17. Alinea Penderitaan Sepihak

4 1 0
                                    

Pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam

Terulang kembali sebuah pemikiran yang dapat dikatakan sesat padahal hanya berusaha untuk sekedar realistis. Baik dalam segi kehidupan dimana penjabarannya hanya memuat sesuai biologis maupun secara perhitungan yang dapat dinalar dengan otak setara dengan gelar pendidikan tinggi.

Dapat diterka hanya dengan menelan air ludah dikala berharap dapat selamat di dalam situasi tegang.

Sifat dan watak manusia untuk mencari tangga menuju perdamaian maupub surgawi ketenangan belaka. Banyak orang menikmati dan tidak sedikit yang menderita hingga akhirnya tak pernah merasakan yang mereka sebut perdamaian semata.

Berbanyak-banyak manusia mengatakan damai nanti selepas kehidupan. Padahal hanya pelarian akan tak mampunya diri menggapai kemakmuran tersebut.

Hanya rasa sakit
Hanya rasa sakit
Hanya rasa sakit
Bagi mereka semua manusia-manusia yang dilahirkan dalam posisi dan keluarga bukan terpandang maupun cemara.

Banyak memandang kita semua memang bukan selamanya dan hanya sementara. Lalu banyak penderitaan terbuka lebar bagi mereka yang disebut tidak beruntung sisanya dapat duduk santai menikmati anggur merah.

Mereka mereka manusia dengan harga diri tinggi yang dilabeli sebuah tanda keemasan entah dipundak, kerah, maupun dimanapun mereka suka. Mereka manusia yang sepihak dapat memenangkan lajur persoalan kehidupan. Manusia manusia di bawah mereka hanyalah sementara yang dapat disingkirkan kapan saja.

Berapa banyak lagi yang Kau rencanakan?
Berapa banyak air mata berjatuhan yang kau inginkan?
Berapa banyak keringat bercucuran demi mengenyangkan perut buncit di atas sana?

Berapa banyak lagi masalah yang hanya diberikan oleh orang-orang rendahan tanpa harga diri tinggi maupun jabatan tinggi?????

Orang-orang dengan jabatan tinggi senantiasa ketika mendapat masalah hanya dapat melampiaskannya kepada bawahan belaka.

Manusia manusia yang dianggap derajatnya lebih rendah oleh mereka.

Mereka-mereka yang selalu dipandag tak pernah mendapatkan hukuman atas kebijakan-kebijakan semena-mena mereka.

Pertanyaannya.

Kemanakah entitas pencipta selama ini yang selalu membiarkan bahkan meloloskan tipikal manusia yang tak dapat memanusiakan mahluk lain????

Berpikir bahwa nanti nanti nanti. Saat waktu telah menggerus habis kebatinan manusia rendahan. Berpikir terus menerus dimabuk oleh kepercayaan bahwa hukuman pembalasan itu nyata. Terkadang hanya sebuah stimulus penenang sementara.

Dirasa manusia-?!,<#[!? Diwnls skanqlwbduajwown mereka mereka yang senantiasa hanya dapat meninfgalkan malam pagi malam pagi malam pagi malam pagi

Surga neraka surga nweaka
Apalah daua orang bawah han6abdapat berheral desuai deengan perintah daj teroakan para pengembana perut besar denagn tanda kebesaran di p7ndak maupun kerah baiun6a.

Kita semua bukan apa apa habya semenrara

Bagim mereka merwka itu segalanya. Hanya itu laj yang terlihat

Bahwa kita hidup di peradaban dan dunia sepihak dimana kenikmatan hanya dapat dirasakan oleh mereka yang benar-benar memiliki kekuasaan dan jabatan tinggi.

Hanya rasa sakit hanya rasa sakit hanya rasa sakit hanya rasa sakit
B*jingan andai saja dia j7ga merasakan rasa sakit yant sama.

P3ersetan dengan mereka semua yant hanya dapat memerintah tanpa pernah memanusiakan ornag prang, berlindung dibalik makna humanisme namun prakteknyabsendiri hanya berdalih berdalih mengamb8ng hitamkan bahwa sudah sewajarnya tanpa pernah memandangi bahwa intisari manusia itu psikisnya sensiri.

Pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam
Tidak ada hasil usaha
Hanya rasa sakit
Hanya rasa sakit
Hanya rasa sakit
Hanya rasa sakit
Semua rasa sakit ini
Ga pernah terpikirkan oleh manusia tinggi itu

Satu
Dua
Tiga
Coba dipikirkan manusia semacam itu, bagaimana tidak tak pernah memikirkan jika dipandangi dari tindakan serta pengambilan keputusan terhadap manusia manusia rendahan.

Camkan ini
Anda dan saya hanyalah sementara
Apakah Anda berniat untuk memberikan belas kasihan jikalau membaca tulisan ini?
Karena ketika saya menang, saya tidak akan memaafkan hal tersebut. Mulut dapat berucap bahwa saya memaafkan anda.
Akan tetapi, di dalam relung hati terdalam tak akan pernah memaafkan manusia yang selalu merasa tinggi serta semena-mena mengeruk harta, waktu, usaha para manusia manusia yang berada di bawahnya.

Dan aku akan menang
Dan aku akan menang
Saya akan menang
Dan aku akan menang
Ya, saya akan menang
Permainan sepihak Anda

Ada kala di saat anda akan merasakan segala rasa sakit yang pernah diderita oleh orang-orang yang pernah ada di bawah anda.

Camkan ini wahai manusia yang ingin disegani.

Manusia Sejuta PerkaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang