CTY 1

2K 86 4
                                    

Hari itu Lian dan ibunya berkumpul di kantor bersama seorang pengacara.
Seminggu yang lalu adalah hari kematian ayah dari Lian.

Lian adalah seorang anak dari pengusaha ternama di kota Bangkok.
Namun Lian adalah orang yang tidak pernah setia hanya pada 1 orang.
Kekasih Lian ada dimana2 yang membuat kedua orangtuanya kesal padanya.

Lian juga tidak bertanggung jawab pada pekerjaan yang ayahnya berikan,Lian adalah seorang CEO sebuah perusahaan besar bernama Pentagon.

Dan hari ini adalah saatnya pembacaan warisan yang diturunkan ayahnya untuk Lian sebagai anak satu2nya.

"Apa? Daddy tidak memberikan aku apa2?"

"Iya." ujar pengacara itu.

"Aku dan ayahmu sudah membicarakan ini Lian. Kau harus di beri pelajaran, kau sama sekali tidak bertanggung jawab dan sangat membuat kami kesal." ujar Mommy, ibu dari Lian.

"Tapi Mom." ujar Lian.

"Ada syarat yang harus kau penuhi jika ingin seluruh warisan ayahmu jatuh padamu." ujar Mommy.

"Syarat?" ujar Lian sambil mengernyitkan dahinya.

"Khap. Disini juga tertulis ada beberapa hal yang harus anda lakukan, tuan Lian." ujar pengacara itu.

"Apa itu?" tanya Lian.

"Kau harus mencari seseorang dan menikahinya." ujar pengacara itu.

"Menikah??" teriak Lian dan berdiri sambil menatap Mommy nya.

"Iya, menikah." ujar Mommy sambil tersenyum.

"Momm." teriak Lian, namun Mommy hanya melirik dan memalingkan wajahnya.

"Aku dan kau tidak bisa apa2, Lian. Itu sudah tertulis di surat wasiat Daddymu." ujar Mommy.

Lian kembali duduk dengan wajah kesalnya.

"Siapa yang harus aku cari?" tanya Lian dan Mommynya pun tersenyum.

"Anak dari sahabat kami Kanin Chawarin dan Charan Panich. Kami tidak tahu siapa nama anaknya. Kau carilah mereka dan nikahi salah satu anaknya." ujar Mommy.

"Apa, bagaimana kalau anak2 mereka sudah menikah semua?" tanya Lian.

"Maka perjanjian ini dibatalkan, dan anda akan tetap menerima warisan ayah anda, tuan." ujar pengacara itu dan di angguki oleh Mommy.

"Sebaiknya kau cepat menemukan mereka, Lian. Setahuku, Kanin dan Charan sudah meninggal, karena itu Daddy dan Mommy merasa harus membantu mereka. Charan dan Kanin sudah membantu kami dalam banyak hal, sekarang waktunya kami membantu mereka." ujar Mommy dengan wajah sedih.

"Dan aku yang harus membayar hutang kalian." gumam Lian.

"Hmm. Karena jika tidak ada mereka maka kau juga tidak akan seenak sekarang." ujar Mommy dengan membentak.

Lian pun terkejut dengan bentakkan Mommynya.
Selama ini Mommy selalu lembut dan tidak pernah sekalipun menaikkan nada suaranya pada Lian.

"Maaf Mom." gumam Lian sambil menundukkan kepalanya.

"Mommy tidak mau tahu. Kau cari mereka dan bantu keluarga mereka. Titik." teriak Mommy dan berlalu dari kantor itu.
Meninggalkan Lian dan pengacara itu.
.

Semenjak hari itu Lian mencari informasi tentang Kanin dan Charan dan anak2 mereka.
Hingga setelah 3 bulan Lian mencari dan akhirnya Lian pun mendapatkan informasi kalau Charan dan Kanin hanya mempunyai 1 anak laki2 bernama Nukuea Panich.

Lian pun merasa senang karena tidak mungkin juga dia di paksa menikah dengan seorang laki2.
Akhirnya Lian pun menemui Mommy.

"Mom, Lian sudah mendapatkan informasi tentang Kanin dan Charan. Lihat Mom, mereka hanya mempunyai 1 anak laki2. Jadi perjanjian kita batal bukan? Tidak mungkin Lian menikah dengan seorang laki2." ujar Lian sambil menyerahkan berkas di depan Mommy lalu duduk di depannya.

