Melody 13🌸 Beradaptasi

1.1K 81 7
                                    

maaf baru up hehehe... Habis buka puasa dan lanjut sholat makannya mimin telat up

Setelah mengetahui kalo putri kesayangan mereka di culik, seluruh keluarga Lauxer panik, bahkan Hera menangis hingga jatuh pingsan, Helios mengerahkan seluruh Bodyguard nya untuk mencari putrinya yang Hilang.

Lucas? Pria itu hanya diam saja sambil bersandar di pegangan tangga tapi tidak dengan pikirannya yang terus berpikir siapa yang telah berani menculik gadisnya.

Lucas memerhatikan Daddynya yang terus mondar mandir dengan bendah pipi yang berada di telinganya.

"Apa kau sudah ada kabar?" Tanya Helios pada Bodyguard di seberang sana.

"DASAR TIDAK BERGUNA.... AKU SUDAH MEMBAYAR MU MAHAL MAHAL... TIDAK BECUS" Maki Helios setelah itu dia mematikan sambungan telepon tersebut dan bergegas naik ke atas untuk melihat keadaan istrinya.

Lucas yang melihat Ayahnya pergi pun lantas berpikir kembali sehingga sebuah nama melesat begitu saja di pikirannya, tanpa pikir panjang Lucas lantas mengambil kunci motornya dan jaket kulit yang bertengger di kursi dan keluar Mansion untuk menemui orang tersebut.

Tak berbeda jauh dengan Keluarga Lauxer, keluarga Smith di buat bingung karena putra sulung mereka tiba tiba saja pergi begitu saja.

Luke, pria itu mengendarai Mobilnya dengan kecepatan sedang untuk melihat apa Melodynya berada di luar... Bisa saja gadis itu berkeliaran di luar sehabis dari Mall

Setelah mendengar kabar Dari Vera adiknya bahwa Melody Menghilang, Luke langsung saja Bergegas keluar Rumah untuk mencari Melody tapi tetap saja tidak ada hasil...

Luke menepikan Mobilnya di sebuah pohon rindang, dan menjatuhkan kepalanya di stir mobil..

Tanpa sadar air matanya lolos begitu saja.

"Maaf.. Maaf, tidak bisa menjaga mu" Sesal Luke.

Luke itu adalah pria yang setia terhadap pasangannya. Dia benar benar mencinta Melody dengan tulus tidak seperti ketiga sahabatnya yang terobsesi.

Luke bukanlah seorang Mafia seperti Alister, tidak juga seorang psycopath seperti Nevan, dan bukan juga seorang manipulatif seperti Bara... Dia adalah dirinya sendiri yang akan menjadi CEO di Smtih Family group nantinya, walau terkadang sifat posesifnya membuat Melody kadang tidak betah...

Tapi bukan kah Hal wajar bagi seorang pria memiliki sifat itu, hanya untuk melindungi gadis mereka dari pria lain.

Sebuah ponsel berdering menandakan ada sebuah panggilan masuk.

"Apa kau sudah menemukannya" Tanya Luke pada orang seberang sana.

"...."

"Cari dia sampai dapat" setelah itu dia mematikan sambungan teleponnya dan mulai menatap jalan raya dengan pandangan sendu.

"Aku akan mencari mu Baby... Jangan takut" ucap Luke, setelah itu dia menyalahkan kembali mobilnya dan mulai mencari Melody.

🌸Melody🌸

Seorang gadis sedang duduk manis di balkon terasnya sambil melihat pemandangan alam yang begitu tenang dan damai. Dia adalah Melody, gadis yang di culik kakaknya sendiri yang hanya ingin memenuhi ke obsesi-an kakaknya saja.

Ingin meminta tolong? Percuma saja Melody di bawa di tengah hutan yang dimana sudah tersedia Vila mewah yang di tepati Melody tak lupa juga puluhan bodyguard yang berjaga, Handphone? Entah ada dimana Handphonenya sehinnga Melody tidak bisa menghubungi orang tuanya.

"Hah....." ini sudah kek enam kalinya Melody menghela nafas, jujur dia ingin pulang sekarang dan menemui orangtuanya.

Sebuah lengan kekar melingkar indah di perutnya tak lupa juga pria itu menompak dagu di atas kepala gadis tersebut, Melody yang sadar pun hanya bisa diam saja karena orang itu pasti Arthur.

