08. Eskalasi Manusia

11 1 0
                                    

Eskalasi adalah sebuah kenaikan, peningkatan, maupun perkembangan daripada suatu hal.
Dalam titik fokus memang dapat dinilai dalam beberapa aspek entah itu baik dan buruknya perkembangan umat manusia dalam merespon satu antara lainnya.

Hal ini dapat ditinjau daripada seberapa anda memikirkan isi daripada tulisan ini yang dipandang memang setara dengan limbah emisi buangan yang selalu dikeluarkan oleh pabrik dimana tempat itu sendiri dikelola oleh manusia.

Apa yang kau tuai itu yang kau dapatkan. Pernah berpikir akan kinerja karma yang pernah dibahas di bagian sebelumnya. Kurang jauh dekatnya dapat dipikirkan seperti itu. Lalu eskalasi apa yang dapat diresapi selama ini pada mahluk ciptaan yang dikatakan paling sempurna oleh beberapa orang itu sendiri.

Dalam hal ini dapat dipandang jika eskalasi itu dapat mengarah kepada kebobrokan maupun kesempurnaan Manusia dalam hal eskalasi. Sangat disayangkan jika memang eskalasi yang dimaksud itu adalah kebobrokannya umat manusia. Maka benar sekali sudah terpandang dengan jelas bahkan telah menjadi asupan sosial media kita semua. Memang berbicara selayaknya pemuka agama sungguh terasa nyaman, akan tetapi yang dapat dinilai dari tulisan ini memang tidak ada.

Maka daripada jika kalian memang menilai tulisan ini, maka kalian memang menyadari eskalasi yang ada pada keburukan umat manusia. Entah itu, dari segi susila, kepedulian, maupun norma yang berlaku.

Pernahkah terbayang bahkan wanita yang kepalanya terbungkus sekalipun dapat dengan bangganya memperketat kain pembungkus tubuhnya. Dengan mengkambing hitamkan "menutup lapisan kulit" dan itu lebih terlihat seperti ingin dinodai.

Lebih mudahnya memandang jika kita melihat kemunduran akal sekaligus eskalasi pemikiran umat manusia yang sangat menghargai pikiran ketika penjantan dan pejantan mampu memiliki keturunab secara langsung. Inilah bentuk daripada Eskalasi Anomali Pemikiran yang ada.

Lebih terpandang jikalau memang membahas keburukan daripada suatu hal jika kita mengacu pada beberapa pepatah kata.

Berjuta-juta kebaikkan akan kalah dengan satu kesalahan.

Terpikir di benak jikalau memang tak pernah pantas untuk memikirkan eskalasi kebaikkan daripada umat manusia. Jikalau ada dan banyak, maka hanya akan tertutupi dengan beberapa kesalahan anomali pemikiran yang dianggap harus dihargai atau hanya sekedar melabelkan HAM begitu saja.

Sudah sepatutnya jika yang hanya dibahas daripada sebuah eskalasi tersebut. Hanyalah sisi kutub negatif daripada titik keseimbangan umat manusia. Banyak yang tak peduli maupun memalingkan bola mata dan tengkoraknya hanya karena serasa tak ada guna diceramahi maupun disindir begitu saja.

Membuat manusia merasa tak ingin melakukan hal yang tak sepantasnya hanya dapat dilakukan dengan cara traumatic.

Terlihat kejam dan tak bermoral? Yang bilang sangat manusiawi siapa? Itu lah yang memang terjadi jikalau semua berlinduny di bawah label HAM. Mayoritas pendapat akan menang jika tak mempertanyakan hak asasi padahal dia sendiri emang tak sadar sedang secara perlahan mengurangi hak asasinya.

Benar sekali, hak untuk hidup telah ia kurangi secara perlahan tanpa sadar dengan cara terjun ke dalam suatu hal yang nantinya akan dapat menjadi sebuah bibit penyakit untuk eskalasi manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar sekali, hak untuk hidup telah ia kurangi secara perlahan tanpa sadar dengan cara terjun ke dalam suatu hal yang nantinya akan dapat menjadi sebuah bibit penyakit untuk eskalasi manusia.

Maka daripada itu, terkadang memang sangat lucu hanya untuk memandangi orang-orang dengan eskalasi anomali pemikirannya itu untuk tetap berada pada jalurnya dan berlindung di bawah Label HAM.

Sangat-sangat lucu jika memang diketahui bahwa membiarkan umat seperti itu ada hanya untuk merealisasikan agenda depopulasi manusia. Karena jumlah jiwa yang ada berkurang diakibatkan oleh eskalasi anomali pemikiran mereka sendiri.

 Karena jumlah jiwa yang ada berkurang diakibatkan oleh eskalasi anomali pemikiran mereka sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Manusia Sejuta PerkaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang