CTY 11 🔞

1.2K 80 1
                                    

Sebulan sudah Lian mengurus Nukuea.

"Kuea ayo bangun, mandi dulu." ujar Lian dan mengoyangkan tangan Nukuea.

Nukuea terbangun dan segera duduk dan mengusap matanya.
Nukuea membuka selimutnya dan Lian segera menggendong Nukuea ke kamar mandi.

Setelah Nukuea membuka seluruh pakaiannya Nukuea pun tersenyum melihat Lian memakai syal untuk menutupi matanya.
Beberapa kali kaki Lian terbentur tapi Lian tidak pernah mengeluh sama sekali.

"Sudah Hia." ujar Nukuea, Lian mengapai2kan tangannya dan Nukuea pun memundurkan badannya lalu membuka penutup mata Lian.

Lian terkejut dan membelalakkan matanya ketika melihat Nukuea yang telanjang lalu membalikkan badannya.

"Apa yang kau lakukan Kuea." ujar Lian.

"Kuea takut Hia terbentur lagi seperti kemarin2." ujar Nukuea.

"Hia tidak apa2. Berikan syal itu." ujar Lian dan mengapaikan tangannya ke belakang.

"Apa Hia masih jijik melihat badan Kuea?" ujar Nukuea.
Dan Lian pun membalikkan badannya dan menelan ludahnya.
Nukuea memandang Lian dengan sayu.

Lian memandang tubuh Nukuea dari atas hingga kebawah dan memalingkan wajahnya.
Nukuea pun tersenyum.

"Apa tubuh Nukuea tidak seseksi wanita itu?" ujar Nukuea lagi.

Lian menatap tajam wajah Nukuea lalu memejamkan matanya sebentar.

"Apa yang coba kau lakukan Kuea?" tanya Lian.

"Tidak ada. Kuea hanya bertanya. Kita sama2 laki2, bukankah ini wajar?"

"Ini sama sekali tidak wajar, Kuea. Kau mantan suamiku dan juga pria yang sekarang aku cintai. Apa kau pikir melihatmu seperti ini tidak membuatku gila?" ujar Lian dan kembali menelan ludah.

Nukuea pun tersenyum dan menutup paha atasnya dengan handuk.

Setelah selesai Lian mengendong Nukuea kembali dan mendudukkan Nukuea di pinggir tempat tidur.

Lian lalu berjalan ke arah pintu keluar kamar.

"Hia." ujar Nukuea ketika Lian akan keluar dan Lianpun berbalik menatap Nukuea.

"Apa Hia mau mencium Nhu?" ujar Nukuea dan membuat Lian terkejut.

"Apa maksudmu Kuea?" tanya Lian.

"Kuea tanya apa Hia mau mencium Kuea?" tanya Nukuea lagi

"Hmm?" gumam Nukuea dan Lian pun tersenyum lebar dan menghampiri Nukuea.

"Apa boleh?" tanya Lian dan mendekatkan wajahnya pada wajah Nukuea.

Nukuea pun tersenyum dan menarik tengkuk Lian lalu mencium bibir Lian dan memejamkan matanya.

Lian membelalakkan matanya namun ketika Nukuea mengerakkan bibirnya, Lian mengulurkan tangannya dan memegang leher Nukuea dan membalas ciuman Nukuea.

Mereka berciuman cukup lama.
Hingga akhirnya Lian dan Nukuea kehabisan nafas.
Lian melepaskan ciumannya dan membuka matanya.
Lian mengelus pipi dan bibir Nukuea dengan jarinya lalu tersenyum.

"Hia akan pergi bekerja atau.." gumam Nukuea dan menurunkan tangannya lalu mengelus dan menatap dada Lian dengan matanya yang sayu.

Lian melihat kebawahnya dan melihat dari atas dada dan perut putih Nukuea di balik bathrobnya.

"Jika Hia memilih tinggal di rumah, apakah Nukuea yakin?" ujar Lian.
Nukuea mendengakkan kepalanya lalu tersenyum dan mengedipkan pelan matanya.

