18

392 38 5
                                    

SAWADIKHAAAAA PHI / NONG SEMUA NYA!

YOONTON UPDATE!!!

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN PERGI !!!

Gak bercanda!!! Lanjutttt aja lanjutttt

Note: maaf kalau ada typo 💃🙏

~HAPPY READING~

______

Langkah nya terhenti saat seseorang menghentikan nya. Mereka berdua saling tatap dengan sorot yang berbeda, kedua mata mereka tetap bertemu seolah mengatakan apa yang tengah mereka rasakan namun setelah beberapa menit remaja di depan nya mengalihkan atensi nya dengan menunduk.

Dia menghembuskan nafas nya kasar melihat ke berbagai sudut kolidor sekolah agar tidak melihat tatapan sendu adik nya.

Adik?

Dia mengakui? Jelas, karena semua alasan hanya dia yang tau.

Ya dia, Ton.

Ton tengah berjalan untuk melaksanakan hukuman yang sempat tertunda Minggu lalu yaitu membersihkan perpustakaan selama satu Minggu tapi karena Ton yang tidak hadir saat masa skors telah usai dan tidak melaksanakan hukuman jadi hukuman di tambah menjadi 8 hari. Sebenarnya Ton tidak terima karena dia ada alasan tidak masuk sekolah karena sakit tapi pihak sekolah tidak mau mendengar kan jadi ya sudah Ton menerima saja walau sedikit jengkel.

Saat sedang asik berjalan menikmati kolidor yang sepi di tambah dengan hembusan angin yang sejuk menghembus ke wajah nya tapi malah di hadang oleh Win yang berjalan dari lawan arah.

"Mau kemana?" Tanya Win basa basi.

Win meneguk seliva nya susah payah. Sebenarnya dia hanya ingin melihat perubahan yang di katakan oleh akun Lambe turah dan beberapa murid yang membicarakan tentang ini.

Ya, tentang perubahan Ton sudah menyebar luas hingga ke telinga Win dan Bright. Awal nya Win tidak percaya, dia bahkan menyangkal apa yang di kata teman sekelas nya karena setau Win sikap Ton masih sama, pendiam dan juga dingin saat di rumah tapi saat melihat cuplikan video yang di berikan oleh teman nya di akun Lambe turah membuat nya terkejut bukan main. Disana terlihat Ton sedang bercanda bersama Yoon dan tiga teman nya, bukan hanya itu saja di Vidio berikut nya ada Ton yang juga berbicara dengan teman sekelas nya, terlihat begitu akrab dan Vidio selanjutnya saat Ton di sapa oleh beberapa murid dan Ton menanggapi sapaan mereka lengkap dengan senyuman nya.

Win ingin memastikan nya sendiri, dia juga berharap sikap Ton juga berubah pada nya.

Senyum Win tak pernah luntur, walau ucapan nya terkesan gugup tapi dia tetap mempertahankan senyum manis yang Biasanya dia perlihatkan.

"Aku denger Abang udah mulai berubah ya, aku seneng denger nya jadi Abang punya teman banyak deh." Win mulai membuka obrolan nya walau terlihat Ton yang tidak perduli sama sekali.

Anak itu malah melihat ke berbagai arah seolah Win hanya bayangan di sana.

Win melirik kolidor yang sepi, maklum saja jam istirahat sudah usai beberapa menit yang lalu dan kelas yang lain sedang melakukan pembelajaran seperti biasa hanya kelas nya dan Ton yang sama-sama mendapatkan jam kosong sebab guru yang seharus nya mengajar sedang ada halangan.

"Gimana kalau kita ngobrol di kantin?" Ajak Win

Ton menoleh ke arah Win. Tatapan nya masih sama, tajam dan terlihat tidak suka. Ekspresi nya juga masih sama, datar dan terlihat dingin dengan aura yang berbeda.

Win kembali menunduk, kenyataan nya tidak sesuai ekspektasi yang dibayangkan oleh diri nya. Sikap Ton masih sama.

"Bang gue-"

Luka Yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang