Sihir RomCom

162 17 7
                                    

Naruto - Masashi Kishimoto
Seiken Gakuin no Makentsukai - Yū Shimizu
.
.
.
Pairing
[Naruto Uzumaki x Riselia 'Ray' Crystalia]
.
.

Dua orang terlihat melangkah di kedalaman hutan ini. Terkadang pandangan mereka mengawasi sekitar, mencari semacam tanda-tanda ancaman, lalu fokus ke depan lagi.

Mereka adalah Naruto Uzumaki dan Riselia 'Ray' Crystalia. Ksatria dan Penyihir yang mendapat julukan Brave Knight dan Grand Wizard.

Riselia adalah gadis berambut putih panjang dengan iris mata biru. Dia berasal dari keluarga bangsawan.

Di satu sisi, Naruto merupakan manusia dari dunia lain, mempunyai rambut kuning dengan iris mata biru. Dia datang ke dunia ini setelah 'tewas', dan melalui keinginannya sendiri serta campur tangan dari dewa, terlahir kembali sebagai pemuda dengan tingkat manipulasi sihir tinggi.

Mereka mengenakan pakaian khusus berupa baju putih berlengan, dasi hitam, dan blazer berwarna biru-laut. Jika ada hal yang membedakan dari mereka, yaitu Riselia memakai rok, sedangkan Naruto memakai jubah serta celana panjang.

Usut punya usut, keduanya dikirim ke hutan ini atas permintaan raja, guna memusnahkan monster yang mengancam nyawa penduduk dari desa terpencil ini.

"Dari yang kudengar monster ini cukup... berbahaya," kata Riselia.

"Begitukah? Kedengarannya rumit," jawab Naruto.

"Apa rencananya?"

"Seperti biasa, kita beradaptasi dengan keadaan."

Riselia tersenyum simpul.

Tidak perlu menunggu waktu lama, Naruto dan Riselia tiba di hamparan rumput luas, di mana terdapat sosok makhluk yang waspada saat melihat mereka.

Makhluk ini menyerupai singa, tapi yang membedakan dari singa pada umumnya, yaitu bulunya berwarna merah dengan fisik berukuran raksasa.

Riselia menghunus pedang, sementara itu, iris mata Naruto perlahan berubah menjadi perak.

Pyro Lion menggeram.

"Kurasa.. sekarang aku paham mengapa harus kita yang turun tangan," ujar Riselia.

Naruto mengangguk.

"Nanti saja bicaranya, untuk sekarang..."

Singa itu berlari cepat.

"...mengelak!"

Naruto dan Riselia melompat, dan di saat bersamaan, Pyro Lion membanting cakarnya ke tempat mereka berdiri sebelumnya. Aliran elemen dari serangan itu menghanguskan sebagian area di sini.

Mendarat, Riselia bergerak sambil mengayunkan pedangnya ke punggung makhluk itu. Menyadari hal ini, Pyro Lion berbalik, lalu mengarahkan cakarnya ke wajah gadis itu.

Namun, ketimbang menghasilkan luka, Riselia pecah menjadi serpihan kaca, hal itu membuat Pyro Lion terkejut.

"Kena tipu ilusi, hm?"

Pyro Lion menengok ke samping, hanya untuk meraung ketika menerima tebasan kuat di matanya, kemudian bergerak mundur secara tidak sadar.

Belum selesai, Riselia menusuk tanah, dan dari bilah pedangnya, tercipta bayangan yang langsung mengikat pergerakan Pyro Lion.

"Sekarang!"

Dari atas, ular es melesat ke Pyro Lion, lalu melingkari makhluk itu sebelum akhirnya dibekukan.

Naruto turun di samping Riselia, dan dengan tangan yang terkepal, mereka langsung pecah menjadi kepingan es.

Riselia menyarungkan kembali pedangnya, lalu menunjukkan senyum lebar.

"Daaan satu masalah selesai, tepuk tangan untuk keberhasilan kita."

Riselia bertepuk tangan.

Menyadari tak ada jawaban, dia beralih ke samping, hanya untuk melihat Naruto menumbuhkan beberapan pohon yang barusan terbakar. Dia juga memperhatikan mata lelaki itu berwarna hijau.

Puas, iris mata Naruto kembali menjadi biru, kemudian senyum tipisnya terlihat.

"Sekarang baru selesai," gumam Naruto.

Naruto menyadari pandangan gadis itu ke arahnya.

"Apa?" tanya Naruto.

Riselia tersenyum.

"Janjimu, ingat?"

Naruto berkedip, lalu merasa was-was.

"Harus... sekarang?"

Riselia mengangguk antusias.

Dengan ekspresi canggung, Naruto berdeham, kemudian bertepuk tangan sambil bicara.

"Oh, wahai tunanganku yang m-manis dan kuat, aku berterima kasih banyak atas bantuanmu hari ini... puas?"

Riselia bertepuk tangan dengan kencang. Ekspresi gadis itu begitu gembira.

"Sangat puas," ujar Riselia.

Naruto menghembuskan nafas.

"Bagus, dan sekarang kita..."

Riselia mencium pipi lelaki itu.

"...perubahan rencana, kau tunggu di sini, nanti aku akan kembali dengan kepala desa."

Riselia menunjukkan pose hormat, dan cengiran.

"Roger, kapten," canda Riselia.

Perlahan, Naruto melangkah ke suatu arah, meninggalkan Riselia di belakang.

Itu sebuah kesalahan.

"Jangan lupa kita pergi berkencan usai melapor ke raja!"

Naruto tergelincir.

END

Semoga kalian suka :D

Just a Oneshot IIWhere stories live. Discover now