10

440 49 17
                                    

SAWADIKHAAAAA PHI / NONG SEMUA NYA!

YOONTON UPDATE!!!

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN PERGI !!!

Gak bercanda!!! Lanjutttt aja lanjutttt

Note: maaf kalau ada typo 💃🙏

~HAPPY READING~

____


Kasus pembuly'an Win tidak sampai disitu, mereka yang terlibat sudah masuk kedalam BK termasuk Yoon dan Ton yang sudah duduk anteng di kursi BK sebari menunggu wali mereka masing-masing.

Dengan wajah santai nya Yoon merangkul Ton sedangkan Ton hanya memperlihatkan ekspresi tidak minat sama sekali. Pikiran Ton sudah berkecamuk, tentang tanggapan Mew yang akan menghukum nya atau malah bangga padanya dan apa Gulf yang akan mulai perhatian karena dia menolong Anak tersayang nya.

Memikirkan itu membuat Ton membayangkan bagaimana Mew menyambutnya hangat dengan senyuman seperti biasa, bagaimana perhatian Gulf yang sering ia damba kan, dan tanpa sadar Ton tersenyum membuat Yoon yang melihat nya mengernyit bingung.

"Lo ke sambet apaan?" Suara Yoon mengembalikan kesadaran Ton dengan cepat anak itu mengubah ekspresi nya menjadi datar.

Mata nya menatap Yoon dengan tajam seolah mengatakan 'ganggu aja lo'.

"Gue cuman nanya sensi amat Lo." Ujar Yoon.

Ton tidak menjawab anak itu memilih diam sebari menunggu yang lain datang. Di ruang ini hanya ada mereka berdua, guru BK sedang menjemput wali murid dan juga beberapa siswa yang terlihat dalam masalah ini.

Tangan Yoon memainkan telinga kanan Ton membuat sang empu mendengus kesal. Ton menghempaskan tangan Yoon dengan kasar membuat remaja itu meringis.

"Biasa aja dong!" Ujar Yoon tak terima.

"Gak ada kerjaan lain apa selain mainin telinga gue?"

"Telinga lo lucu wajar aja gue suka mainin nya."

"Telinga lo lucu, lucu buat di potong!"

Yoon mendengus. "Ngeri banget ucapan Lo anjir, psikopat dasar!"

"Gue emang psikopat jadi lebih baik Lo diem dari pada kesabaran gue habis terus cincang tubuh Lo biar di jadiin bakso!" Kesal Ton menekan setiap kata yang dia ucapkan agar Yoon paham dan segera diam.

Ucapan panjang Ton membuat Yoon tercenga, selain di panti asuhan anak di depan nya itu tidak pernah berkata panjang lebar kalau pun berkata panjang pasti dengan kata ketus dan mengusir lawan bicaranya.

Yoon bertepuk tangan mengapresiasi kan ucapan panjang Ton barusan.

"Gila!" Ucap Ton.

"Gue waras ya, cowo ganteng gini di bilang gila Lo aja kali yang gila."

"Terus ngapain Lo tepuk tangan?" Tanya Ton.

"Gue mah baik tepuk tangan sebagai apresiasi dengan ucapan Lo yang panjang tadi, jarang-jarang Lo ngomong panjang maka dari itu gue tepuk tangan. Baik kan gue?" Yoon memukul pelan dada nya merasa bangga.

Ton memandang Yoon dengan malas. Dia tidak lagi menanggapi ucapan Yoon yang menurut nya berlebihan tapi dia juga berpikir yang di katakan Yoon ada benar nya. Dia jarang sekali berbicara panjang lebar, tapi dengan Yoon dia selalu mengeluarkan banyak ekspresi.

Mereka berdua sama-sama terdiam dengan pikiran masing-masing hingga pintu ruangan terbuka menampilkan Talay dan teman-temannya serta wali murid dari mereka. Disana juga ada Mew dan orang tua dari Yoon, mereka berdua juga melihat ada ketiga teman Yoon yang menunggu di luar.

Luka Yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang