Bab 9

27 11 4
                                    

Ardan menghampiri alana yang sedang duduk sendirian,matanya terlihat berkaca-kaca sambil menahan sakit diseluruh tubuhnya dan ardan tetap diam selama beberapa menit sebelum memulai pembicaraan apapun dengannya.

"Ayo pergi ke mansionku dan obati lukamu!"

"...Tidak perlu"

"Kenapa?"

"Pergilah...aku hanya ingin sendiri saja!!"alana melihat ke ardan dengan tatapan menyedihkan.

"Tidak!!"

Ardan memberikan air mineral yang dia bawa lalu memberikannya pada alana,Ia meminumnya dengan sangat cepat hingga bercampur dengan air matanya,Ardan mendekati alana lalu menyandarkan kepala alana kepundaknya yang membuat ia yang awalnya menahan tangisnya menjadi pecah dan mulai menangis dipundak ardan.

...

Alana pov

Aku hanya butuh seseorang yang tetap diam tanpa bertanya apapun padaku lalu bisa memberikan pundaknya,karena sudah sangat lama aku tidak menangis didepan orang lain seperti ini.

Ardan seperti mengerti situasinya dia tetap diam tanpa berkata apapun padaku,membiarkanku menangis sendiri tanpa diganggu,kukira dia hanya pria Psyco dan b*jing*n yang selalu dibicarakan oleh orang-orang disekitarnya,namun...dia terlihat sedikit peka padaku,entahlah itu hanya padaku atau juga pada orang lain.

Aku selalu membenci sentuhan apapun namun hari ini aku menggenggam tanganya cukup lama,ditelapak tangan kanannya memiliki luka gores yang cukup besar,ia pasti melakukan hal konyol dimasa lalu dengan menghadang pisau orang lain.

Setelah cukup lama menangis, akhirnya aku mengelap air mataku lalu melepaskan genggaman tanganku padanya,namun pria ini lagi-lagi  menyodorkan bibirnya padaku,menciumuku lebih lembut dari beberapa hari yang lalu,namun tubuhku tidak menolak hari ini,bahkan mulutku saja tidak mengumpat seperti biasanya.

"Ayo kembali...kau terlihat lelah"

"..."

Aku mengikutinya berjalan kedalam mobil,pria ini selalu melakukan hal yang membuatku goyah setiap harinya,dari pertama pertemuanku dengannya ada rasa familiar yang tidak bisa dijelaskan,dan hari ini pun begitu lagi.

Setelah sampai dimansion besarnya yang seperti hotel bintang 5 dan sepertinya ada 10 lantai,pelayan yang ia panggil paman job membawaku kesalah satu kamar tamu yang bahkan 3 kali lipat dari kamarku dimansion manzi,dengan nuansa hitam putih yang sama dengan kamar miliknya itu.

"Istirahat lah"ucap ardan ingin menutup pintu kamar.

"Sebentar...kau paman job kan?"

"Ya... Apa butuh sesuatu?"

"Ah...bagaimana kabarmu?"

"Sangat baik nak..."

"Baguslah!"

Setelah mereka menutup pintu lalu pergi, melihat kasur besar dikamar itu membuatku langsung tidak ingin kemana-mana,aku langsung membaringkan tubuhku tanpa membersihkan diriku lebih dulu.

"Apa ardan akan marah jika aku mengotori tempat tidurnya?"

"Ah...terserah saja!!"

...


Besoknya...

Ardan datang kemansion kakaknya dengan salah satu bodyguard terpecaya miliknya bobby,mereka datang dengan tujuan tertentu bahkan bobby membawa banyak berkas ditangannya,Mereka disambut dengan baik oleh para pelayan milik aryan,ardan datang kesalah satu ruangan kerja milik kakaknya dengan manzi disana.

Mafia Underground Where stories live. Discover now