14. Flashback

1K 79 3
                                    

"Phi Jeff ayo makan, aku sudah masak nasi goreng kesukaanmu" ucap Biu pada Jeff.

"Dimana Barcode?" Tanya Jeff.

"Barcode belum datang Phi, mungkin masih banyak urusan" ucap Biu sambil meyuapkan sesendok nasi ke mulut Jeff.

Namun tiba-tiba Jeff menghempaskan sendok itu kelantai, Biu terkejut melihat tingkah Jeff.

"Aku mau Barcode" ucap Jeff.

Biu pun meletakkan piring yang berisi Nasi dan beberapa lauk tersebut keatas meja.

"Phi, ayolah dia juga punya kesibukannya" ucap Biu memegang kedua bahu Jeff.

"AAAAGGGHHHH!!! Dia janji akan kembali" ucap Jeff menghempaskan tangan Biu.

"AGGHHH" Jeff mengacak-acak tempat tidurnya.

"Phi, tenanglah" ucap Biu menenagkan Jeff. Namun naas malah Biu yang jadi imbas amukan Jeff, Biu didorong oleh Jeff ke dinding sekeras tenaga.

"Aghhhh!!" Teriak Biu kesakitan.

Jimmy yang mendengar suara teriakan didalam kamar Jeff pun masuk untuk memeriksa.

"Biu!!" Pekik Jimmy.

Namun, sekarang yang menjadi fokus Jimmy adalah Jeff yang mengacak isi kamarnya.

"Lagi-lagi hal ini terjadi" batin Jimmy.

"P'Jim, tolong tenangkan P'Jeff" ucap Biu lemah.

Jimmy mengambil suntikan yang berisi obat tidur.

"Jeff, sini" ucap Jimmy memanggil Jeff.

Jeff yang awalnya niat mendorong Jimmy, namun saat itu juga menjadi kesempatan Jimmy untuk menyuntikkannya dengan obat tidur. Dan akhirmya beberapa detik kemudian Jeff terjatuh dan tertidur.

Biu menghampiri mereka. "Phi, kamu menggunakan obat tidur lagi?" Ucap Biu.

"Hmm, soalnya hanya ini satu-satunya cara agar dia kembali tenang" ucap Jimmy.

"Aku kasian padanya phi, Sejak umurnya 12 tahun mentalnya sudah hancur, rumah yang dulunya tempat ternyaman baginya menjadi tempat terburuk baginya, dimana ia harus mendengarkan kedua orang tuanya bertengkar setiap saat, bahkan dia menjadi tempat pelampiasan amarah mamanya, hingga membuat ia memiliki Gangguan stres pascatrauma (PTSD), bahkan ia sudah tidak memiliki tujuan hidup" ucap Biu

"Hmm, Phi juga merasa kasian padanya" ucap Jimmy.

"Tapi saat ia bertemu Bintang, Jeff kembali memiliki semangat hidup dan menjadi seorang yang ceria. Namun saat ia ditinggalkan oleh Bintang Jeff menjadi lebih parah dari pada sebelumnya, ia menjadi seorang Mafia hanya untuk melampiasannya, sudah banyak korban dari pelampiasannya. Tetapi mereka juga yang telah memancing sifat iblis yang ada padanya" ucap Biu.

"Namun saat ini, sepertinya Barcode adalah tujuan hidupnya, karna Phi lihat Jeff menjadi tenang dan damai bila bersama Barcode" ucap Jimmy.

"Hmm, saat ini ia mengamuk juga karna Barcode yang tak kunjung datang"

"Yasudah coba kamu suruh Barcode kesini, karna efek obat tidurnya hanya berlalu 2 jam, Phi takut saat Barcode masih belum terlihat olehnya ia akan mengamuk lagi"

"Baiklah Phi"

Biu pun keluar dari kamar Jeff  menuju kamarnya untuk mengambil handphone nya, dan Biu pun mencoba menelfon Barcode.

Setelah menelfon Biu mematikan telfonnya dan melihat punggung nya yang memar melalui kaca yang ada di kamarnya.

"Kamu tau Phi, aku sangat menyayangimu, namun kamu tidak merasakan itu" ucap Biu pada dirinya sendiri.

"Biu, seharusnya Lo sadar Jeff tidak akan pernah melihat Lo, dia hanya menganggap Lo sebagai adek gak lebih" Biu menangis.

"Tapi aku juga gak bisa kontrol perasaanku terhadapnya. Sekeras apapun aku mencoba membuang perasaan ini, malah perasaan ini semakin dalam" Biu terduduk lemas.

"Aku udah coba melupakan mu dengan cara membuka hati untuk P'Bai, namun gak bisa karna P'Bai bukan kamu. Dan yang aku mau hanya kamu"

Jimmy tidak sengaja mendengar semua ucap Biu.

"Biu" ucap Jimmy.

Biu pun melihat keasal suara.

"Phi, kamu-" ucap Biu yang terpotong.

"Hmm, Phi mendengarnya" ucap Jimmy yang tau apa yang akan ditanyakan Biu. Jimmy mensejajarkan diri nya dan Biu.

"Phi tau kamu mencintai Jeff udah lama, karna terlihat jelas bahwa matamu hanya tertuju pada Jeff" ucap Jimmy.

"Phi, hiks" ucap Biu yang menangis dan memeluk Jimmy.

Jimmy membalas pelukan Biu. "Are You okay?" Ucap Jimmy.

"no I'm not okay Phi" ucap Biu.

"Aku tau sakitnya berpura-pura baik-baik saja saat kamu melihat Jeff bersama orang lain. Namun Jeff juga memiliki pilihannya sendiri" ucap Jimmy.

"I know Phi, I know but-" ucap Biu.

"Bible masih menunggumu Biu, Phi yakin kamu pasti akan mencintainya"

"Aku sudah mencobanya Phi namun gak bisa"

"Kamu akan mencintainya saat kamu kehilangannya"

"Maksudnya?" Ucap Biu heran.

"Disaat ia menyerah dan tidak peduli padamu, disitu kamu akan mengetahuinya" ucap Jimmy tersenyum.

"Phi, aku menginginkan ia menyerah Phi, karna aku gak mau dia terlalu berharap padaku, jadi tidak mungkin aku akan mencintainya walaupun ia telah menyerah Phi"

Jimmy tersenyum, karna ia tau rasanya saat ia ditinggalkan oleh seseorang yang awalnya ia tidak mengharapkan kehadirannya. Namun sangat berarti saat telah kehilangnya. Dan sampai saat ini ia masih mengharapkan seseorang itu kembali.

"Phi harap kamu tidak menyesal atas keputusan mu" ucap Jimmy dan berlalu pergi.

*****

Aku double up deh <( ̄︶ ̄)> .

Sampai sini dulu ya semoga kalian semua suka sama cerita yang aku buat walaupun alurnya gak jelas hehe. Sampai jumpa di part selanjutnya(≧▽≦)

Mr. Mafia and Sweet Man Where stories live. Discover now