9. Keluarga

44 32 8
                                    

"Setiap orang memiliki kisahnya sendiri meski terkadang beberapa orang menginginkan kisah orang lain tanpa tahu latar belakangnya."

.

.

.

.

Kalau ada typo tandayain yo

Happy Reading🙌

Sontak Papa Ai langsung memeluk istrinya itu. "Istri Papa yang imut, cantik, manis ini kuat loh. Masa Istri tentara ngeluh cup cup," gombal Papa Ai lalu mengusap kepala istrinya yang terbalut hijab lalu mengecup pipi istrinya singkat. "Nanti sore Papa janji pulang kok cuman mau ngurus berkas aja. Kamu tau kan ini sudah janji kita pas awal nikah kalau Papa akan memprioritaskan negara dan bangsa karena apa? Di negara ini istri aku tinggal jadi harus dijaga biar kamu, Ai, Aksa hidup tenang, aman, damai biar gak ada penjajah yang masuk," panjang Papa Ai menjelaskan.

Mama Ai hanya mengangguk. "Ingat nanti sore loh."

"Iya iya pasti Papa ingat," ucap Papa Ai lalu terkekeh dengan menyentil hidung lalu berdiri pamit pergi tapi sebelum melwati pintu.

"Nanti malam jangan lupa siap-siap buat pindah besok ke kesatuan lagi ya. Oh ya jangan lupa Papa juga minta jatah ya Ma!" setelah itu Papa Ai langsung ngacir keluar.

"Enak aja minta jatah ninggalinnya lama," kesal Mama Ai.

Ai yang melihat hanya senyum-senyum Mama Papa sosweet banget sih, batinnya ikutan baper. Tapi maksudnya Papa minta jatah apa ya? Makanan tambahan kali ya kalau acara makannya udah, bingung Ai dalam hati.

Lalu Ai memilih melihat mamanya. "Ma, pinjam Hp boleh?" tanya Ai meminta izin.

"Boleh dong ini," jawab Mamanya memberikan ponsel itu.

Ai mengetikkan sesuatu untuk seseorang siapa lagi kalau bukan Devan. Ia ingin mengucapkan terima kasih. Tapi melihat Devan yang sepertinya tidak mau diganggu dirinya tadi benar-benar diabaikan, Ai mengejarnya pun gak bisa.

Devan

Terima kasih yah berkat bantuan kamu, aku bisa sampai dititik ini
Kamu tau gak nilai aku meningkat jadi gimana?
Kita temenan kan?
Oke aku tunggu ya jawabannya
Aku memang bukan motivator sebaik kamu tapi, kamu jangan sedih, tetap semangat yah pasti semua akan baik pada waktunya
💪🔥fighting!

Ai sedikit sedih karena pesan itu hanya ceklis satu menandakan lelaki itu tidak aktif. Ai lalu memberikan kembali ponsel Mamanya.

"Ma," panggil Ai dibalas deheman oleh Mamanya yang fokus dengan Tv.

"Beliin Ai Hp dong. Temen-temen Ai pada punya Hp loh cuman Ai yang gak punya," pinta Ai memelas.

"Kamu masih kecil belum boleh punya Hp sendiri. Nanti Mama beliin kalau sudah tamat SMP," balas Mamanya.

"Mama ihhh!"

Ai terus merengek tapi diabaikan oleh Mamanya.

####

Di kediaman Devan.

"INI BENERAN KAMU CUMAN PERINGKAT 4?!" bentak Bunda pada Devan yang mendapatkan nilai tidak sesuai ekspektasinya. "KENAPA KAMU TIDAK MASUK JUARA 10 BESAR DEVAN! BUKANNYA BUNDA SUDAH MEMENUHI SEGALA KEBUTUHAN KAMU DAN CUMAN SEGINI? LARI PUN TIDAK LOLOS!" bentak Bundanya lagi.

Asa Di Putih Biru (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang