1 Januari 2051 M.
Segera setelah perubahan tanggal, situasi abnormal terjadi di mana gempa bumi terasa diamati di seluruh dunia.
Selanjutnya, jalur komunikasi antar negara terputus, dan satelit milik masing-masing negara juga hilang.
Dalam proses me...
Kapal Induk Armada Laut Selatan Angkatan Laut Pembebasan Rakyat "Chongqing"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Armada Laut Selatan, yang baru didirikan setelah transisi, didirikan dengan mentransfer beberapa kapal dari Armada Laut Utara dan Armada Laut Timur, dan menempatkan kantor pusat dan fungsi pelabuhannya di kota pelabuhan "Blastmouth" di bagian timur laut dari benua Dastria. Seperti namanya, Armada Laut Selatan adalah armada yang bertanggung jawab atas perairan selatan Cina , dan musuh imajiner utamanya adalah Angkatan Laut India, yang memiliki empat kapal induk.
Kapal induk bertenaga nuklir Chongqing adalah kapal kelas Beijing kedua yang dibangun sebagai kapal induk kelima di China . Awalnya ditempatkan di Armada Laut Timur, sekarang ditempatkan di Armada Laut Selatan. Nah, Armada Laut Selatan sebelum pengalihan dijadwalkan akan dibentuk setelah laut China Selatan dan kepulauan Taiwan ditaklukkan, jadi jika bukan karena gangguan pengalihan ini, ia akan menjadi milik Armada Laut Timur selamanya.
Ini adalah kapal induk besar dengan perpindahan muatan penuh lebih dari 80.000 ton, dan dapat membawa sekitar 70 pesawat termasuk pesawat berbasis kapal induk seperti J-16 dan J-31 dan pesawat peringatan dini, dan di antara Angkatan Laut Pembebasan Rakyat, ia memiliki jumlah terbesar pesawat berbasis kapal induk bersama dengan Beijing.Itu diposisikan sebagai kapal induk utama yang bisa diangkut.
Untuk menanggapi Perang India-Pakistan ke-5 yang dimulai dengan invasi Pakistan ke India, kekuatan utama Armada Laut Selatan dengan kapal andalan "Chongqing" meninggalkan Blastmouth tiga hari lalu dan sekarang berada di barat daya Sri Lanka, sebuah negara pulau lepas pantai India sedang berlayar di lepas pantai.
Tujuannya adalah untuk menjaga Angkatan Laut India, dan Markas Besar Angkatan Laut secara tegas memerintahkannya untuk tidak mengganggu Angkatan Laut India.
"Apakah Anda akan meninggalkan Pakistan? Kepemimpinan?"
Mayor jenderal yang memimpin gugus tugas pengangkut tidak puas dengan ini.
"Tapi Pakistan yang mengaturnya terlebih dahulu, bahkan dengan alasan yang ceroboh.
Di sisi lain, sang kapten memiliki pendirian bahwa tidak ada pilihan selain meninggalkan Pakistan. Tentara Pembebasan Rakyat memiliki beberapa faksi, dan mayor jenderal termasuk dalam faksi garis keras dalam militer, sedangkan kapten dan komandan penerbangan tidak moderat, tetapi mereka berada dalam posisi yang agak netral dalam sebuah faksi.
Bahkan di dalam Tentara Pembebasan Rakyat, ada perpecahan antara mereka yang mengatakan Pakistan membutuhkan bala bantuan dan mereka yang percaya bahwa Pakistan benar-benar bersalah kali ini dan akan mendapat masalah jika mereka memihak. Yang terakhir adalah mayoritas, tetapi jumlah yang pertama tidak dapat diremehkan, sehingga kekuatan yang terakhir saat ini sedang menekan dan menenangkan kekuatan sebelumnya, yang telah bergabung dengan pimpinan puncak.
