Bab 2 - Manusia Kertas (2)

113 11 1
                                    



"Kau ingin mencari nafkah dengan itu? Dengan apa? Tampangmu?"


-----


Balai Pengobatan Jiang berlokasi di Gang Yanchao. Sebagian besar bangunan kayunya telah hancur dilahap api tiga tahun yang lalu dan hanya menyisakan setengah ruangan yang sanggup bertahan di ujung barat. Ruangan itu masih bisa dijadikan tempat untuk berteduh ketika hujan dan angin kencang menerjang tidak lebih dari itu. Tidak cocok untuk dijadikan tempat tinggal oleh manusia tapi bisa jadi tempat persembunyian yang bagus untuk para hantu.

Jiang Shining, anak laki-laki Keluarga Jiang, belum juga genap berusia 20 tahun, namun dia telah berubah menjadi hantu liar di belakang halaman rumahnya sendiri.

Dia tampak ragu-ragu saat menyelinap ke dalam rumah melalui celah akan tetapi mulutnya tidak pernah berhenti untuk diam—

"Apakah pintu depan dan ruang samping dipisahkan oleh Laut Cina Timur?" suara jelas itu tidak bisa menahannya lebih lama lagi.

Jiang Shining selesai berbicara dengan mulutnya sendiri dan memutar bola matanya dengan lelah. Sejenak hening, dia kemudian berbicara dengan nada yang lirih, "Aku bisa masuk tapi kotak makannya tersangkut."

Dengan nada mengejek dia berbicara pada dirinya sendiri, "Luar biasa sekali."

Beberapa saat kemudian dia merubah suaranya lagi dan berbicara, "Aku tersanjung."

Jiang Shining, "..."

Menilai dari wajahnya yang sedikit kehijauan di bawah cahaya bulan, dia tidak punya keinginan untuk membuka mulutnya lagi.

Tiga dinding ruangan yang hancur itu telah berubah menjadi hitam karena asap dan di jendela yang menghadap ke arah utara itu terdapat sebuah lubang yang menganga lebar. Selama musim dingin ini tidak ada sedikitpun cahaya pagi saat wugeng* yang tersisa hanyalah bayangan bulan sabit yang dengan cahaya pucatnya menyinari sudut ruangan. Nampak seseorang duduk dengan khidmat di sisi lubang jendela, sebagian dari dirinya bermandikan oleh cahaya bulan, dan sebagiannya lagi tersembunyi di dalam kegelapan.

*wugeng (sekitar jam 3-5 pagi)

Dia memakai jubah yang menyatu dengan malam dan nampak dua lengkungan di bawah tulang alisnya terstruktur dengan baik. Sepasang mata hitam pekatnya memantulkan sedikit cahaya dan hanya dari bayangannya saja bisa dikatakan bahwa orang ini tampan ... akan tetapi wajah pucatnya terlihat jelas di bawah cahaya bulan, tulang pergelangan tangan yang menopang dagunya terlalu menonjol, seolah-olah dia memiliki penyakit yang serius.

Yah pada dasarnya, dia memang sedang sakit—dia tidak bisa berdiri maupun berjalan.

Kira-kira apa penyebab penyakitnya ini? Tidak ada yang tahu, tidak terkecuali para hantu. Dia sudah menetap di kediaman Jiang selama empat hari dan kecuali sebuah fakta tentang nama belakangnya adalah Xue serta nama depannya adalah Xian, Jiang Shining tidak tahu apa-apa tentangnya.

"Kumohon, tolong gantilah posisimu itu. Kau bahkan tidak bisa duduk dengan benar. Bagian atas tubuhmu akan ikut lumpuh jika kau duduk miring sepanjang hari." Sesaat setelah Jiang Shining memasuki ruangan, dia menaruh kotak makan tersebut ke dalam pelukan Xue Xian. Sebelum dia meninggal, setidaknya selama 10 tahun dia telah membaca banyak buku tentang kebijakan dan matanya sakit setiap melihat posisi malas Xue Xian.

"Lumpuh hanya karena posisi duduk yang salah, jangan samakan aku denganmu?" Jiang Shining kemudian membalikkan tubuhnya dan segera mencaci maki dirinya sendiri dengan nada yang terdengar cukup jelas .

[BL Terjemahan] Copper Coins - Tong Qian Kan Shi by Mu SuLiWhere stories live. Discover now