Hari Pernikahan

394 45 0
                                    

🌻🌻🌻

🔞


.
.
.
.
.

"Kenapa masih berdiri disitu?" tanya Aera melihat Jungkook yang tidak bergerak sama sekali dan tidak berjalan mengikutinya. Jungkook menatap Aera bingung.

"Kau bilang sedang ingin, lalu kenapa.." Aera menghentikan kalimatnya, terlintas di benaknya untuk menggoda Jungkook lebih lagi. Sementara Jungkook masih terpaku ditempatnya, mencerna maksud dari perkataan Aera.

Aera menghadap sempurna pada Jungkook. Dia mulai melepaskan dressnya, lalu melepaskan semua pakaian dalamnya. Jantung Jungkook berpacu dengan cepat melihat Aera yang kini telah telanjang dihadapannya sambil bebaring dengan posisi menantang.

"Haruskah aku juga mendorongmu ke ranjang lalu memasukkan sendiri penismu kedalam sini?"

Jungkook berjalan menghampiri Aera dengan tergesa. Dia menindih Aera dan menatap mata Aera penuh nafsu.

"Kau tidak perlu melakukan itu. Kau bukan dia. Aku yang akan memasukkannya."

Ucap Jungkook sambil membuka resleting celananya dengan gerakan cepat. Kemudian ia mendorong dengan kuat dan tergesa penisnya ke dalam vagina Aera tanpa pemanasan terlebih dahulu. Mereka merintih bersamaan. Jika Aera merintih kesakitan, berbeda dengan Jungkook. Dia merintih keenakan. Lega sekali akhirnya dia kembali melakukan ini dengan Aera.

Jungkook bahkan masih mengenakan pakaian lengkap sekarang. Celananya masih terpasang di pinggangnya. Namun ia mulai bergerak maju mundur sambil melepaskan seluruh pakaiannya satu persatu.

Hingga mereka sama-sama telanjang, mereka sama-sama bergerak dan menjamah tubuh satu sama lain. Bercinta dengan tergesa seakan tiada hari esok.

Saat mereka hampir klimaks, Jungkook berbisik dengan terengah pada Aera tepat ditelinganya.

"Sayang, kau ingin memiliki bayi lagi? Jika ya, aku akan mengeluarkannya didalam."

Ucap Jungkook sambil terus memaju mundurkan pinggangnya dengan cepat, bunyi kelamin yang bertabrakan terdengar erotis dan nyaring memenuhi seisi kamar.

Aera menggeleng. "Jungki masih kecil. Tapi tidak apa keluarkan saja di dalam. Setelah ini kau harus memberiku pil penunda kehamilan." ucap Aera dengan bersusah payah.

Jungkook mengangguk lalu mencium bibir Aera dengan rakus dan penuh nafsu. Dia mencengkram paha dalam Aera dengan kuat. Aera yang mengerti jika Jungkook akan mendapatkan pelepasannya itu menjepit vagina nya dengan kuat. Jungkook bergerak semakin tidak beraturan hingga 3 kali hentakan paling kuat Jungkook mendorong penisnya dengan kekuatan penuh lalu menyemburkan spermanya didalam rahin Aera.

"Akhh.. Ahhh.. Sayang.." desah mereka bersamaan menikmati pelepasan yang luar biasa.

Seperti biasa mereka bercinta hingga lupa waktu. Jungkook kini terkapar di atas ranjang setelah membersihkan jejak percintaan mereka dan memandikan Aera. Terakhir mereka bercinta di kamar mandi. Mereka merasa puas setelah mendapat 6 kali pelepasan, dari sore hingga tengah malam.

Jungkook merasa seluruh tenaganya kini terkuras habis. Tapi dia puas bercinta dengan Aera. Aera tidak pernah mengecewakannya. Mereka bercinta dengan berbagai macam gaya.

Aera kini tertidur pulas setelah meminum pil pencegah kehamilan yang Jungkook pesan melalui Namjoon.

Seperti janjinya, Jungkook hanya akan membuat Aera hamil jika Aera ingin. Tidak masalah bagi Jungkook selagi dia tetap bisa bercinta dengan Aera kapanpun dia mau. Lagipula Aera yang hamil dan melahirkan, itu tubuhnya. Aera berhak memutuskan dia ingin hamil atau tidak. Dia bahkan melupakan jika dia pernah berniat untuk membuat Aera terus hamil agar Aera percaya pada cintanya.

MR. GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang