18. Ayah sudah menghubungi Kak Alexa?

763 54 7
                                    

HAPPY READING

***

Dua hari berlalu, seperti yang direncanakan ibunya, hari ini Laiv memenuhi keinginan ibunya untuk menemui perempuan yang akan dijodohkan dengannya itu. Bukannya datang seorang diri, Laiv datang bersama Jayden. Kenapa? Karena Jayden lah yang akan menjadi penentu apakah dia akan menerima perjodohan ini atau tidak.

Ini bukanlah kali pertama Laiv melakukan pertemuan dengan seseorang yang akan dijodohkan dengannya. Yang ke berapa, Laiv tidak pernah menghitungnya dan pria itu akan selalu menjadikan Jayden sebagai 'perisai' penolakan.

Restoran bintang lima dengan konsep khas Indonesia itu menjadi tempat mereka akan bertemu. Laiv dan Jayden sudah sampai dan menuju tempat yang sudah direservasi oleh ibunya.

Dengan bantuan pelayan restoran untuk menunjukkan tempat duduk mereka, akhirnya dua manusia tampan berbeda generasi itu sudah duduk dengan baik. Wanita itu belum sampai.

Dan sejak tadi, sejak kedatangan mereka, banyak pasang mata yang memandang mereka dengan tatapan kagum. Wajah tampan dan penuh kharisma yang dimiliki Laiv membuat pria itu tampak bersinar. Begitu juga dengan Jayden. bocah tampan dan imut itu sangat membuat siapapun tersenyum melihatnya. Ingin mencium dan menggendong bocah itu.

"Ayah, apa Ayah sudah menghubungi Kak Alexa?"

Laiv seketika menatap Jayden dengan tatapan bingung. Terlihat dari keningnya yang mengkerut untuk mengingat siapa 'Kak Alexa' yang dikatakan Jayden. Tetapi, itu hanya sesaat karena Laiv sudah ingat dengan jelas kemana arah pembicaraan anaknya itu.

"Dengan Laiv William?"

Laiv dan Jayden langsung menoleh ke belakang saat ada suara yang menginterupsi mereka. Membuat Laiv tidak jadi menjawab pertanyaan anaknya.

"Ya."

Perempuan dengan mini dress maroon dan rambut yang digerai itu pun tersenyum dan langsung mengambil tempat didepan ayah dan anak itu. "Maaf, aku datang terlambat. Pemotretan ku hari ini cukup lama ditambah dijalan aku terjebak macet," jelasnya.

"Tidak masalah," jawab Laiv.

"Oh, iya. Namaku, Selena Winata, dan orang tuaku memanggilku dengan nama Selena."

Laiv kembali mengangguk. "aku sudah tahu. Ibuku sudah menjelaskan dirimu dengan detail."

Selena tersenyum salah tingkah. "Ibuku juga sudah menceritakan kamu padaku. Aku harap kita bisa mengenal lebih dekat."

Laiv tidak menjawab dan hanya memandang datar pada Selena. Kemudian beralih menatap Jayden yang juga sedang menatap Selena dengan tatapan polosnya. Namun itu tidak lama karena setelah itu makanan mereka datang dan Jayden langsung tertuju pada makanan yang sedang disajikan.

Begitu juga dengan dua orang dewasa yang bersamanya. Laiv dan Selena mengucapkan 'terimakasih' dan kemudian segera menyantap makanan masing-masing.

"Oh, iya. Ibu kamu bilang kalau-"

"Habiskan dulu makanannya. Baru setelah itu kita bicara." Ucapan Laiv yang langsung memotong perkataannya membuat Selena terdiam sekaligus malu. Perempuan itu mengangguk sambil berdehem untuk mengalihkan rasa malunya.

"Baiklah."

Selanjutnya, mereka makan dengan tenang. Dengan sesekali Selena mencuri pandang pada Laiv yang begitu telaten memperhatikan anaknya saat sedang makan.

Hingga lima belas menit berlalu, akhirnya makanan mereka habis. Laiv menegak minumannya, begitu juga dengan Selena sebagai tanda kalau mereka benar-benar sudah selesai makan. Sedangkan Jayden, bocah tampan itu sedang menikmati es krimnya.

On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang