13

12K 1.3K 34
                                    

Setelah pertemuan tadi, Ethan memutuskan untuk pulang esok pagi.

Saat ini, ia tengah berendam di salah satu kolam mandi air hangat untuk merilekskan tubuhnya. Jo datang melapor pada Ethan tentang Dio di rumah

"Bagaimana milikku di villa? Apa ia berbuat ulah?"

"Tidak tuan, tuan muda sangat baik hari ini. Hanya menolak memakan sayur dan memilih memakan daging, selebihnya ia sangat patuh"

"Bocah itu, rasanya aku menyesal menurutinya untuk memasak daging tiap hari, ia jadi malas memakan sayuran"

Mengingat Dio yang hampir setiap hari menolak memakan sayur ketika di berikan, membuat Ethan terkekeh geli. Bocah itu akan merengek dengan suara cadel menolak memakan sayur, bocah itu akan menggunakan jurus andalannya untuk meluluhkan hati mongel Ethan

Sedangkan Ethan, tak bisa melakukan apapun untuk menolak. Bocah itu tau caranya agar orang lain sulit menolak permintaannya

"Baguslah, pantau terus. Aku tak ingin mereka mengetahui milik ku"

"Baik tuan" Jo menunduk, setelahnya berjalan pergi dari kamar mandi hotel yang Ethan tempati

Tubuh tegap atletis meregang dengan sendirinya, uap air seketika dapat mengurangi rasa membunuhnya. Jika saja Andreson tak datang tadi, mungkin saja itu akan menjadi pembantaian bukan pertemuan

Apa yang harus Ethan lakukan?

Jika menjadikan Andreson musuh, tentu itu sangat merugikan dirinya Karna kekuatan Andreson dalam bisnis gelap sudah mendarah daging dan itu akan lebih sulit dari pada menjatuhkan satu organisasi lain

Menjadikannya sekutu juga bukan pilihan yang bagus, pria itu sangat tau caranya memanfaatkan dengan baik kelemahan orang lain

Lalu, sekarang bagaimana....?

"Apa yang kau pikirkan boy..."

Suara bas dan dalam membuat tubuh Ethan tersentak, ia menoleh langsung pada pintu kamar mandi yang terbuka. Menampilkan Andreson yang bersandar sambil menatapnya intens

'baru saja di pikirkan, orang nya sudah menampakan diri. Apa dia dedemit?'

"Tidak penting. Lalu, apa yang di lakukan orang tersibuk di sini? Aku tau kakak punya banyak pekerjaan di kantor mu pergilah"

"Keke! Apa kau mengusir ku. Sejak kapan adik ku yang manis bersikap kasar seperti ini?"

Andreson berjalan mendekati Ethan yang kini telah membalik tubuhnya kembali, memunggungi Andreson

Tangan yang memiliki ruas lebar itu mendarat di tengkuk leher Ethan, Andreson mencondongkan wajahnya tepat di samping kanan Ethan, berbisik dengan nada seduktif yang terdengar mengancam..

"Apa anak yang ku tolong dan ku selamatkan menjadi seorang pembangkang...?" Jeda Andreson, melihat reaksi Ethan yang sangat ia sukai itu. Lucu rasa nya melihat mata ketakutan Ethan ketika menatapnya.

Ia menyukainya!

"Kau tau aku benci sikap yang tak tau diri, perlukan adik kecil ku di beri hukuman, kau tau memikirkan nya saja membuat ku senang. Bagaimana, mau mencoba?" Sambungnya

Ethan tertunduk, tubuh nya menegang. meski samar, jelas saat ini Ethan tengah ketakutan

'sialan, aura miliknya mampu menekan ku. Seharusnya tak seperti ini, seharusnya aku sudah mampu dari rasa tekanan yang dia buat. Sial!'

"Keke! tak perlu tegang begitu boy, aku dalam suasana hati yang bagus. Mungkin kau akan ku beri keringanan hari ini, tidak lain kali oke?" Ujar Andreson sambil mengusap pelan kepala Ethan

Anak PUNGOTTWhere stories live. Discover now