TA#21 New Power

99 21 9
                                    

* Happy Reading *

Rei kembali fokus melihat pertandingan di hadapannya, dimana Cesar yang pengguna Trifasci elemen angin dan pearl yang pengguna Leadvry pengendali hewan, dengan cepat saling menyerang meninggal kan luka di tubuh satu sama lain. Area lantai sudah rusak di sana sini dan satu ekor serigala milik pearl sudah mati dan menghilang.

********
xxxxxxxx

Pearl sangat pandai menggunakan waktu. Saat keempat serigala menyerang secara bersamaan menyibukkan Cesar, ia akan langsung mengincar leher Cesar dengan belati yang ia pakai sebagai senjata.

" Hei. Bersiaplah, kau akan di tantang setelah ini. Jangan sibuk mengurusi hewan-hewan itu, sebisa mungkin hindari mereka. Kau harus mengincar pengendalinya "

Entah angin dari mana, Daniel tiba-tiba menepuk punggung Rei dan berbicara padanya memberi saran. Lagi, bagaimana ia bisa tahu kalau Rei akan di tantang oleh pearl?.

" Tumben kau berbicara tanpa mengatakan hal yang jahat "

Rei menatap tak percaya kearah Daniel. Selama ini setiap kali mereka berbicara pasti hanya ada kata-kata menohok dari Daniel yang sengaja di ucapkan untuk Rei, ia juga ingat saat Daniel mengatakan akan menantangnya di pertarungan kandidat beberapa waktu lalu. Wajar jika Rei merasa heran dengan sikap nya barusan.

" Itu hanya perkataan, aku tidak melukaimu. Apa itu termasuk jahat? "

Pertanyaan Daniel membuat Rei tak bisa berkata apa-apa. Bagaimana bisa seseorang tidak sadar kalau dirinya jahat. Apa standar jahat di dunia vampir sebenarnya?.

Melihat Rei yang hanya diam tak menjawab, Daniel kembali duduk dengan tenang di kursinya. Meninggalkan Rei dengan segala pertanyaan di kepalanya tentang arti kata jahat.

' tempat ini sangat tidak cocok dengan ku, tapi ayah pasti akan sedih jika aku kembali ke dunia manusia. Belum lagi soal ramalan bangsa siren. '

Rei tiba-tiba menjambak rambutnya panik. Teringat kilas balik kejadian di danau dalam hutan Makena.

' Ramalan peperangan!, bagaimana aku bisa lupa hal ini?. Bangsa siren sudah memberiku magic stone karena berpikir aku adalah orang dalam ramalan. Aku tidak bisa menyia-nyiakan pengorbanan mereka menjaga magic stone selama ini. Aku harus bisa bertahan dan menjadi lebih kuat. Ya, itu satu-satunya cara untuk melindungi Azela dari kehancuran dan mewujudkan harapan dari bangsa siren, aku harus mulai mempersiapkan diri '

Tenggelam dalam pikirannya Rei tidak sadar Jakdis memanggil sedari tadi. Jakdis yang heran melihat Rei terdiam menjambak rambutnya, terpikirkan ide untuk ikut menarik rambut Rei.

" Akh "

Keluh Rei tersadar dari lamunan dan menatap tajam kearah Jakdis yang tersenyum menarik rambutnya.
Seketika senyum Jakdis menghilang melihat tatapan dari Rei. Sorot mata tajam dan dingin dari manik hazel yang tidak pernah Jakdis lihat sebelumnya, seolah Rei bukan Rei yang ia kenal.

" Kenapa menarik rambutku? "

Tanya Rei agak kesal seperti biasa, yang di jawab cengiran khas dari Jakdis.

' aku pasti salah lihat, lagi pula itu hanya beberapa detik. Tidak mungkin Rei yang bahkan tidak bisa menginjak semut memiliki tatapan dingin seperti tadi. '

Jakdis kembali mengamati Rei yang fokus menonton pertarungan.

' Ya, aku pasti salah lihat '

Menepis pemikirannya terhadap Rei, Jakdis juga kembali menonton pertarungan di arena. Dimana pearl sudah mendominasi pertarungan. Dapat mereka lihat Cesar sudah dipenuhi luka akibat tidak bisa menahan serangan dari segala arah. Saat ini ia hanya bisa berdiam di dalam perisai angin miliknya. Sedang kan 3 serigala bergerak mengitari dengan pearl yang siap melesat apabila ada kesempatan.

Tevallus AcademyWhere stories live. Discover now