28. Apakah Kakak Mau Ikut Bersamaku?

424 44 17
                                    

Aku update!
Semoga part ini nggak bikin kalian ngerasa aneh yaa
Karena zuzurrr, mentok banget kemarin tuhh, wkwk
Tapi untung bisa update, hehe

Insyaallah kalau ada waktu, nanti siang atau malam aku update lagi, oke?

Bisa ditandai bagi yang ada typo 😁

Jangan lupa vote dan komenn
And,

Happy Reading 😊 ♥️

Hi! Tart. // 10.00 WIB

Hari ini Alexa bekerja seperti biasa. Membuat kue didapur yang kebetulan tidak terlalu banyak pelanggan yang datang. Membuatnya cukup senggang pada saat menunggu kue yang sedang ia panggang. Sedangkan Juno
terlihat membersihkan beberapa peralatan yang mereka gunakan tadi.

Sambil terus mencuci peralatannya, Juno memperhatikan Alexa yang lagi-lagi termenung. Sudah beberapa hari ini ia melihat wajah tidak biasa dari partnernya didapur, sering melamun dan bahkan tidak fokus.

"Ngelamun aja. Mikirin apa sih?"

Alexa tersentak. Ia mengerjap dan menghela napas. Suara Juni yang tiba-tiba saat suasana lagi hening membuat jantungnya berdetak lebih cepat. "Bikin kaget aja bang."

Juno tergelak. "Lo aja yang ngelamun. Dengar suara dikit langsung kaget. Kenapa sih? Akhir-akhir ini bukan lo banget kayaknya."

Lagi-lagi Alexa menghela dengan kasar. "Nggak tau lah, Bang. Banyak pikiran gue."

Juno manggut-manggut. "Lo bisa cerita?"

Mereka berdiri bersisian didepan pantry yang sebatas pinggul. Juno berdiri membelakangi pantry dan menyadarkan badan kesana lantas berpangku tangan. Sedangkan Alexa menyamping menghadap dirinya.

Alexa menggeleng pun dipahami Juno karena mereka tidak sedekat itu.

"Tapi gue boleh tanya sesuatu nggak Bang?"

"Tentang?"

Awalnya Alexa nampak ragu hingga, "menurut Abang, cowok kaya yang secara nggak langsung ngelamar cewek miskin gimana?"

"Lo dilamar sama orang kaya?! Siapa?!" Tiba-tiba Juno heboh sendiri membuat Alexa gelagapan dan melotot.

"Bang. Suaranya jangan besar. Ntar didengar sama pelanggan atau yang lain gimana?!"

"Owh, sorry. Kelepasan." Juno tersenyum tidak enak.

Lalu Alexa teringat sesuatu. "Abang ngehina aku miskin?!"

"Lah? Emang lo kaya?" Alexa tidak menjawab, karena ia tidak memiliki sesuatu untuk bisa membantah hal tersebut.

Sedangkan Juno melotot tidak percaya. "Jadi beneran lo dilamar? Sama orang kaya?! Siapa? Kasih tau gue!"

Alexa menatap malas pada Juno. "Bang. Aku minta pendapat Abang ya. Bukan malah pengen diinterogasi gini."

Juno berdecak. Lalu berpikir sejenak. "Cowo kaya tiba-tiba lamar cewek miskin?" Alexa mengangguk.

"Lo udah pernah bahas tentang 'perbedaan' kalian?" tanya Juno.

Alexa menghela pelan dan menggeleng. "Dia tiba-tiba aja aja Bang, ngomong. Tapi dia nggak bilang secara langsung 'ngelamar' aku. Dia minta 'bantuan' aku. Karena gara-gara aku anak dia bisa berubah akhir-akhir ini. Sejak dekat sama aku, anaknya jadi lebih senang dan bahagia."

Alis Juno terangkat sebelah. Cukup kaget dengan perkataan Alexa. "Jadi bukan karena dia jatuh hati sama lo, tapi karena anak?"

Alexa mengangguk.

On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang