8. Start Hating

485 46 3
                                    

Haechan kini berada di meja belajarnya, membersihkan bercak darah yang masih tersisa disana.

Cairan liquid bening kembali mengalir dari pelupuknya. Haechan segera menghapus air mata itu dengan kasar.

"Tidak, Haechan~ah. Jangan menangis!"

"Kau tidak perlu menangisi orang seperti dia! Kau bisa!"

Tangisan Haechan pecah seketika, dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Haechan menurunkan tangannya dan mengatur nafasnya. Dia merasa sesak, lantas matanya tak sengaja menatap sebuah bingkai foto yang menampilkan sesosok pria yang sangat dia kenal. Pria yang ada di dalam foto itu tersenyum tipis. Walaupun hanya senyuman tipis, tapi Haechan tetap merindukan senyuman itu

Tangan Haechan mengambil bingkai itu, dielusnya foto Mark.

"Mark Hyung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Mark Hyung... Kenapa kau sangat jahat? Kenapa kau tidak pernah mendengarkan penjelasan ku? Kenapa kau selalu menyebutku pembunuh? Aku bukan pembunuh, Hyung... Aku adikmu."

"Hyung... Jangan salahkan aku, jika nanti aku membenci mu. Aku lelah, Hyung..."

***

Keesokan harinya

Pukul 12.00 KST

Seperti biasa, Haechan pergi kerumah
sakit untuk melakukan kemoterapi. Dia menuju ruangan Siwon, tanpa mengetuk pintu Haechan segera masuk ke dalam.

"Haechan?"

Haechan langsung duduk di hadapan Siwon.

"Cepat sekali kau kesini. Ingin melakukannya sekarang?"

"Ahjussi," Panggil Haechan lirih.

"Ya?"

"Bisakah aku tidak melakukan kemoterapinya lagi?"

"Mwo?" Siwon menatap Haechan dengan bingung.

"Rasanya sangat sakit, Ahjussi. Aku tidak kuat."

"Haechan~ah, wae? Kau sudah berada di tengah jalan, tidak mungkin memutuskannya begitu saja. Jika kau memang kesakitan, tidak mungkin selama berbulan-bulan ini kau tahan dengan kemoterapi yang kau lakukan. Jika kau memang tidak kuat, lantas kenapa kau selalu kerumah sakit ini untuk melakukan kemo?"

"Karena, orang yang menjadi alasan ku bertahan. Ingin aku mati, Ahjussi."

Hening.

Siwon terdiam, dia menatap Haechan yang menatapnya dengan tatapan kosong.

"Haechan~ah..."

"Ahjussi, jebal...""

"Haechan~ah, andwae. Kau harus sembuh, setidaknya untuk teman-teman mu. Jangan pikirkan Hyung mu yang menginginkan kau mati, pikirkan teman-teman mu. Mereka pasti akan sedih, Haechan~ah..."

Aku Sayang Hyung Where stories live. Discover now