{ chapter 19 • } Ending.

508 53 25
                                    

Natan pun mengusap kasar wajahnya lalu mengupsapkan tanganya ke kaosnya dan melihat ke arah Aamon yang tengah tertidur, Natan pun pergi ke arah ranjang Aamon dan mencium pipi Aamon yang tengah tertidur itu. 















Di pagi harinya mereka pun pulang dengan seizin dokter dan juga sebelum pulang infus di tangan Aamon pun di lepas walau agak sakit, sebelumnya ia belum pernah sakit hingga masuk rumah sakit, mungkin terakhir saat ia masih kecil itupun Aamon tidak ingat. 

" Baik tuan anda boleh pulang, jaga kesehatan anda karna sepertinya luka luka di tubuh anda juga belum sepenuhnya sembuh total, jadi dijaga ya" jelas dokter tersebut menempelkan semacam plster ke tangan Aamon dan sedikit menekannya agar sisa darah tidak keluar. 

" Baik terimakasih dokter" ucap Natan sembari tanganya mengusap kepala Aamon. 

" Sama sama, saya permisi dulu" dokter tersebut pun tersenyum lalu pergi meninggalkan ruangan yang hanya berisikan Natan dan juga Aamon yang bersiap siap untuk pulang. 

Sedangkan Aamon sesekali melihat plester bekas infus di tangannya juga menyentuhnya, tangannya terasa kaku dan sakit jika di gerakkan apalagi saat di tekannya , agak nyeri rasanya. 

" Jangan di sentuhin terus, nanti juga sembuh" ucap Natan melerai tangan Aamon yang bolak balik menyentuh bekas infus tersebut. 

Aamon pun mengganguk lalu turun dari ranjang dan merapikan bantal juga selimut tersebut, Natan lalu sudah siap dan membawa tas tas yang berisi baju juga barang barang lainnya. 

Setelah menunggu Aamon membersihkan juga membereskan kasur tersebut mereka berdua pun keluar dari ruangan dengan Natan yang membukakan pintu keluar ruangan. 

Mereka pun turun ke lantai 1 menuju parkiran dan segera, pulang sesekali Aamon melihat lihat pasien lain yang duduk di ruang tunggu tidak terlalu ramai, yaaa masih pagi sih hampir siang. 










" Ayo masuk" ucap Natan membukakan Aamon pintu mobil lalu mempersilahkannya untuk masuk, Aamon hanya menurut lalu masuk kedalam mobil mendudukkan dirinya dengan nyaman. 

Natan lalu juga ikut masuk setelah sebelumnya tadi sudah memasukkan semua barang barangnya tadi walau hanya sedikit. 

" Natan" panggil Aamon melihat lihat hpnya. 

" Iya? Kenapa sayang?" Jawab Natan dengan masih memperhatikan Jalanan di depan. 

" Gaada.. mau pulang aj" lirihnya lalu menyandarkan tubuhnya dan sedikit memiringkan kursi mobi tersebut, Natan hanya diam memandangi tubuh kecil Aamon yang meringkuk tidur dengan memejamkan matanya itu. 

Natan pun melaju Kan mobilnya dengan cepat untuk sampai ke rumah. 






Mereka pun akhirnya sampai di rumah, Natan memarkirkan mobilnya ke dalam garasi lalu keluar dari mobil dan menggendong Aamon yang masih tertidur. 

Natan masuk bagian samping rumah dan membuka pintu tersebut lalu pergi kekamar Aamon untuk menidurkan sosok yang tengah ia gendong itu, Natan menaruh Aamon di ranjang lalu menyelimutkannya dengan selimut yang masih baru. 

" Hah.. jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi" gumamnya tersenyum tipis melihat Aamon juga membelai pipi lembutnya itu. 

Setelahnya ia pergi ke mobil lagi untuk membereskan baju baju yang kotor juga merapikan semuanya, karena saat Aamon masih dirumah sakit, Natan hanya pulang sebentar untuk membawa beberapa baju ganti saja untuk Aamon juga dirinya. 

Natan berusaha agar tidak ramai saat masih membersihkan rumahnya agar Aamon tidak terganggu tidurnya, sesekali saat Natan masuk ke dalam kamar Aamon untuk menaruh baju di lemari, ia terus saja memandang Aamon hingga ia tidak memperhatikan jalan dan menabrak lemari. 

mafia's private maid { NATAN X AAMON } [ End]Where stories live. Discover now