10, Pengembara yang sial.

1.5K 237 15
                                    

⚠️CW⚠️
~BLOOD!, GORE!, DISTURBING!!~
//Beberapa adegan dibawah mungkin bisa menimbulkan trauma bagi pembaca.//

....

Lentera yang menyala indah mengudara menulusuri angkasa. Meninggalkan tempat awal mereka terbang bebas untuk menyinari sang antariksa yang masih gelap gulita.

Malam adalah waktu yang tenang bagi sebagian orang. Tidak ada aktivitas yang bisa dilakukan manusia, selain mencoba menenangkan pikiran dan diri. Namun berbeda dengan belahan bumi bagian lain ini.

Bukannya tenang, aksi kejar-kejaran seperti pawai itu tidak kunjung berhenti juga sedari tadi. Membuat napas dua pemuda ngos-ngosan karena berlari tanpa henti. Ditambah perut mereka yang sudah mulai kram.

Dikejar orang-orang berbadan besar adalah kesialan tersendiri bagi jiwa serta raga baru Jiang Cheng dan Wei Wuxian. Seakan mereka tengah dikejar debt collector, padahal mereka tidak ada hutang apapun.

Akhirnya karena telah terkepung mereka tidak ada jalan lain lagi. Jiang Cheng yang menggendong Xiao Xingchen dipundaknya mengambil inisiatif duluan. Ia berlari masuk kedalam hutan yang dipenuhi pepohonan rindang. Wei Wuxian? Mau menolak pun tidak bisa, tidak ada pilihan lain.

"Kenapa kau malah masuk ke hutan sih A-Cheng!?" Wei Wuxian menyuarakan protes. Hutan ini minim pencahayaan, jika mereka salah ambil jalan pasti mereka akan tersesat.

Lagipula sejak awal mereka memang sudah tersesat. Yah mau bagaimana lagi? Terlanjur.

"Didepan ada orang, mau tidak mau aku harus mengambil jalan lain," sahut Jiang Cheng dengan pasrah.

Dirasa rombongan pengejar tadi sudah tertinggal jauh hingga tidak bisa menyusul. Keduanya berhenti, setelah menurunkan Xiao Xingchen, kedua pemuda itu terduduk lemas ditanah. Mencoba mengatur napas yang kini terasa sesak.

"Sungguh, sejujurnya kau ini punya masalah apa?" Wei Wuxian bertanya disaat napasnya mulai membaik.

Xiao Xingchen menatap dua pemuda dihadapannya lantas mendesah lelah.

"Dia kekasihku," jawabnya dengan enggan.

Jiang Cheng menukikkan alisnya, "pacarmu? Lalu kenapa kau kabur?"

"Memang kau mau berhubungan dengan pria yang kasar?," balas Xiao Xingchen.

Jiang Cheng mendengus, "kenapa kau harus berhubungan dengan pria jika ada wanita?"

Wei Wuxian menatap Jiang Cheng dengan datar. Bakat asal nyeplos miliknya kadang memang harus dipendam.

"Tidak usah dengarkan dia, jadi pacarmu itu kasar? Makanya kau tidak mau dengannya lagi begitu? Lalu kenapa harus kabur, kenapa tidak langsung bilang putus saja?" Wei Wuxian bertanya secara terus-menerus, membuat Xiao Xingchen bingung harus menjawab yang mana dulu.

"Ah, ceritanya panjang...."

Jiang Cheng dan Wei Wuxian lantas melirik satu sama lain.

"Tidak apa, aku sudah diujung penasaran! Ayo ceritakan sebelum mulutmu dirobek macan!" Desak Wei Wuxian, yang membuat Jiang Cheng memandangnya dengan heran.

Pemuda itu lantas menimpali, "Mana ada macan disini bodoh!?"

"Harusnya ada kan? Disini hutan A-Cheng, sarangnya hewan buas." Jawaban santai yang dikeluarkan oleh Wei Wuxian membuat Jiang Cheng berpikir. Iya juga, mereka kan masuk hutan?

Grrrwlll,

"Kau lapar A-Cheng?" Tanya Wei Wuxian disaat mendengar samar suara yang tampak tak asing.

[BL] Giving You Home ||MDZS FF||Where stories live. Discover now