Welcome to Mansion

191 7 0
                                    

Setelah meninggalkan Hotel Luna, Berly juga Caca perjalanan ke mansion baru mereka dalam mobil hanya keheningan, Caca terus melihat ke arah Berly ia takut sama sifat Luna yang kasar.

"Mom, boleh kah aku bertanya sesuatu sama kamu." Tanya Berly yang fokus sambil menyetir mobil.

"Hm. Tanya aja nanti aku jawab." Tatapan gadis itu menoleh kearah cendela melihat indahnya kota italia.

"Uhm.. ini masalah pernikahan kita, jika devano sudah ketemu apa kamu masih terus mengutamakan dia tari pada aku suami kamu sendiri." Tanya Berly sambil melihat wajah istrinya dari pantulan kaca.

"Kenapa? Devano tetap teman gue berly sampai kapan pun. Gue juga tau mana yang gue prioritas yang mana, gak perlu takut gue tetap mengutamakan kamu." Ucap Luna sambil mengusap rambut Caca yang diam dari tadi.

"Jangan pernah ninggalin aku mom, tapi devano sangat manja sekali sama kamu aku takut kamu kembali sama devano. Apa janji kamu bisa aku pegang?" Ucap Berly sambil menoleh kearah istrinya.

"Gue gak ada niatan ninggalin kalian berdua gak tau lagi kalau kamu. Terus kenapa kalau manja? Lagi pula hanya manja gak lebih berly, tidak akan pernah gue bukan wanita yang suka mempermainkan perasaan orang. Pegang lah Berly, asal kamu tau gue kalau sudah serius sama satu orang iya udah fokus di situ aja karna gue gak pingin di anggap orang gue wanita murahan." Tangan gadis itu sambil merapihkan rambut suaminya sedikit berantakan.

"Aku tidak akan ninggalin kalian berdua karna kalian berdua kebahagianku. Aku cemburu jika devano terus manja, bohong. Iya aku percaya mom. Apa kamu ingin makan sesuatu?" Berly merasakan tangan Luna yang menyentuh bagian telinganya.

"Hm gue percaya, astaga Berly ngapain kamu cemburu Devano hanya teman gue dan kamu suami gue kita juga satu rumah apa yang kamu takuti. Terserah! Gak laper." Gadis itu langsung memejamkan kedua matanya membuat Berly menghelah nafas.

"Dad, Gue pingin ada cerita sesuatu, Gue pernah ketemu sama wanita sangat cantik banget tapi awal gue gak tau wanita itu kenapa? Yang tau Aletta saat mobil gue berhenti di hutan ada seseorang itu pegang pintu mobil gue dan saat gue lihat wanita itu gue sakit hati banget ternyata dia korban pemerkosaan." Gadis itu menghelah nafas kasar jika mengingat sakit hatinya. "Waktu itu gue ngelawan berapa preman dan gue langsung bawa wanita itu ke RS terdekat, gue juga nunggu kekasihnya sangat lama sekali gue memutuskan pulang karna gue juga harus sekolah paginya dan sampai sekarang gue gak tau bagaimana keadaannya."

"Apa kamu tidak pernah mencari tau dimana wanita itu tinggal mom, emang kamu dari mana malam - malam keluar? Kenapa kamu tiba - tiba pingin cerita." Ucapan Berly sedikit cuek karna kejadian itu sama persis menimpah Citra kekasihnya.

"Enggak karna gue juga sibuk sekolah terus alex menyuruhku ke mansion. Cari udara malam kenapa? Gpp pengen aja, Kenapa tiba - tiba cuek hm." Gadis itu merasakan jika Berly menatapnya Luna tidak perduli dan tidak pernah takut. Mobil CR-V mulai memasuki kawasan hutan dan melihat berapa mansion di sana di dalam mobil hanya keheningan tidak lama kemudian Mobil CR-V warna hitam mulai masuk ke masion yang cukup mewah.

Berly tiba - tiba keluar dan mengambil Caca dari Luna dengan kasar dan meninggalkan Luna yang masih dalam mobil. Gadis itu turun sambil membuka bagasi mobil dan menurunkan berapa koper tapi berapa bodyguard membantu Luna.

"Nyonya biar saya aja, nyonya masuk aja tuan sudah menggu anda di dalam." Ucap salah satu bodyguard itu Luna hanya menjawab dengan anggukan dan masuk ke dalam mansion dengan wajah yang datar di depannya sudah ada Berly menatap wajah Luna dengan kebencian.

Gadis itu tidak perduli harusnya Luna yang marah bukan Berly, Luna berdiri di samping Berly sambil menatap wanita paruh baya yang menyambutnya dengan senang.

Mafia And Ruthless Psychopaths || ENDWhere stories live. Discover now