01. Masuk sekolah baru

328 105 84
                                    

Assalamualaikum. Anyeonghaseo👋
Selamat datang dicerita kedua aku.
Pastikan follow dulu sebelum membaca ❤
Kabarnya gimana?
Aku buat cerita ini kelanjutan dari kisah seorang Nayla Chantika jika belum tahu silahkan baca dulu yang pretty girls.
Udah udah semuanya selamat membaca 😍

"Mungkin kamu belum mengenal sifat aslinya"


Happy reading 😍🤠

Seorang gadis yang masih berusia enam belas tahun, dia Nayla Chantika yang kini masih akan beranjak kebangku sekolah menengah atas. Dia juga memiliki satu sahabat sejak Tk, Nayla sangat dekat dengan dia hingga mandi bareng, tidur bareng, apa apa bareng Nayla pernah merasakan itu semua.

Dia Fiansa Nariza sahabat Nayla, dia kerap dipanggil dengan sebutan Fifi. Kini Fifi akan memasuki sekolah SMA yang sama dengan Nayla dan tidak memisahkan dirinya sejak Tk sampai sekarang.

Meskipun sahabat Nayla hanya Fifi dia juga mempunyai teman yang akrab dengannya, dia Lisa angela teman sewaktu Smp-nya yang sekarang akan memasuki sekolah Sma yang berbeda dengannya. Keduanya sangat sedih karena tak satu sekolah dengannya, tapi ia harus gimana lagi.

******

Pagi hari Nayla terbangun, dia memiliki jadwal untuk melaksanakan MPLS disekolah barunya, Nayla beranjak untuk segera mandi dan bersiap siap. Mengingat jam sudah menunjukkan pukul 06.13 Nayla tak membutuhkan banyak waktu untuk bersiap siap. Nayla menuruni anak tangga yang menghubungkan kamar miliknya dengan lantai bawah.

"Mau sekolah ya?" tanya Atika ibu dari Nayla.

"Iya mah."

"Sini makan dulu." Atika menarik kursi dan segera Nayla mendudukinya.

"Oh iya mah, minta tolong sama siapin bekal yaa." sambung Nayla. Atika pun mengangguk dan menyodorkan piring berisi sarapan untuk Nayla. Atika beralih mengambil wadah bekal untuk dibawa sang anak.

"Kayanya semangat bener hari ini." ujar Dion papah Nayla. Nayla menoleh yang mendapatkan sang papah berjalan kearah meja makan.

"Ngapain ikut Mpls, capek mending rebahan dirumah." celetuk Arvan selaku kakak dari Nayla.

"Kakak!" tegur Atika.

"Jangan dengarin kakak kamu ya." lanjut Atika.

"Btw, sesudah selesai kuliah papah mau kamu urus perusahaan papah di Amerika ya." Dion menepuk pundah anak laki lakinya. Arvan hanya memutar bola matanya malas.

"Kelar skripsi aja belum, udah disuruh jadi TKI." Arvan menekan kalimat terakhirnya.

Meskipun begitu Arvan menuruti perintah sang ayah.

"Yaudah dimakan sarapannya." lerai Atika.

Hening, dentingan demi dentingan yang ditimbulkan sendok dan garpu terdengar.

"Kamu berangkat sama siapa?" tanya Dion kepada Nayla.

"Sendiri." balas Nayla.

"Papah anter ya."

"Gausah pah, nanti kalau pulang sewaktu waktu biar ga kelamaan nunggu jemputan." jawab Nayla. Nayla menghabiskan sarapannya dan memasukkan bekal kedalam tas miliknya.

"Nay berangkat dulu ya." pamit Nayla, menyalami kedua orang tuanya dan yang terakhir Arvan.

"Hati hati cil." ujar Arvan.

******

Jam 07.00 Nayla mengendarai motornya menuju sekolah barunya. Dengan motor beat berwarna pink serta helm yang melekat dikepalanya, Nayla mengendarai dengan santai. Setiba disekolah Nayla memparkirkan motornya dan mengecek headphone miliknya.

NAYLA CHANTIKAWhere stories live. Discover now