibir Taehyung.

Wanita Park sudah diam dalam dekapan Taehyung, bukan karena menurut, tapi karena rasa panik. Bagaimana kalau pria di atasnya ini melakukan hal yang iya iya? Lebih lagi, siapa pula yang bisa bergerak dalam keadaan terkurung begini?

"Good girl. Uhh, belum diapa-apakan, tapi dahi mu sudah berkeringat."

Taehyung menyeka bulir-bulir keringat yang muncul di dahi sang wanita menggunakan pipinya sendiri. Tidak bisa menggunakan tangan, sebab tangannya di pergunakan untuk mengunci lengan-lengan mungil Ileana.

"T-tolong jangan lakukan ap- Hmmph!"

Tanpa berpikir panjang Taehyung langsung melahap bibir yang sedari tadi menggoda imannya. Mencecap bibir atas dan bawah secara bersamaan. Menelusupkan lidah kedalam sana, menggoda lidah sang wanita agar terbuai dalam ciumannya.

Ileana mendorong lidah Taehyung menggunakan lidahnya, yang mana hal itu malah membuat gairah Taehyung membuncah. Menganggap pujaan hati membalas ciuman itu. Hatinya meletup-letup sebab bahagia yang di rasa. Bahagia bercampur gila. Rasanya memang segila itu. Ya, Taehyung gila karena Ileana.

Ciumannya menurun pada tulang selangka yang masih tertutupi kemeja. Sungguh, Taehyung tak kuasa untuk berbuat lebih meski ingin. Jemari panjangnya sudah gatal ingin membuka satu persatu kancing kemeja sialan yang melekat pada tubuh kecintaannya.

Tepat di atas dada Ilea, nafas Taehyung memburu dan bersahutan dengan deru nafas sang dara, menggelitik daerah sensitifnya. Benar, susah sekali rasanya mencoba menahan nafsu. Sebab itu Taehyung kewalahan.

Dengan berat hati Taehyung mengangkat kepala agar bisa menyinggungkan pandang pada netra sendu Ilea. Mata indah itu memerah ketika beradu pandang pada pria di atasnya.

"Pergilah.."

Ileana diam masih tak bisa bergerak, kendati pria Kim sudah memerintahkannya untuk segera pergi.

"Pergi Ilea, sebelum aku berubah pikiran dan berbuat yang tidak-tidak padamu."

"Kalau begitu lepaskan aku dulu. Bagaimana bisa aku pergi kalau tangan dan kakiku masih kau kunci. Bahkan kau masih mengurung tubuhku."

MR. STALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang