Satu, Jo si Kaku.

137 23 1
                                    

"Jo"

Sebuah Suara merusak keheningan ruang kamar yang sebelumnya hanya terisikan oleh Suara detikan Jam dinding. Yang merasa dipanggil pun menoleh, tanpa menjawab dengan Suara, ia hanya menukikkan alisnya sebagai tanda balasan.

"Ayo minum susunya!"

Yang memanggil mendorong satu kotak susu Cokelat di atas Meja. Meminta sang empu yang ada di sebrang untuk menyentuh susu yang sudah ia beli sejak Pagi tadi.

"Aku belum haus, Felix"

Lee Felix, yang memanggil, merasa Jengkel atas jawaban Malas dari Joseph Hwang, lelaki yang ia panggil. Menatap tajam Joseph, lalu dengan Ketus Lee Felix bangkit kasar dari kursi yang tengah ia tempati, melempari Joseph menggunakan bantal bantal dari Kasur yang ada di sebelah nya.

"Kamu sudah duduk di sana dengan buku buku menyebalkan itu selama Empat jam. Dan apakah kamu benar benar akan membuatku menunggu lagi? God Joseph, you wasted my time."

Felix yang merasa sangat Kesal berteriak luapkan emosi yang telah ia tahan sejak Dua jam lalu, Joseph yang merasa terganggu pun mengalihkan atensi nya sesaat pada Felix, sebelum lelaki itu kembali fokus pada buku yang tengah ia baca di atas meja.

"Tidak ada yang menyuruhmu untuk menunggu Felix, jika tidak suka, pulang lah. Aku tidak pernah memintamu untuk tinggal."

- INDECISO -

"Hey Felix berhenti menangis, kau berisik."

Han Jisung, 16, berusaha keras menutup kedua telinga, mencoba menghindari gendang telinga nya yang akan bocor karena Suara tangisan nyaring milik Felix.

Jisung benar benar tidak mengerti apa yang telah terjadi. Sekarang Lee Felix ada di sini, di kamar nya. Setelah Satu jam dan terus enggan berhenti menangis sejak lelaki tersebut mendobrak paksa pintu Kamar nya, dan merebut kasur yang tengah ia tempati untuk menangis dengan tersedu sedu.

Jisung jadi muak sekali. Padahal ia ingin untuk menghabiskan Dua hari libur Sekolah nya dengan tertidur, sampai sampai ia dapat mencapai impian mimpinya untuk berkencan dengan salah satu Karakter Anime yang tengah ia sukai.

Menghela napasnya dengan berat, Jisung berusaha merendahkan Hati, mengajak Lee Felix berbicara, setidaknya agar lelaki Lee tersebut dapat dengan cepat pergi dari Kamar nya; Lalu setelah nya ia dapat kembali menjalankan rencana tidur yang telah ia bangun sejak Minggu lalu.

"Hey Felix apa kau akan terus menangis hingga aku ikut menangis juga?"

Felix menoleh, menatap lelaki Han tersebut dengan alis yang menukik, tanda tanya.

"Aku ingin menangis juga. Karena kau telah mengganggu waktu tidurku dengan tangisan, merebut kasur yang sebelum nya aku tempati, dan sekarang kau terus mendiami pertanyaan ku sedari tadi!"

Jisung menggaruk Kepala dengan kesal, menatap Felix yang kini mengelap jejak jejak Air mata yang turun di pipinya.

"Jo .."

Mendengar Nama tersebut, Jisung kembali menghela napas nya dengan berat. Tidak heran jika Nama tersebut membuat Lee Felix menangis dengan tersedu sedu tanpa alasan yang jelas.

"Ada apa lagi dengan papan jalan itu?"

"Nama nya Joseph Ji, bukan papan berjalan."

Papan berjalan adalah panggilan yang Jisung dan teman teman di Sekolah buatkan untuk Joseph. Nama itu tercipta dari ekspresi datar dan sikap Kaku Joseph.

"Hari ini seharusnya Aku dan Joseph pergi untuk menonton Film, Joseph sebelumnya sudah menyetujui ajakan ku di Sekolah kemarin. Namun sejak tadi Pagi Joseph tidak mau berhenti membaca buku, padahal film akan dimulai Satu jam lagi sejak sekarang Ji .."

Felix bercerita dengan emosi menggebu gebu, pula disertai remasan kencang pada bantal Jisung yang kini ada digenggaman tangannya.

"Gila Joseph Hwang! Orang orang di Sekolah memang tidak pernah salah. Joseph memang benar benar seorang Aromantik yang Sosiopath!"

Emosi Jisung ikut menggebu setelah mendengar Cerita dari Felix. Dengan kesal Jisung menepuk kedua pundak Felix yang tengah berhadapan langsung dengan diri nya; Menatap kedua mata Felix yang kini meliriknya dari bawah hingga atas dengan bingung.

"Hey Lee Felix, Hwang Joseph memang Bajingan. Jadi sekarang berhenti lah untuk mengejarnya!"

Menganggukkan kepala dengan cepat, Lee Felix berdeham setuju atas perintah Jisung. Lalu keduanya pun saling menatap riang sebelum akhirnya berpelukan.

Cklek

Suara pintu yang terbuka membuat mereka melepas pelukan nya dan menoleh kearah pintu, mendapatkan Nyonya Han, ibu dari Han Jisung, yang tengah berdiri di depan sana.

"Aduh Maaf, Mama ganggu ya? Jisung Sayang, temanmu dipinjam dulu ya. Felix dicari oleh Joseph di bawah, katanya ingin kencan. Haha ya ampun Felix kalian lucu sekali! Kapan anak ku, Jisung, bisa melakukan hal tersebut dan melupakan imajinasi Aneh nya bersama Karakter fiksi ya?"

Felix dan Jisung yang mendengar hal tersebut pun saling kembali menatap; Jisung dengan tatapan Jengkel nya atas pernyataan sang Ibu, dan Felix yang terlihat sangat Girang saat mendengar kabar Joseph yang tengah mencari nya.

Sebelum akhirnya Felix dengan terburu pergi keluar Kamar Jisung, hendak umtuk menghampiri Joseph.

Jisung yang melihat hal tersebut pun hanya bisa kembali menghela napas nya berat. Sudah tahu jika Felix akan melupakan janji nya sendiri beberapa detik lalu untuk berhenti pada Joseph, dan kembali mengejar si Pangeran Aromantik tersebut.

[ 2 ] hwang twins + felix : indeciso ❗ON HIATUS❗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang