Puncak

1.6K 112 1
                                    

Sampailah waktunya mereka jalan-jalan ke puncak dengan pakaian yang sudah di kemas dalam koper begitupun mobil juga sudah siap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sampailah waktunya mereka jalan-jalan ke puncak dengan pakaian yang sudah di kemas dalam koper begitupun mobil juga sudah siap.

Semua sudah siap tinggal menunggu Queen lalu setelah itu mereka pun berangkat.

"Yok" ajak queen saat ia sudah mengambil handphone nya yang tertinggal dikamar.

"Udah ayok" ajak gibran sambil mengenggam tangannya dan membawanya untuk satu mobil dengan gibran dkk.

Sedangkan nathan dkk menaiki mobil mereka setelah itu mobil pun berangkat dengan di dahului mobil gibran dkk lalu setelahnya nathan dkk.

Tenang bukan Queen seorang kok ceweknya nanti sang antagonis dan protagonis juga akan ikut tapi mereka menyusul karena masih ada urusan nya masing-masing.

Selang satu jam setengah mereka sampai di villa milik gibran.

"Aaaa akhirnya nyampe" ucap erlan sambil meregangkan badannya yang kaku.

"Iya pegel juga ni badan"ucap vero sambil memukul mukul bahunya

"yaudah yuk masuk"ajak queen yang di angguki oleh mereka.

"oh ya kamarnya dimana gib? "Tanya Rio pada gibran.

"tinggal pilih" jawab gibran sambil menggandeng tangan mungil queen.

"Ee mau dibawah ke mana ni? "

"Udah ikut aja"

"Tapi aku mau pilih kamar gibrannn"

"Aku pilihin yang kamu suka"

"Masa"

Lalu setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara mereka berdua dan akhirnya selang 10 menit mereka sudah sampai di sebuah kamar yang memiliki balkon yang mengarah pada pemandangan yang bagus.

"Woahhh"

Ekspresi kagum queen sangat lucu di mata gibran, gibran seperti melihat anak kecil yang baru di beri mainan baru yang dia sukai. Antusias dan kagum

"Suka? " tanya gibran padahal dia sudah tau jawabannya hanya dengan melihat ekspresi queen.

"Bangetttt" jawab queen sambil berlari menuju balkon kamar yang di ikuti oleh gibran dari belakang.

"Woah indah banget pemandangan nya, pengen lama-lama deh jadinya" ucap queen sambil terus menikmati semilir angin yang menerpa nya.

"Kapanpun kamu mau aku akan bawa kamu ke sini" ucapan dari gibran berhasil menarik atensi queen lalu setelah nya ia pun terkekeh.

"Iya tau tapikan kita masih harus sekolah gibran" jawab queen sambil mengelus rambut gibran.

"Bisa bolos" jawab gibran seadanya yang mendapatkan tabokan di lengannya oleh queen, lalu mereka kembali menikmati pemandangan tersebut.

............ ✌

Malam telah tiba dan semua sudah berkumpul di belakang villa untuk melakukan bakar-bakar ayam, jagung, sosis dll.

Disini semua orang berkumpul baik protagonis pria maupun wanita, antagonis pria ataupun wanita dan figuran hanya kurang Vino dkk saja karena mereka beda sekolah dan yah kurang akur.

"EE RIO HIDUPIN NI API JANGAN NYANTE AJA LO" teriak salah satu sahabat antagonis itu yang sering dipanggil el

"EH GUE NGGAK NYATE YA INI KERJA GUE"

"KERJA APAAN, LO DARI TADI CUMA MAKAN DOANG GUE LIAT"

"YAH KAN MAKAN JUGA KERJA, KALO GUE NGGAK MAKAN TERUS NGGAK ADA TENAGA KAN NGGAK BISA KERJA GIMANA SIH"

"iya juga ya, TAPI TETEP AJA LO MAU ENAKNYA DOANG SINI BANTUIN JANGAN BANYAK ALASAN"

"udah sana bantu" ujar vero sambil melanjutkan menusuk sosis nya.

Akhirnya Rio pun dengan ogah-ogahan berjalan menuju el lalu menghidupkan api setelah itu dia di perintahkan lagi untuk membakar jagung sedangkan yang lain sudah dengan tugas masing-masing.

Queen saat ini juga tengah memanggang ayamnya dengan penampilan sederhana tapi terkesan seksi dikarenakan peluh yang membasahi pelipisnya sampai turun ke lehernya.

Queen sibuk menambahkan bumbu-bumbunya keatas ayam yang di panggang nya.

Terlihat juga bahwa ayam tersebut banyak dioleskan saos dan sambal terlihat dari warnanya yang merah, dari banyaknya ayam hanya ayam queen yang paling menonjol karena warnanya.

Mereka yang melihat nya pun berdidik ngeri karena dari warnanya saja mereka sudah tau bahwa itu sangat pedas.

Sedangkan gibran yang melihatnya pun hanya memantau karena dia berencana saat ayam nya matang ia akan menggantikan ayam tersebut dengan punya dia karena gibran tidak mau queen sakit perut akibat kebanyakan cabe.

"Iihhh banyak amat tu cabe ama saos nya nggak takut sakit perut lo" ucap zelyn berdidik ngeri

"Enggak tuh malahan kalo banyak begini tambah enak tau" jawab queen lalu mulai memoles kan lagi sambal ke ayamnya yang sudah mau matang.

"Ya serah lo aja dah" balas zelyn lalu ia lanjut memanggang ayamnya dan yang lain juga begitu pun queen dan teman-temannya yang lain.

Setelah makanan semua sudah matang mereka pun duduk mengelilingi api unggun dengan berbagai makanan di depan mereka dan juga minuman bersoda.

Tepat saat queen akan menggigit ayam nya, ayam tersebut malah berpindah tuan ke tangan gibran, melihat itu queen pun mengerut bingung sedangkan kavin dan erlan sudah tau apa yang akan di lakukan gibran.

"Kenapa? " tanya queen saat gibran mengambil ayamnya, tapi gibran tak menjawab dan hanya menyodorkan ayam panggang nya pada queen.

Melihat itu queen makin tidak paham, karena gemas dengan ketidak pekaan queen akhirnya el men nyaut

"Itu maksudnya tukeran queen, lo di suruh ambil yang gibran terus gibran ambil yang lo" gemas el sambil menggigit jagung bakarnya.

"Nggak mau lah gue mau yang itu, sini balikin gibran" ucap queen saat sudah paham maksud gibran.

Yah walaupun sudah lama berteman tapi queen belum terlalu memahami ucapan singkat gibran atau tindakannya kan dia bukan queen asli.

"Nanti sakit" hanya itu jawaban gibran lalu ia pun mulai menggigit ayam yang harusnya queen makan tadi.

Sedangkan queen sudah merengut kesal melihat itu, dia sudah susah-susah memanggang ayam itu hingga mendapatkan banyak keringat walupun tidak bau, tapi tetap saja kesal karena gibran yang memakan ayam hasil kerja kerasnya.

......... ✌

Jangan lupa kasih vote dan juga kalo ada salah dalam kalimat atau penulisan kasih tau di kolom komentar ✌🖤



By : mora cantik ❤

FIGURAN ( On Going) Where stories live. Discover now