15

388 59 2
                                    

-JENNIE-

Aku sibuk pada hari-hari berikutnya sehingga manajerku memutuskan bahwa aku akan mengambil beberapa kali absen dari kelas dan ibu-ibuku semua menyadarinya.

Jika kamu semua bertanya-tanya, aku sudah menjadi model sejak aku berusia 10 tahun. Aku bekerja dengan merek internasional, khususnya merek mewah. Itulah alasanku mengapa aku begitu populer di kalangan orang-orang seusiaku.

Aku sangat menyukai hobi ini dan aku sangat menikmatinya sehingga menjadi bagian dari diriku tapi tidak sampai tahun lalu sehingga aku membencinya. Bukan karena pekerjaan itu sendiri tetapi konsekuensi/kerugian yang mengikutinya.

Dari: Rosie bodoh

Nini aku lagi nongkrong disini di tamaan mini :) Kapan kamu kembali? Aku berharap kamu cepat bebas..

Foto dirinya memegang oreo sambil duduk di bangku terlampir di dalamnya.

Pshh, dasar si monster oreo.

Aku tersenyum membaca pesannya, dia selalu mengabariku tentang dia sekarang dan yang akan dia lakukan nanti.

"Jennie, bersiaplah ini yang terakhir."

Seseorang menarik perhatianku.

Aku meletakkan ponselku dan bangkit dari kursi.

"Babe.." tiba-tiba Personal Assistantku menyela saat aku keluar dari ruanganku. Dia adalah Bobby, dia telah bersamaku sejak awal karirku.

"Hm?"

"Mantan pacarmu ada di luar di sedang menunggumu.." ucapnya.

"Jangan biarkan dia mendekatiku.." Aku dengan acuh tak acuh berkata dan melanjutkan ke tempat para fotografer berada.

Apa yang bajingan itu lakukan di sini? Setelah apa yang dia lakukan padaku? Berani sekali dia. Apa dia ingin mencari skandal yang lebih besar???

Setelah syuting, Bobby menyimpan barang-barangku. Aku hanya menunggu Kristal Unnie  manajerku menjemput. Ketika dia melakukannya, kami segera keluar karena aku lelah dan ketika aku lelah, aku menjadi sedikit pemarah.

"Bobby, bisakah kamu memberikan ponselku?" Tanyaku padanya karena dia memegang tas Chanelku. Dia segera
menyerahkannya padaku.

Aku memanggil nomor Rosie tetapi dia tidak menjawab. Aku masih terus memanggilnya. Apa yang dilakukan si bodoh itu sehingga dia bahkan tidak bisa menjawab teleponku?

Rosie membuatku takut! Berhenti mengabaikanku!!!

Aku terus menelponnya dan menunggu dia mengangkat ketika sebuah tangan meraih pergelangan tanganku.

Siapa yang berani menyentuh pergelangan tanganku yang berharga???!!

"Jennie, bisakah kita bicara?" sebuah suara jantan berkata, aku menoleh padanya.

Aku berpikir untuk membunuh bajingan itu sekarang.

"Apa kamu ingin mati atau apa? Dasar bajingan berwajah tebal!" Kataku dengan kesal sambil mengangkat alis kiriku.

Dia segera melepaskan tanganku.

"Aku hanya ingin membersihkan namaku Jennie, tolong." Dia memohon.

"Memohon tanpa berlutut? Aku pikir sudah pasti TIDAK untuk jawabannya!" Aku menatapnya dengan dingin.

Dia buru-buru berlutut dan memohon.

"Tolong Jennie, aku menyesali segala yang telah aku lakukan untukmu dan karena itu keluargaku hancur. Maafkan aku dan tolong agar keluargamu tidak mengganggu keluargaku lagi." Dia membungkuk, memohon padaku dan aku mendengar dia menangis.

Who Are YouWhere stories live. Discover now