Lian menegakkan kepalanya dan memegang pipi Nukuea lalu menurunkan wajahnya dan kembali mencium bibir Nukuea.
Nukuea memegang pinggang Lian dan membalas ciuman Lian sambil memejamkan matanya.

Lian melepaskan ciumannya dan menggendong Nukuea lalu menempatkannya terbaring di atas tempat tidur.
Lian pun menatap mata Nukuea.

"Jangan menyesali ini Kuea." ujar Lian dengan nafas yang terengah.
Dan Nukuea pun tersenyum dan berbaring dengan nyaman sambil melihat Lian yang membuka kembali kemejanya.

Lian naik ke atas tempat tidur dan menindih Nukuea di bawah tubuhnya.
Lian pun menciumi bibir Nukuea lalu turun ke leher dan dadanya.
Lian lalu kembali lagi menatap mata Nukuea dan memegang kepala Nukuea dengan satu tangannya.

"Kau benar2 yakin Kuea?" tanya Lian dan Nukuea pun tersenyum dan mengangguk.

"Jika kau merasa tidak nyaman, segera katakan padaku, na?" ujar Lian dan Nukuea kembali mengangguk.

Lian turun kebawah Nukuea dan menciumi kaki Nukuea sambil menatap wajah Nukuea.
Nukuea pun melihat Lian dan tersenyum.

Lian pun terus naik dan menciumi perut Nukuea dan membuka ikatan bathrob Nukuea.
Sementara Nukuea membaringkan kepalanya dan merasakan ciuman Lian.

Lian kembali mencium bibir Nukuea dan mengelus2 perut dan dada Nukuea.
Lian menatap wajah Nukuea yang terlihat cantik dan menggairahkan untuk Lian.

Tangan Lian mulai membelai2 bagian bawah Nukuea dan membuat Nukuea menggeliat sambil mendesah.
Lian semakin cepat mengelus2 milik Nukuea hingga Nukuea meremas sprei, membusungkan dadanya dan menutup rapat mulutnya.

Nukuea mengeluarkan cairan dari juniornya.
Lian lalu berdiri dan membuka celananya lalu kembali menatap wajah Nukuea yang penuh dengan keringat.

"Kau benar2 yakin Kuea?" ujar Lian dengan nafas yang memburu.
Dan Nukuea kembali mengangguk.

"Jika Hia yakin maka Nukuea pun yakin." ujar Nukuea.

"Hia tidak pernah seyakin sekarang, Nhu. Hia rak Nhu." ujar Lian dan kembali mencium bibir Nukuea dan mengangkat sebelah kaki Nukuea dan menempatkan juniornya tepat di depan lubang milik Nukuea.

Lian memasukkan perlahan juniornya dan Nukuea pun membuka lebar matanya namun menutup rapat mulutnya.

Setelah milik Lian masuk seluruhnya Nukuea pun berteriak dan mendesah keras.

Lian pun akhirnya memulai penestrasinya dan Nukuea membusungkan dadanya dan diciumi dengan nafsu oleh Lian.

Setelah beberapa lama akhirnya Lian mendesah keras dan mengeluarkan cairannya di dalam tubuh Nukuea.
Dan tak lama Nukuea pun kembali berteriak dan mengeluarkan cairan lagi dari juniornya.

Nukuea terkulai lemas dan Lian mengambil celananya dan membawanya ke kamar mandi.
Ketika Lian keluar Lian sudah berpakaian dan membawa sebuah handuk yang basah di tangannya.

Lian membersihkan tubuh Nukuea dan mendudukkannya lalu membantunya memakai pakaiannya.

Setelah selesai Lian mendekat pada Nukuea dan mengambil tangan Nukuea.
Lian mengeluarkan 2 buah cincin dari dalam laci meja di sebelah tempat tidur lalu memakaikannya pada jari manis Nukuea.

"Ini milikmu Kuea." ujar Lian dan Nukuea menatap cincin itu lalu memegangnya dan meneteskan airmata.
Lian pun memakai cincin yang lainnya di jari manisnya.

"Jangan pergi lagi, na!" ujar Lian dan mencium cincin di tangan Nukuea.







TBC

Close To You  (020) (ZeeNunew)Onde histórias criam vida. Descubra agora