"sedang apa, hm?" tanya Arthur sesekali mengelus perut rata Melody.

"Seperti yang kau liat" ketus Melody engan menatap Kakaknya.

Arthur lantas melepas pelukan tersebut dan menyuruh seseorang masuk dengan instruksi nya.

"Masuk lah" kemudian masuk lah seorang maid dengan pakaian hitam putihnya yang menutupi hingga kakinya, Melody yang bingung lantas bertanya melalui kontak mata.

Arthur yang paham pun menjelaskan "Melody, Perkenalan dia adalah Emily.... Pelayan pribadi mu, jadi dia akan mengatur kebutuhan mu, mulai dari makanan, memandikan mu dan juga dia akan menemani mu berjalan jalan di Vila ini" tutur Arthur panjang lebar.

Melody membelakan matanya dan dia sama sekali tidak setujuh dengan ini semua "kenapa kakak mengambil keputusan tanpa memberitahukan aku dulu" Ucap Melody dengan tatapan tajamnya.

Arthur hanya acuh saja sambil mengangkat kedua bahunya " karena aku adalah calon suami mu... Jadi aku berhak mengatur kehidupan mu calon istri" Tekan Arthur dengan kata Calon istri.

"dan kau... Jangan lupa tugas mu" tunjuk Arthur pada pelayan tersebut.

Pelayan tersebut membukukan sedikit badan "baik, tuan" Ucap Emily.

Arthur kembali beralih menatap gadisnya yang masih menatapnya tajam, Arthur yang melihatnya pun lantas mencium kening gadisnya sambil berbisik" jadilah kelinci penurut baby, dan mulailah beradaptasi dengan lingkungan baru mu ini.... Dan jangan macam macam, mengerti dear" ujar Arthur sesekali menjilat telinga Melody, yang dimana membuat Melody merinding takut.

Arthur lantas berdiri tegap dan keluar dari kamar tersebut meninggalkan Melody yang sedang menatap pintu itu lurus.

"Menjijikan" desisnya.

🌸Melody 🌸

Di malam hari

"Shit... Argh... Anjing" Bara meneguk kaleng soda hingga tandas dan melemparnya ke sembarang arah.

"Melody~" racau nya dan kemudian dia tertawa bak orang gila.

"Aku mau dirimu sayang, bukan dia... Hanya kamu yang berhak atas aku sayang" Ucapnya entah pada siapa.

Bara tinggal di apartemen yang berada di jakarta barat, dia sama sekali tidak pulang setelah mendengar penuturan Ayahnya kalo dia akan di jodohkan oleh teman bisnisnya yang berada di Hongkong, padahal dia dan Melody baru saja batal pertunangan kemarin dan sekarang ayahnya mau menjodohkannya lagi.

Sungguh Bara ingin sekali membunuh ayahnya itu, yang berani menjodohkannya dengan wanita yang sama sekali tidak ia cintai.

Hening seketika, Bara dan segala kesunyian menyelimuti segalanya, Bara dengan tatapan kosongnya tidak ada gairah untuk hidup sama sekali.

Hingga nada dering Handphone berbunyi.

Bara berdecak kesal dan melirik ke arah ponselnya dan mengambilnya untuk melihat siapa yang berani meneleponnya di malam hari gini.

Alisnya berkerut tak biasanya bawahannya menelepon dirinya, biasanya bawahannya akan menelepon jika ada masalah, mulai dari masalah keluarga yang mencari atau masalah Melody. Tunggu Melody?.

Seketika Bara langsung menatap Handphonenya da mengakat panggil tersebut.

"Kenapa kau menghubungi ku?"

"......."

"APA, KENAPA BISA HAH!" teriak Bara bahkan urat lehernya bermunculan.

"......."

"Tidak berguna" setelah itu dia mematikan sambungan tersebut.

Bara langsung mengambil kunci mobilnya dan keluar dari apartemennya untuk mencari Melody. Ya, Melody gadis itu hilang sejak kemarin dan belum di temukan.

"Akan ku cincang orang itu yang telah berani membawa mu sayang.... Cih, gue kalah start.

Semangat puasanya tinggal 5 hari lagi loh.... Semangat woii...

MelodyWhere stories live. Discover now