BAB 1

1.3K 94 12
                                    

   Hai authornya balik...jangan marah ya kalau malam ini update dan siang besok baru update hehehe....lagi gabut aja kok....oke di mulai ya ceritanya

   Hanagaki takemichi, bocah 16 tahun yang sedang menjadi Siswa SMA kelas 1 bertipe acuh dan tidak peduli akan apapun. Dulunya takemichi di kenal di kalangan anak dengan pribadi cukup ramah dan murah senyum saat masih kecil, namun amat di sayangkan pada saat ia berumur 7 tahun bunda takemichi meninggal dunia karena kecelakaan karena mobil tersebut membawa takemichi juga sehingga sang bunda lebih memilih menyelamatkan takemichi. Setelah kejadian dan pemakaman bunda takemichi, Hal inilah yang membuat sang ayah putus asa dan selalu menyalahkan apa yang takemichi kerjakan hingga tak lama kemudian saat takemichi berumur 8 tahun sang ayah menikah kembali.

   Bukannya penyiksaan yang di terima takemichi makin berkurang, setelah sang adik lahir. Ia makin tampak di acuhkan sang ayah dengan keluarga baru. Sang ibu tiri juga makin kejam dengannya, di tambah lagi penyiksaannya makin bertambah karena sang ayah makin tidak peduli akan dirinya di saat kapanpun.

                           💐💐💐

   "Ayah, kita mau kemana michi takut," takemichi.

"DIAM !? GARA-GARA DIRIMU ANAK SIALAN. KESIALAN SELALU MENIMPAKU, KU DENGAR KAU JUGA TELAH MENGAMBIL UANG YANG KU BERIKAN PADA ISTRI BARUKU !?" Ayah takemichi.

"Tapi michi lapar ayah....dari tadi pagi....michi.....belum makan...hiks...sisa nasi bekas malah di berikan pakan makanan peliharaan," takemichi dengan badan bergetar.

Sang ayah tak peduli ia tetap menyeret bocah umur 8 tahun itu. Sampai di taman, sang ayah tampak menampar takemichi dengan kencang.

"MULAI BESOK KAU TIDAK BOLEH KEMBALI KE RUMAH, DAN JANGAN PANGGIL AKU SEBAGAI AYAHMU" ayah takemichi.

Seketika sang ayah pergi dengan mobil yang telah di bawanya bersamaan itu pula takemichi melihat wajah sang ibu tiri tampak puas melihat takemichi yang di usir dari keluarganya.

                            💐💐💐

   Takemichi sudah tidak kuat berjalan tanpa alas kaki. Kaki malaikat mungil dan manis ini tampak berdarah dan terluka sambil berjalan. Di samping itu ia tampak mengigil kedinginan bermandi salju yang tampak tebal. Sambil berjalan, takemichi melewati beberapa tong sampah ia tampak menguras dan berharap ada sisa makanan yang bisa ia makan demi bertahan hidup (Jujur aja g tega bikin michi kecil di siksa gini 😭).

Pandangan orang lain yang melihatnya tampak jijik dan ada juga merasa iba melihatnya. Dengan pandangan takut takemichi kecil hanya bisa berjalan menunduk sambil menyelimuti dirinya dengan kain yang ia temui di bekas tong sampah. Ia berharap orang-orang di sana tidak melihatnya dengan tatapan aneh saat ini.

                           💐💐💐

   Sudah 2 hari ini takemichi tampak tidak kuat berjalan sambil menunduk dengan selimut. Berkali-kali setiap takemichi ingin tidur ia hanya bisa menumpang di ruko yang belum buka. Dengan keadaan perut yang kosong, takemichi selalu di usir dengan paksa dan lebih parahnya ada orang dengan tega memukulnya hingga menyiramnya dengan air. Dengan tenaga sisa terakhir, takemichi duduk di depan ruko toko roti yang sudah tutup. Dengan susah payah takemichi mengambil kardus bekas yang ada di tong sampah untuk atasnya tidur. Musim salju di tambah bintang-bintang yang menyinari malam membuat takemichi tampak tertunduk lemas.

"Bunda, apa michi nakal sampai ayah mengusir michi ? michi jujur lapar saat itu, dan mama baru michi tampak ngak mau tahu kalau michi mati atau hidup....michi salah apa sampai ayah selalu menyalahkan michi di sini....hiks....bunda...michi....takut....
michi...pingin ketemu bunda...hiks...
michi....kangen....bunda," takemichi.

Dimalam yang dingin tersebut sambil meneteskan air mata takemichi kecil tampak bergumam sambil tidur menahan lapar yang di rasakannya saat ini, baginya dunia ini tampak kejam untuknya karena takemichi sendiri harus belajar untuk bertahan hidup.

                          💐💐💐

    Toko roti SUNFLOWER, adalah toko roti yang sudah lama beroperasi dan rumornya toko roti ini akan tutup. Bagaimana tidak, dulunya banyak pelanggan yang sering kesini membeli roti yang menurut mereka sangat enak dan murah, namun seiring perkembangannya waktu dan juga banyak toko yang lebih canggih dan modern, persaingan toko roti ini sangatlah kalah saing dengan toko roti yang keluarannya lebih estetik. Di tambah lagi juga toko roti ini mendapat fitnah serta rumor kalau toko ini menggunakan bahan baku yang sudah kadaluarsa sehingga mutu rotinya menjadi jelek. Banyak pelanggan yang meninggalkan toko tersebut dengan kata lain toko tersebut gulung tikar dan tak mampu membayar karyawan yang bekerja.

   Hima, sang pemilik toko berusia 50 tahun tampak berat hari ingin menjual toko ini. Hari ini merupakan hari terakhirnya melihat toko ini, pandangannya seketika di kagetkan dengan bocah manis berusia 8 tahun yang tampak kumal dan kotor, wanita tersebut tampak iba melihat kondisi sang bocah tersebut di tambah lagi kaki sang bocah terdapat luka. Hima langsung mendekati sang bocah manis tersebut dan menggedongnya seperti bayi yang di gendong.

"Astaga nak, kemana orangtua mu sampai kau tidak di urus begini ? kasian dirimu, aku akan membawamu jangan khawatir, " hima.

                            💐💐💐

    "Uh...michi dimana...pusing," takemichi tampak bangun dan sadar.

Di saat itu ia tampak kaget dengan ruangan cukup hangat bernuansa kayu. Ia tampak tersadar di kasur singel bed yang menyelimutinya.

"Nak, kau sudah bangun ?" Hima.

Takemichi tampak diam dan ketakutan melihat hima yang membuka pintu sambil membawa bubur hangat dan juga coklat di campur dengan 2 roti yang baru di buatnya.

"Ah....maaf kan saya...michi ga harusnya di sini....michi minta maaf kalau tidur....di toko nyonya..." takemichi.

Hima yang mendengar pembicaraan itu hanya bisa tersenyum dan meletakkan makanan yang di sediakan di meja.

" tidak masalah nak aku tahu kamu lapar, makanlah dulu baru cerita denganku ya..." hima.

Dengan telaten hima menyuapi takemichi perlahan dan lembut. Takemichi juga tampak lahap memakan makanan buatan hima.

                          💐💐💐

    "Kenapa kamu tidur di depan tokoku ? Kalau aku boleh tahu di mana orangtua mu ?" Hima.

Takemichi hanya tampak diam mematung. Ia mulai meneteskan air mata sambil menangis, hima melihat itu tampak panik dan memeluk takemichi.

" sudah tidak apa-apa kamu boleh menangis, setelah kamu siap kamu boleh cerita di sini. Aku tidak jahat nak, aku ingin tahu saja kenapa orangtua mu tampaknya tidak menginginkanmu," hima.

"Hiks.....michi anak pembawa sial......kata ayah, " takemichi.

"nak menangislah dulu dan cerita padaku jika kamu lega biar aku memelukmu boleh kan ?" Hima.

Seketika takemichi tampak menangis kuat menahan pedih hati yang telah di pendamnya selama ini. Setelah lega menangis takemichi mulai menceritakan apa yang terjadi padanya dari awal.

    Hima mendengar itu tampak sedih, dengan tulus ia merangkul takemichi kecil. Dan mengelap air mata serta menenangkan takemichi.

"Nak kau masih kecil, tinggalah denganku, saat ini anak sepertimu perlu dukungan dan kasih sayang dari keluarga , apa kah michi mau tinggal denganku ? " hima.

"Tapi....apa michi ga bakalan membawa sial ? " Takemichi.

"Tidak ada namanya anak membawa sial keluarga, ia di lahirkan dengan sepatutnya kasih sayang...." hima.

Takemichi tampak mengangguk dan hanya bisa terdiam. Melihat itu hima hanya bisa tersenyum sambil mengelus kepala takemichi dengan lembut.

"Mulai besok, michi panggil aku nenek ya....Paham ?" Hima.

"Iya....nenek......." takemichi.

Dunia takemichi rasakanpun dari dunia kejam baginya menjadi dunia yang berwarna saat ini, takemichi juga sudah berjanji akan membahagiakan nenek barunya sekarang mulai detik ini











Bersambung.....
Sumpah ngeselin di update selalu resek 🥲🥲

sano future wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang