Flashback

280 50 5
                                    

17 tahun yang lalu

"Oh Soohyun, ahli sains dan teknologi di Korea Institute of Science and Technology (KIST), saat ini sedang melakukan penelitian untuk memungkinkan orang yang lumpuh bisa bergerak sepenuhnya seperti semula. Berikut pernyataan langsung dari Oh Soohyun."

"Kami menyebutnya UBM atau Ultimate Brain Machine. Dengan satu buah chip yang ditanamkan di otak manusia yang lumpuh, orang itu bisa bergerak kembali seperti manusia normal pada umumnya. Tidak lagi menggunakan model alat robotika yang rumit saat digunakan, kita hanya butuh satu buah chip ini untuk mewujudkannya. Mungkin terdengar tidak mungkin saat ini. Namun, dalam waktu sepuluh sampai dua puluh tahun ke depan, kami akan membuatnya menjadi mungkin. Jadi, mohon dukungan dari masyarakat semuanya."

Seorang wanita duduk di sofa bertepuk tangan menyaksikan berita di televisi. Soohyun memeluknya dari belakang. Mengusap perut kekasihnya yang tengah mengandung anak pertama mereka. Mereka memang belum menikah, tapi akan segera menikah.

"Kau tersenyum terlalu manis, Soohyun-ah."

"Kalian adalah hidupku. Kau tidak perlu khawatir, Taeyeonie." Soohyun kini duduk di samping belahan jiwanya. Membelai rambut Taeyeon penuh kelembutan dan seluruh cintanya.

Taeyeon tidak pernah seyakin ini dalam hidupnya. Dia merasa telah menemukan cinta sejatinya sejak pertama kali bertemu dengan Soohyun. Soohyun bukan hanya pria yang tampan, mapan, dan berpendidikan, tapi juga memiliki semua sisi yang diinginkan kebanyakan wanita.

Mereka tinggal bersama di apartemen Soohyun. Taeyeon sedang hamil tua. Usia kandungannya sudah menginjak delapan bulan. Mereka akan segera menikah setelah Taeyeon melahirkan. Tidak ada halangan apa pun dari keluarga mereka.

Taeyeon adalah seorang putri dari pengusaha ternama yang cantik, sedangkan Soohyun merupakan peneliti yang cerdas secara intelektual dan emosional. Orang tua Taeyeon tidak mungkin menolak pria sesempurna Soohyun.

Kabar tentang hubungan dan hamilnya Taeyeon akan diumumkan setelah mereka menikah, artinya saat itu terjadi bayi Taeyeon sudah lahir ke dunia.

"Tunggu sebentar, aku punya hadiah untukmu."

Soohyun meraba saku jasnya. Memasangkan sebuah cincin di jari manis Taeyeon. Taeyeon sudah tidak heran lagi. Hampir setiap hari Soohyun memberikan perhiasan untuknya.

"Kenapa Panther?"

"Itu melambangkan dirimu. Kau terlihat menyeramkan di luar, tapi sangat penuh kasih sayang di dalam."

"Memangnya Panther seperti itu?"

"Aku maunya begitu."

"Kau selalu konyol, tidak jelas, dan aku mencintaimu."

Soohyun membiarkan Taeyeon menyandar di dadanya. Mematikan televisi, membuat suasana menjadi hening yang tenang dan nyaman.

"Berita buruknya, aku akan pergi ke Amerika sore ini."

Taeyeon tidak menjawab dengan kata, melainkan dengan air mata. Dia memeluk Soohyun lebih erat. Itu bukan hal baru bagi Soohyun. Taeyeon selalu menangis saat Soohyun berpamitan pergi ke luar kota atau luar negeri.

"Aku akan kembali lalu menikahimu. Selama aku pergi, cincin Panther ini yang akan menggantikanku menjagamu dan bayi kita."

Kepergian Soohyun kali ini begitu memberatkan hati Taeyeon. Dia merasa takut, takut yang tidak biasa. Soohyun pergi ke Amerika untuk melakukan studi gabungan demi terwujudnya UBM yang kini sedang menjadi target penelitiannya.

Selain mencintai Taeyeon, sains dan teknologi juga bagian dari hidup Soohyun. Taeyeon tidak mungkin menghalangi hasrat kekasihnya. Hanya untuk satu bulan, lalu Soohyun akan kembali lagi padanya. Satu bulan bukan waktu yang begitu lama.



Incomplete: Part 1. Found It ✓Where stories live. Discover now