🍂43

1.7K 167 6
                                    

  HAPPY READING 🌹
.
.
.
.

Menahan tangan Yoongi." Hyung tunggu! Kenapa kau keluar begitu saja? Apa kau marah padaku?" Benar benar takut kalau suaminya sungguh akan marah.

Saking takutnya sekarang, Jimin tidak berani untuk menatap wajah Yoongi yang sedang menatapnya. Dia hanya menunduk dengan wajah yang memerah dan tangan yang gemetar.

Awalnya Yoongi hanya diam hingga beberapa saat tangannya memegang dagu Jimin untuk menatapnya.

"Aku tidak marah" mengusap lembut pipi Jimin. Biasanya dia tidak akan melakukan ini, Yoongi yang sekarang sungguh berbeda dengan pertama kali dia temui.

"Sungguh? Tadi kau keluar begitu saja, jadi aku khawatir kau akan marah padaku Hyung." Rengek Jimin.

"Hmm, Aku tidak marah"

Minkyu datang bersama mobilnya menghampiri mereka  yang sedang bicara diluar restoran.

"Kau bebas melakukan apapun tapi jangan terlalu banyak minum. Dan juga jangan pulang sampai larut malam sekali" Masuk kedalam mobilnya lalu melenggang pergi begitu saja.

Yang dilakukan Jimin sekarang hanya menatap mobil Yoongi yang perlahan lahan menghilang, Dia sudah sangat baik padanya tapi apa yang dia lakukan sekarang.

Saat mobil Yoongi tidak kelihatan lagi di masuk kembali kedalam restoran untuk menemui soobin. Duduk dikursinya dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan.

Meneguk minumannya." Hyung tidak marah, Kau tenang saja" celoteh soobin sangat santai dengan kondisinya saat ini, padahal jantung Jimin terus berdegup kencang karena khawatir Yoongi akan marah padanya.

"Bagaimana kau tau? Aku sungguh berpikir dia akan marah padaku." Gumam Jimin ragu ragu dan tentunya juga takut.

"Apapun yang Hyung katakan cukup dengarkan saja, jika dia bilang iya maka iya, jika tidak maka tidak." Jelasnya bangga dengan pengalaman yang dia ketahui tentang es batu yang tidak banyak diketahui banyak orang.

Tersenyum kecut." Kau sangat mengenalnya, apa kalian berdua sangat dekat?" Tanya Jimin.

Tidak bisa dikatakan perasaan cemburu yang dirasakan Jimin saat ini, yang bisa dikatakan hanya perasaan iri yang mendalam pada orang orang yang bisa mengenal Yoongi dengan baik. Dia juga ingin seperti itu tapi rasanya sangat sulit.

Soobin hanya tersenyum mendengar ucapan Jimin. Memasang jasnya merapikan barang barangnya." Jika kau melihat seseorang selama 5 tahun, kau pastinya akan mengenal siapa orang itu" jelas soobin bersiap untuk pergi.

"Kau melihatnya setiap hari?" Tanya Jimin lagi lagi penasaran.

"Ayo pergi, Mari bicara ditempat lain. Aku akan membayar tagihannya bisakah kau menungguku diluar Hyung Nim?" Pinta soobin dibalas anggukan Jimin.

Ditengah dinginnya malam dia menunggu dengan tenang diluar restoran. Meniup tangannya agar mendapatkan sedikit kehangatan. Sembari menunggu soobin keluar dari restoran.

Jika dipikir pikir, usia pernikahan Yoongi dan Jimin sudah berjalan lumayan lama, mereka sudah bersama selama satu tahun lebih. Tapi yang terjadi hanya masalah dan mereka memiliki sedikit Sekali kenangan indah. Mengusap perutnya."Mian..Apa kau merindukan Daddy?" Gumamnya sendirian.

Melodi Berputar -Yoonmin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang