22

685 78 10
                                    

Pulangnya Roger ke kediamannya disambut oleh para pelayan seperti biasa. Tapi, dia tidak menghiraukan itu semua. Yuna yang memanggilnya terus menerus pun diabaikan olehnya seakan-akan dia tuli. Pria itu langsung pergi ke kamarnya dan mengunci diri.

Roger duduk di kasurnya dan menghela nafas lelah. Dia masih dapat merasakan rasa mual itu, rasa menjijikkan yang baru kali ini dirasakannya. Apa sihir hitam memang se-menjijikkan itu hingga dia sendiri pun tidak bisa menahannya?. Rasanya juga berbeda saat dengan Felix, dia tidak merasakan sedikit pun mana gelap itu disekitarnya.

Apa Aethernitas sengaja melakukannya?. Hanya untuk bertemu Lucas?. Tapi Lucas masih tertidur jika dia tidak salah ingat lalu terbangun saat athanasia sudah lahir. Jadi, apa yang diinginkannya sekarang?.

Apa karena dia tidak berhasil mengambil alih pikiran Anastacius dan jadinya dia mengincar orang lain?. Roger sendiri baru tau bahwa Aethernitas bisa berpindah-pindah tubuh. Tidakkah itu sangat buruk?.

Terlalu lelah dengan beberapa kejutan tadi, Roger merebahkan tubuhnya. Tidak ada yang ingin dilakukannya sekarang kecuali tidur. Tapi disaat seperti ini, orang yang sangat ingin dia temui adalah Felix. Dia hanya merasa si pemilik surai merah itu lebih mengerti perasaannya, atau itu hanyalah perasaannya saja?.

Dengan keadaan seperti itu tidak mungkin dia datang kesana, kan?.

Jika sudah begini, dia jadi merindukan kehidupannya dulu. Beban di kehidupannya saat ini lebih berat dari dugaannya, belum lagi dia harus terjun ke dunia politik yang tidak pernah dia sukai.

'Kenapa aku bisa mati?.' Dia selalu mengulangi pertanyaan ini di otaknya disaat mengenang kehidupannya dulu. Roger sendiri masih ingat saat-saat terakhirnya hidup sebagai 'Romi'. Dia hanya tidur setelah membaca komik lalu terbangunlah dirinya menjadi bayi. Maksudnya, mana bagian yang masuk akal dari itu semua?.

"Ck, anjeng!." Umpatnya kesal.

Ia menutup matanya dan menggunakan lengannya untuk mencengah cahaya matahari menyusup ke matanya. Memang inilah yang harus dilakukannya untuk sekarang, yaitu mengistirahatkan diri.





<●>





Tok!
Tok!

"Tuan muda, ini sudah hampir memasuki waktu makan malam!." Seru Yuna dari luar kamar Roger.

Yuna terus menerus mengetok pintunya karena tidak mendapatkan sedikit pun jawaban dari dalam, mau membuka pintu pun tidak bisa karena dikunci. Para pelayan yang berlalu lalang terus bertanya pada Yuna dan menjadi khawatir. Salah satu dari pelayan sampai berinisiatif untuk memanggil ayahnya.

Tak selang beberapa lama kemudian, Leive datang karena laporan yang diterimanya.

"Pintunya dikunci?."

"Iya, tuan Duke. Saya sudah mencoba memanggil-manggil tuan muda, tapi tidak ada jawaban sejak tadi."

Leive menyuruh Yuna beserta pelayan lainnya untuk pergi dan menyerahkan ini padanya. Dia dapat dengan mudah membuka kuncinya dan masuk kedalam. Tentu saja dengan bantuan sihir, jika anaknya saja bisa sihir bagaimana pula dengan dirinya?.

Kamarnya gelap karena tidak ada satu lilin atau pun lampu yang dinyalakan dan hanya cahaya bulan lah yang menerangi sedikit ruangan ini.

"Liheigh." Gumam Leive merapalkan mantra. Kamar Roger pun menjadi terang karena semua pencahayaan dinyalakan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 16, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I Become The Alpheus?! (BL)[WMMAP Fanfict]Where stories live. Discover now