40: PAPA

28.5K 3K 117
                                    

Dua minggu sudah sejak kejadian kecelakaan Dani, kini pemuda itu sudah diperbolehkan pulang.

Jika ditanya hubungannya dengan Hesa, maka Dani akan mengatakan dengan tegas jika mereka tidak memiliki status hubungan pacaran lagi.

Setelah pergi dari rumah sakit dengan kekecewaan nya Hesa juga tak lagi kembali, dia menghilang bak ditelan bumi.

Dan Dani bilang jika dia sudah tidak perduli dengan hal itu.

Walaupun berkata demikian, pemuda itu masih setia dengan perasaannya, bohong jika Dani mengatakan bahwa ia sama sekali tidak memiliki rasa cinta untuk Hesa lagi.

Berbanding terbalik dengan Dani dan Hesa, hubungan Bumi dan Rian semakin gencar, keduanya semakin lengket seakan tak terpisah.

Pagi, siang, hingga malam mereka habiskan dengan bercinta.

Hubungan mereka manis dan liar dalam waktu yang bersamaan.

Sementara Reksa dan Egan, mereka juga saling mencintai, walau masih terhalang restu Kakek Egan.

Pagi ini Reksa bergegas pergi menuju rumah Kakek Egan, ia melajukan motornya dengan kecepatan rata rata.

Dari apartemen ke kediaman Kakek Egan membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

Hingga disinilah Reksa berada, rumah megah nan mewah.

Pak satpam yang berjaga memberikan senyumannya untuk Reksa.

Karna Reksa yang terus menerus mengunjungi rumah ini membuat para staf yang bekerja di rumah Kakek Egan mengenalnya dan sudah hafal dengan pemuda 17 tahun ini.

"Pagi pak" sapa Reksa.

"Pagi den" balas Pak satpam.

Reksa masuk kedalam pekarangan rumah Kakek Egan, tatapannya terarah ke pria yang mengenakan jas formal dengan body guard yang berada disisi kanan dan kiri nya.

Dia... ayah Egan.

Setelah memarkirkan motornya, Reksa berjalan kearah pria tersebut.

"Kamu temennya Egan kan?" Tanya Joshua, papa Egan.

Reksa hanya mengangguk.

Ah, dia ingat sekali bagaimana sikap buruk pria tua ini kepada pacarnya.

"Panggil dia, saya mau ketemu" ucapnya lagi.

Reksa mengernyitkan dahinya bingung.

Kenapa tidak langsung masuk saja kalau mau bertemu?

"Kenapa saya? Om kan papanya Egan"

Joshua menatap Reksa tajam, yang dibalas raut wajah datar andalan Reksa untuk papa Egan ini.

Joshua menghela nafasnya.

"Saya perlu bicara dengan Egan, ini penting, tolong"

Reksa kembali mengernyit bingung, Egan pernah bercerita jika papanya anti sekali dengan tiga kata ajaib maaf, terimakasih, dan tolong. Tapi kenapa saat ini ia mengucapkan hal itu?

Reksa menghela nafas, ia berjalan kearah pintu besar yang dijaga ketat oleh para body guard Kakek Egan.

Mereka tau itu jika itu Reksa, langsung membukakan pintu untuk pemuda itu, sedangkan papa Egan tidak boleh masuk.

"Tunggu disini" ucap Reksa.

Ia masuk kedalam rumah mewah itu, menemukan Kakek Egan yang sedang menyesap kopi hitamnya.

"Kesini lagi? Kamu tidak bosan saya usir? Tidak tau malu" cibir Kakek Egan.

Reksa hanya mendengus tidak suka.

WAKETOS||ONGOINGWhere stories live. Discover now