INTRO ARJUNA

13 1 0
                                    

Wajah Arjuna perlahan mulai memerah setelah seharian ia kepanasan berputar-putar mencari kosan baru. Arjuna sudah memutuskan tekadnya dengan bulat bahwa ia harus pindah sebelum waktu sewa habis. Alasannya... Ia merasa tidak nyaman dengan lingkungannya cukup berisik dan dikelilingi orang-orang yang toxic.

Seperti salah satu teman kosnya, meminjam uang yang tidak kunjung dikembalikan. Yaampun, hampir setiap hari Arjuna dibuat capek, ketika ia menagih selalu ada alasannya. Hingga ia merasa ogah dan lebih memilih mengikhlaskan walaupun sebenarnya berat.

Kemudian entah siapa penghuni yang tidak memiliki pikiran,  setelah selesai mandi dan berberes akan berangkat ke kampus, jalan nafas Arjuna terasa penuh karena kepul asap rokok masih memenuhi ruang tamu membuat engap, batuk hingga merasakan mual. Padahal bisakan ? Merokok di depan teras, atau di kebon belakang kos ? Atau ruang terbuka lain, atau biar nggak menganggu dikamar sendiri ?

Nggak hanya itu saja, setelah pulang kampuspun piring kotor yang sama masih berserakan entah siapa yang menggunakannya, Arjuna yang cinta kebersihan benar benar merasa pusing dihadapkan hal-hal secama ini, apalagi setelah pulang kuliah. Ia benar-benar mengutuk siapa saja yang bisa menganggu moodnya.

Puncaknya adalah ketika malam ujian, entah teman kosnya yang mana-- Arjuna nggak tau, karena belum terlalu kenal. Membawa teman-temannya kekosan untuk begadang dari setelah isya hingga pagi. Entah apa yang dibahas... Bahkan rapat bahas negara Arjuna rasa nggak sampai malem hingga pagi juga. Jangan ditanya, berisiknya minta ampunnn.. Arjun benar-benar stress berat karena tidak fokus belajar. Mau nggak mau, ia harus cabut dari kos ini secepat yang ia bisa.

Akhirnya dipanas yang terik, Arjuna memutuskan untuk membeli es kelapa muda  yang ia lewati untuk ngadem dan rehidrasi cairan.

Sambil mencari menscroll handphonenya Arjuna terus mencari informasi kos yang cocok. Karena beberapa kali ia berkeliling disekitar kampus banyak cocok namun full, atau masih ada yang kosong namun tidak cocok.

"Nih, bang es nya, gula merah ya.." Kata bapak tersebut memastikan pesanan yang dibuatnya tidak salah.

"Makasih ya pak.. em.. bapak, bapak tau informasi kos kosong sekitar sini ?"

"Waduhhh, kalau yang disini kebanyakan kos cowok penuh mas.. paling-paling kosong, kos campur sama perempuan."

Arjuna menghela nafas. Ia bingung harus kemana lagi.

"Eiyaaa ! Kosan Pak Jamal sama Bu Anne kayanya banyak yang kosong mas"

'banyak yang kosong' kalimat pertama yang menarik perhatian Arjuna. Sepertinya ia bisa membayangkan bagaimana tenangnya kosan tersebut.

"Lokasinya mana pak ? Nama kosnya apa ?" Tanya Arjuna antusias
"Nggg-- ta.. tapi.. itu mas.. dari desas-desus yang beredar. Kosan itu angker mas. Yang tinggal cuma satu orang, udah dua tahun, itupun katanya penjaganya aja. Tukang bersih-bersih gitu." Arjuna mengangguk pelan sedikit ragu.

Tapi emang harus dipastiin dulu kan ya ?

"Nggak papa deh, pak.. saya mau liat-liat dulu".

Kemudian bapak tersebut memberikan arahan kemana Arjuna harus menuju.

Setelah menyusuri jalanan sekitar 10 menit, Arjuna sampai pada tempat yang dituju. Benar saja. Kosan terlihat sangat tersebut sangat sepi. Namun bagi Arjuna jauh dari kesan angker atau horror. Malah kesan pertama yang ia dapatkan adalah sejuk dan nyaman.

"Kosan Ijo 07"

Setelah itu, jarinya mengetik nomor yang terpasang dipagar kosan tersebut. Menguhubungi pemilik bahwa ia ingin melihat lihat kondisi kosan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 09, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KOSAN IJO 07Where stories live. Discover now