(7) See You Again

284 44 0
                                    

Author POV

"Ca, gantian dong. Gue kan juga pengen naik."

Ayunan itu terus bergerak, bahkan Jessa mengacuhkan sahabatnya itu. Seolah-olah hanya ada dia ditaman belakang rumahnya ini. Kejadian beberapa minggu lalu membuatnya sering melamun.

"Ca, lo kenapa sih? Lo liat apaan sampai gak berkedip gitu?" Tanya sahabatnya itu dengan penasaran. Fyi, itu Rion sahabatnya Jessa. Dia udah ada ditaman sekitar satu jam bersama gadis itu.

Karena Jessa masih diam, Rion pun beranjak dari kursi taman dan melangkahkan kaki menuju ayunan yang dinaiki Jessa. Kini ia sudah berdiri disamping ayunan itu, tepatnya disamping Jessa. Tapi bola mata coklat itu masih saja menatap lurus kedepan tanpa berkedip. Rion pun juga mengarahkan matanya lurus ke depan seperti yang Jessa lihat, tapi gak ada apa-apa.

"Wooiii!!" Rion berteriak tepat ditelinga Jessa. Sontak Jessa hampir saja terjungkal ke belakang, untung ada tangan kekar yang menopang tubuhnya dengan cepat.

"Rioooonn!! Gue hampir jatoh tau!" Bentak Jessa dengan menegakkan tubuhnya. Matanya kini menatap mata Rion dengan kesal.

"Yee, lo sih ngelamun mulu. Ya gue kagetin aja. Gue panggil dari tadi lo masih aja acuhin gue." ucap Rion sambil melipat kedua tangan kekarnya didada.

"Benarkah? Sampai segitunya?" Tanya Jessa gak percaya. Rion pun mengangguk. Setetes air mata kini jatuh dari pelupuk mata kanannya.

"Eh, eh, lo kenapa Ca? Gue gak marah kok. Gue bercanda doang. Jangan nangis dong." Rion langsung memeluk Jessa yang diikuti rasa bersalahnya karena dirinya-lah yang telah membuat Jessa menangis.

"Bukan, ini bukan salah lo Yon. Ini salah gue, gue bodoh Yon." Kata Jessa dengan suara serak. Ia tengah merutuki dirinya yang 'bodoh' ini.

"Kok salah lo? Lo kan gak ngapain-ngapain Ca. Lo kenapa sih? Kok jadi cengeng gini?" Kekhawatiran terlihat jelas dari mata Rion saat Jessa mendongak dalam pelukan sahabatnya itu.

"Gue ngalamin hal buruk sejak lo pergi keluar kota Yon. Bener-bener buruk bagi gue. Gue deket sama seorang cowok dan sejak itu gue dapet masalah. Lo tau gak masalah gue apa? Gue dikeroyokin sama ceweknya." Jelas Jessa sambil menunduk. Kini tak ada lagi air mata yang menetes di pipinya.

"Lo serius Ca? Sampai dikeroyokin? Emang siapa sih tuh cowok? Kepo gue." Rion melepaskan pelukannya dengan Jessa.

"Namanya Leo Yon." Jawab Jessa singkat. Tiba-tiba Rion membelalakan matanya mendengar jawaban dari gadis yang tingginya hanya sedagu Rion itu.

"Apa?? Leo? Jangan bilang Leo 12 IPA 3." Rion sungguh tak menginginkan jawaban iya keluar dari mulut Jessa.

"Kok lo tau Yon? Iya Leo yang itu." Jawab Jessa polos. Ia tak menyadari sebentar lagi Rion akan memarahinya.

"Ya iyalah gue tau! Lo tau gak lo lagi deket sama siapa? Lo lagi deket sama seorang playboy Ca! Leo terkenal suka PHP-in cewek. Dan rata-rata cewek yang dideketinnya cantik-cantik Ca. Apa lo korban selanjutnya? Gue gak mau lo disakitin Ca! Kenapa sih lo gak cerita ke gue dari awal? Kok bisa lo segampang itu tertipu sama dia? Gue gak habis pikir." Emosi Rion memuncak, bahkan ia terlihat menakutkan jika marah. Tidak seperti Rion yang Jessa kenal humoris. 

"Le..leo playboy? Lo tau darimana Yon?" Jessa bertanya dengan hati-hati agar emosi sahabatnya itu bisa perlahan-lahan reda.

"Ya gue tau dong Ca. Siapa juga yang gak kenal sama dia."

'Syukurlah, Rion gak marah lagi. Tapi apa bener yang dia bilang Leo playboy? Pantesan dong anak-anak ngeliatin gue dengan tatapan gak suka dan mereka bilang gue bakal jadi korban. Ternyata lo munafik Leo.' Batin Jessa.

JESSALEOWhere stories live. Discover now