Kesakitan Ayano

205 20 22
                                    

I Don't Need Your Attention Anymore
©Yandere Simulator Yandere Dev
©Story Here By Me

Genre: Romance, obsession, psychological, Harem
Warning: Sexual Harasement, Typo, ReverseHarem!Ayano, Jealeous!Senpai

Ayano tidak pernah menyangka kalau tindakannya di ketahui seseorang. Dia seorang guru, yang kurang ajarnya melakukan pelecehan padanya dengan ancaman. Ayano sudah sepenuhnya berhenti dari pembunuhan dia bahkan akan menjadi Ayano introvert yang selalu sendirian atau bersama temannya jika itu diperlukan.

Ciuman guru itu benar-benar terasa dingin baginya. Terasa hampa, tidak peduli reaksi tubuhnya memberi respon banyak pada gurunya. Dia tidak merasakan apa apa.

"Aku tidak akan bicara pada siapapun selama kau menuruti apa yang ku katakan." Mido memegang dagu Ayano.

Aku akan mencari cara untuk membunuhmu.

Ayano tidak pernah merasa di intimidasi seperti ini sepanjang hidupnya. Apa ini rasanya di tekan seperti yang dia lakukan kepada para gadis yang mengincar Taro Yamada.

"Gadis kecil, jangan berpikir bahwa hanya kau saja yang bisa membunuh,  ketua Saiko sudah tahu tentangmu dan ibumu." Mido Rana menyeringai.

"Lalu apa urusanmu, mau menjebloskan aku ke penjara." Ayano menyentak.

"Ah itu hanya pilihan terakhir. Aku hanya suka padamu." Mido hanya melirik nakal pada Ayano.

"Guru yang menjijikan." Ayano berkata kasar.

"Seperti itulah dirimu yang seharusnya, jangan hanya berdiri malu-malu kemudian kau menusukan pisau.

Ayano tidak akan pernah guru ini, jika bukan barang bukti yang dia miliki mungkin Ayano tidak ragu membunuhnya dan memasukkan dia ke dalam pembakaran sampah.

++++

Ayano berjalan sendirian di Koridor tanpa sengaja menabrak seseorang yang dengan pakaian dari drama club.

"Oh maafkan aku darling, aku sepertinya menabrakmu, apakah ini takdir." Orang itu mengulurkan tangan.

Ayano memutuskan berdiri sendiri tanpa uluran tangannya. Ayano ingat dulu saat dia pertama kali dia jatuh cinta pada senpai dia tanpa sengaja menabraknya, Ayano berpikir itu adalah takdir kenyatannya itu adalah mala petaka.

"Tidak apa-apa." Ayano dengan acuh pergi begitu saja.

"Ah sulit untuk di raih julietku." Kizano menggunakan nada dramatis yang terdengar menyebalkan oleh Ayano.

Ayano mendengar kata-kata Kizano tapi dia sama sekali tidak peduli sama sekali. Dari jendela koridor Ayano bisa melihat Taro duduk di air mancur dengan tangannya yang memegang buku. Ayano memegang dadanya yang menjadi sakit melihatnya. Kenapa dia dulu yang hidup di dunia abu-abu harus melihat warna dari Taro. Kenapa harus Taro orangnya. Ayano hanya bisa pergi tak mau melihatnya lagi. Sementara Taro melihat Ayano saat dia berbalik dari tempat Taro duduk. Taro entah kenapa merasa kosong karena dia tidak pernah lagi melihat gadis itu yang biasanya berdiri malu-malu di dekatnya hingga dia merasa tidak nyaman dan membentaknya.

++++

Budo melihat Ayano yang sedang mengusap air matanya merasakan simpati, Ayano yang dia kenal adalah gadis pemalu dan lugu saat dia memasuki club karatenya, dengan alasan yang tidak dia sebutkan dia memilih keluar dan Budo mendengar Ayano pernah memasuki semua club namun keluar tanpa alasan. Kadang dia sering melihatnya bulak balik membersihkan lantai dan membuang sampah, dia terlihat rajin dan juga dia dengar suka membantu orang-orang. Mina Rai dan Shokunin pernah di bantu oleh Ayano sehingga mereka di percayai oleh mereka termasuk dirinya sendiri. Dia terlihat sedih akhir-akhir ini, apa ada yang mengganggunya?.

I Don't Need Your Attention AnymoreWhere stories live. Discover now