Chapter 2.

181 7 0
                                    


Ini adalah kesekian kalinya Xu Zi'an secara terang-terangan memperlakukan Mu Yexue tanpa peduli hal sekitar, dia bahkan pernah berpikir Xu Zi'an telah di cuci otaknya oleh Mu Yexue tapi Xu bodoh ini malah memaki dirinya.

Meskipun Xu Zi'an masih merupakan murid prestasi tapi dalam hal pertemanan dia memiliki cara tersendiri yang terkadang cukup aneh ataupun normal, wajar jika itu karena kesetiaan tapi pengaruh Mu Yexue membuat Xu Zi'an terlihat seperti boneka yang dikendalikan.

Mendengar penjelasan Jing Xiaomin, Su-Laoshi tidak mengatakan apapun.

Dia hanya memijat kening dengan pelan dan berkata "Bocah Xu itu terlalu polos dan kekurangan kasih sayang jadi tidak heran jika dia salah berperilaku, aku hanya menjalankan peran sebagai guru saja."

"Su-Laoshi lebih baik tetap melanjutkan peranmu, hanya kamu yang mungkin bisa menjangkau sikapnya!" seru Jing Xiaomin melangkah pergi, tangannya tergenggam di belakang punggung yang terlihat tampak mengepal.

_____
Pada malam harinya Xu Zi'an berhasil membujuk Mu Yexue karena mengabaikannya, dengan cara desakan yang agak melelahkan Mu Yexue akhirnya mau menemani Xu Zi'an untuk melihat alun-alun meskipun ada rasa bersalah yang masih melekat.

Xu Zi'an adalah orang yang menghargai persahabatan, dia tidak mau membuat orang sekitar sedih atau terluka karenanya tapi dia tidak pernah sadar apa yang sudah direncanakan oleh Mu Yexue.

Dia seperti tikus yang jatuh dibawah perangkap tikus dengan umpan keju, tidak bisa menyadari pemikiran seseorang padanya.

Lapisan tipis kehangatan yang ia terima selama ini hanyalah kebohongan belaka, namun dia benar-benar seperti orang bodoh yang berjalan diatas tanah.

Langkah kaki Mu Yexue sangat ringan namun cepat, dia berada di depan Xu Zi'an yang sibuk melihat sekitar.

"Ah-ye, ternyata yang dikatakan Bibi Li benar. Pusat alun-alun sangat indah, kau tahu dari dulu aku ingin menjelajahi alun-alun bersama keluargaku tapi ayah dan ibu terlalu sibuk."

Mu Yexue menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Xu Zi'an, ada perasaan rumit yang terlintas di matanya "Xiao-Zi apa kau ingin permen? Kebetulan aku tadi melihat penjual permen."

Dengan mata yang berbinar, Xu Zi'an menarik tangan Mu Yexue dan bergumam seperti anak kecil "permen? Ayo kita kesana dan membelinya!!"

"Xiao-Zi pelan-pelan, kamu sudah dewasa dan bukan anak kecil lagi!"

Xu Zi'an tertawa mendengar perkataannya, bukankah itu konyol bahwa dia lebih menginginkan menjadi anak kecil dimana dia tidak merasakan kehidupannya melainkan harus menjadi seorang yang ditelantarkan oleh kasih sayang orang tua.

Dia lebih baik dilahirkan dari keluarga sederhana yang memiliki waktu untuk bersama anak-anak mereka daripada dirinya yang dilimpahkan kekayaan tapi tidak dengan perawatan ayah dan ibu, bahkan ketika ia sakit ayah dan ibunya masih sibuk dengan pekerjaan mereka.

Xu Zi'an selalu berusaha membuang semua pikiran itu dan mencoba menerima kenyataan untuknya, dia mungkin sempat iri pada Mu Yexue karena memiliki ibu yang sangat menyayangi anaknnya.

Mu Yexue melingkarkan tangannya di bahu Xu Zi'an dan membawa pria mungil ini menuju pedagang permen, sekilas dia membuka ponsel miliknya dan mengetik sesuatu tanpa disadari Xu Zi'an.

Suasana alun-alun sangat ramai, banyak para pengunjung bermain dengan berbagai ekspresi yang tampak di wajah mereka begitupun  dengan Xu Zi'an.

Dia menjelajahi semua arena alun-alun tak lupa membeli berbagai makanan, tangannya penuh dengan permen dan kue ringan.

"Ah-ye, mari kita melihat-lihat lebih jauh lagi. Bagaimana jika...."

Suara Xu Zi'an terputus dengan tiba-tiba, dia merasakan seseorang memukul tengkuknya yang membuat pandangannya kabur. 

"Cara yang bagus Yexue! Kali ini kamu melumpuhkannya dengan mudah." seru seorang pria yang muncul dibelakang Mu Yexue, dia memasang wajah dingin sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Dia menepuk pelan pundak Mu Yexue tapi ditepis dengan kasar olehnya "Jangan berani meletakkan tangan kotormu di tubuhk, kau lebih menjijikkan dari pada Xu Zi'an."

"Lebih menjijikkan daripada Xu Zi'an? Tapi mengapa kau menyukai pria itu memelukmu atau bermanja seperti seorang gadis, kau pikir aku bodoh bahwa kau menyukainya namun membencinya?" pria itu mengejek Mu Yexue dengan pandangan remeh, menyindirnya tentang kemunafikan Mu Yexue dalam memperlakukan Xu Zi'an.

Sedangkan Mu Yexue hanya terdiam dan memalingkan wajahnya ke samping, dia memerintahkan pria itu untuk mengikat Xu Zi'an.

Ketika Xu Zi'an membuka matanya, dia melihat dirinya tengah berada di tempat asing yang tidak dia ketahui sama sekali.

Matanya menoleh kesana kemari untuk melihat sekeliling ruangan namun tidak ada siapapun, dia duduk diatas kursi dengan keadaan terikat erat oleh tali.

Menggali pikirannya untuk mengingat semua detail kejadian yang dia alami, namun yang dia ingat sedang bersama Mu Yexue di festival alun-alun.

Dia menjadi khawatir dengan keadaan Mu Yexue, suaranya bergema di dalam ruangan "Ah-Ye kau dimana?! Apa kau baik-baik saja?"

Suaranya terus bergema namun tidak ada yang menyautinya, rasa cemas tiba-tiba melonjak dalam hati Xu Zi'an. 

Dia terus berusaha melepaskan diri dari tali di kursi tapi selalu gagal dan gagal yang membuat tenaganya menjadi lemah.

"Huft, siapapun kalian, tunjukkan wajah busukmu!! Jangan menyakiti Ah-Ye, apa yang kalian inginkan?!!!! Uang? Aku bisa meminta pada orang tua ku sebagai uang tebusan tapi jangan melukai Ah-Ye!!"

Teriakan Xu Zi'an terus-menerus bergema disertai suara nafas tersengal-sengal darinya, dia berharap orang yang menculik mereka mendengar teriakan keras darinya.

Tiba-tiba suara pria terdengar cukup mengejek, lantas Xu Zi'an menoleh dan segera waspada.

Pria itu tidak tampak seperti seorang penculik, tubuhnya terlihat masih muda dengan raut wajah yang dewasa.

Behind the scene:

Mu Yexue akan beraksi di part selanjutnya dan menguak sedikit rasa penasaran tentang cerita;

Mu Yexue: Ketika aku memberi pukulan di tengkuk untuk Zi'an, Qifeng terus-menerus melototiku. Apa kau ingin beradu mata?!

Wu Qifeng: Persetan dengan adu mata, kau menyentuh tengkuknya, aku bahkan belum menyentuhnya sama sekali!

Mu Yexue: Itu karena part mu belum muncul bandit merak!!!

Wu Qifeng: Tch, setidaknya aku harus menyentuhnya meskipun hanya dibalik layar.

Mu Yexue: Dasar mesum!!!!

Wu Qifeng: Kau yang mesum sialan, kau ingin mengajak duel?!!!!

Mu Yexue: Ayo!!!

(Qifeng tidak ingin kalah dengan Yexue, sehingga mereka membuat ulah lagi dibalik layar dan Xu Zi'an tetap santuy dengan posisi di ikat)

Xu Zi'an: Lihatlah dua bocah bodoh itu, ku harap pasanganku diganti dengan yang lain saja!

Jing Xiaomin: Itu tidak akan bisa, terima saja nasibmu.

||•BL• Transmigration to the prince's body [ 穿越到太子身上 ]Where stories live. Discover now