Mommy begitu senang melihat informasi yang Lian dapat tentang sahabatnya.
Dia melihat2 foto2 Kanin, Charan dan putra mereka Nukuea sambil tersenyum.

"Mom." ujar Lian.

"Bawa dia kemari. Perjanjian Daddy adalah kau menikah dengan salah satu anak mereka tapi tidak pernah menyebutkan laki2 atau perempuan." ujar Mommy dan Lian pun terkejut dengan kata2 Mommy.

"Maksud Mommy aku harus menikah dengan seorang laki2?" teriaknya.

"Hmm." ujar Mommy.

"Lian tidak mau Mom. Lian akan menikah hanya dengan seorang wanita." teriak Lian dan Mommy pun terdiam dan memikirkan apa yang harus dia lakukan.

"Bawa saja dulu dia kemari dan kita bicarakan nanti." ujar Mommy dan Lian pun menarik nafas panjang.

Lian pun akhirnya keluar dari rumah Mommy dan segera mencari lokasi dimana Nukuea anak Charan dan Kanin berada.
.

Keesokkan paginya Lian segera berangkat menuju tempat tinggal terakhir Nukuea.

Setibanya Lian disana, Lian bertanya pada setiap warga yang dia lewati.

"Maaf tuan, apa tuan mengenal pria bernama Nukuea Panich?" tanya Lian pada seorang bapak2 tua.

"Oh Kuea. Tentu, dia adalah pegawai saya. Ada perlu apa anda mencari dia?" tanya bapak2 itu.

"Saya ada keperluan penting dengannya, tuan." ujar Lian.

"Oh baiklah akan saya antar anda kepada Kuea. Mari ikuti saya." ujar bapak itu dan berjalan mendahului Lian.

Lian mengikuti bapak2 itu ke sebuah kebun yang luas.

"Kuea, Kuea." teriak bapak2 itu.

Dan tiba2 seorang pemuda putih dan mungil muncul dari balik tanaman2 itu.

"Khap paman?" teriak Nukuea dan melihat pada bapak2 itu.

"Kemarilah nak." teriak bapak itu.

Nukuea pun segera berjalan dan menghampiri Bapak itu dan Lian.
Nukuea menatap pada Lian dan Lian pun menatap tajam pada Nukuea.

"Ada apa paman?" tanya Nukuea sesampainya dia di depan bapak itu dan Lian.

"Ini ada seseorang yang mencarimu." ujar bapak itu sambil menunjuk pada Lian.

"Anda siapa? Ada apa mencari saya?" tanya Nukuea dan menatap wajah Lian.

"Bisa kita bicara secara pribadi?" tanya Lian dan Nukuea pun melihat pada bapak tadi.

"Kau pergilah ke saung tempatmu beristirahat." ujar bapak itu dan Nukuea pun mengangguk.

"Mari ikut saya, tuan." ujar Nukuea dan berjalan sambil membuka topi dan sarung tangannya.

"Silahkan duduk di sini, tuan." ujar Nukuea setelah mereka sampai di saung.

Lian pun duduk di susul oleh Nukuea yang duduk di samping Lian dan menghadap pada Lian.

"Aku mendapat tugas dari orangtuaku untuk mencarimu dan membawamu menemui mereka. Orangtuaku adalah sahabat dari orangtuamu Kanin dan Charan." ujar Lian dan Nukuea pun terkejut.

"Apa urusanku dengan orangtuamu?" ujar Nukuea.

"Kumohon kau ikut dulu sajalah, nanti kita bicarakan di sana. Ok?" tanya Lian namun Nukuea mengernyitkan dahinya.

"Aku ada pekerjaan yang harus aku lakukan dan tidak bisa aku tinggalkan." ujar Nukuea.

"Akan aku ganti semua kerugianmu. Pergi denganku sekarang, na?" ujar Lian.

"Apakah sepenting itu?" ujar Nukuea.

"Lebih penting daripada yang kau kira." ujar Lian.

Nukuea pun menatap wajah Lian dan menundukkan matanya.

"Baiklah. Aku akan meminta ijin dulu pada paman." ujar Nukuea dan Lian pun mengangguk sambil tersenyum.

Nukuea dan Lian pun berjalan menemui bapak itu dan meminta ijin, setelah itu Nukuea dan Lian pun menuju gubuk Nukuea.
Lian melihat sekeliling gubuk Nukuea sementara Nukuea mandi dan berganti pakaian.

Dan setelah selesai merekapun segera naik ke mobil dan berangkat ke rumah Mommy Lian.








TBC

Close To You  (020) (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang