Hukuman Untuk La Luna

781 14 0
                                    

Malam ini malam yang cukup capek untuk berly juga yang lain. Giovanni memutuskan untuk tinggal di mansion miliknya selama berapa hari karna luna masih curiga jika apartemen luna juga devano ada yang memantau dari jarak jauh.

"Luna, Kemarilah!!" Gadis berjalan kearah ruang tamu yang sudah ada suami juga teman lainnya.

"Iya ayah!!" Gadis itu duduk di samping suaminya dengan menatap ayahnya sedikit curiga.

"Tunggu sebentar kenapa perasaanku jadi gak enak gini! Ayah mau apa sih? Jangan bilang ngasih hukuman sama luna!" Luna menarik alis sebelahnya dan melipat kedua tangannya.

"Yaaa!!! ayahhh jangan gitu dong masak iya sama anak sendiri jahat banget. Ayah!! Jangan suruh luna lari 100x keliling mansion ini!! Huhh.... jahat banget." Ngerocosss seorang luna padahal ayahnya belum bilang apapun. Sampai sentilan di jidat gadis itu berhenti berbicara.

"Aw... sakit ayahh!!" Gadis itu mengusap jidatnya dan melirik sini kepada ayahnya.

"Ayah itu belum bilang luna!! Dengerin dulu ayah bicara bukan bicara dengan sendiri!! Ayah akan memberi hukuman padamu tapi bukan lari lagi!" Gadis itu gelagapan jika hukuman dari sang ayah itu sangat berat dan kadang bikin luna angkat tangan.

"Yaudah! Cepet bilang aja ayah ribet banget apa hukuman buat luna!" Tangan luna yang tadinya terlipat sekarang berada di meja dan membuat suara ketukan membuat chelzea juga bastian saling menatap satu sama lain.

"Berikan ayah seorang cucu!" Suara tadinya ketukan sekarang berhenti dan senyuman devil itu terlihat sempurna.

"Oke luna akan memberikan cucu pada ayah tapi ada syaratnya bagaimana" luna mengambil satu batang rokok dari saku jaket miliknya.

"Apa syarat itu luna, ayah akan kabulkan semuanya untukmu nak."

"Turunkan semua anak buah ayah untuk mencari devano! Dan lacak dimana lokasi terakhir devano!! Luna akan memberikan cucu yang ayah minta. Bagaimana ayah!! Semua kendali ada di tangan luna." Gadis itu sekali menghisap rokok yang ia pegang.

"Devano? Anak laki laki yang bertemu di pemakaman? Ada apa dengan devano! Baik lah ayah akan membantumu tolong ceritakan asal mulanya biar ayah faham! Okee, jika devano sudah kembali ayah ingin seorang cucu darimu nak."

"Dimas, giovanni dan kalian ceritan semua tentang devano dan berikan lokasi terakhir devano kepada ayah!!" Luna berdiri dari sofa mengambil berapa botol minuman untuk alcohol jangan di tanya cukupp ya lumayan. Berly hanya menghelah nafas melihat istrinya membawa berapa botol alcohol.

Dimas, giovanni, chelzea dan aletta mulai menceritakan dari awal sampai akhir. Dimas keceplosan menceritakan soal tadi sore kalau luna membunuh fio membuat luna melemparkan gelas kearah kepala dimas untuk aja meleset.

"LUNA!! APA YANG KAMU LAKUKAN!! AYAH TIDAN PERNAH MENGAJARKAN KAMU SEPERTI ITU YA!!" Bentak sang ayah membuat luna memasang wajah datar dan melajutkan meracik alcohol.

"Sayang!! Gak boleh gitu mereka temen kamu sayang!!" Ucap berly yang lembut membuat luna menoleh kearah berly.

"Dia duluan kenapa cerita itu! Aku gak suka!! Emang bener kok fio adalah seorang jalang." Sambil mengecup bibir suaminya.

"Berly tolong ajari istri kecilmu ini dengan baik kepada orang. Ayah tidak sanggup dengan tingkah anak satu ini." Aduh sang ayah ke pada berly.

"Iya ayah, maafin istri saya ayah nanti saya bilang pada luna dengan baik baik." Luna hanya memasang wajah datarnya.

"Sudah sudah kenapa ayah malah mengaduh pada suamiku! Bagaimana mau gak bantu cari devano! Jika tidak mau iya udah luna gak bakal kasih cucu." Ucapnya secara simpel dan membuat yang lain menghelah nafas kasar.

Mafia And Ruthless Psychopaths || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang