Chapter 04 : Female Friendship Only

2.8K 342 31
                                    

Karin dengan lenggak-lenggoknya berjalan menyusuri koridor panjang itu dengan boots hitam selutut yang terdapat heels setinggi lima sentimeter. Tentunya, ia bukan calon ibu yang memperhatikan keselamatan dirinya ataupun sang bayi dengan moto jika kandungannya masih terlalu dini untuk dikhawatirkan.

"Oh my Gosh!! Uttaran-chan!!" Karin berteriak dengan girang ketika ia melihat Utakata berjaga di depan kamar Sakura sembari meniup seruling kesayangannya.

Utakata menjauhkan serulingnya dari bibirnya lalu mengambil nafasnya dalam-dalam. Pria itu berusaha tenang, ia tahu semua ini akan terjadi cepat atau lambat dan benar saja, Karin datang dan melakukan cipika-cipiki ala orang western.

"How are you? A muscleless boring man?" tanya Karin sambil mengguncangkan tubuh Utakata yang hanya pasrah, membiarkan Karin menggoyangkan tubuh kurusnya seolah wanita itu tengah menggoyangkan pohon bambu.

Plak. Sebuah tamparan pun mendarat di bahu Utakata membuat pria itu sedikit meringis, merasakan kekuatan mematikan sosok yang disebut sebagai shadow killer di Taka itu.

"Karin-san," panggil Utakata sambil berdehem pelan, menatap Karin yang selalu sembrono di matanya karena wanita itu menganut kebudayaan western.

Karin menatap Utakata. "Dimana gadis itu?"

Utakata terdiam sejenak, berusaha memproses pertanyaan yang baru saja diajukan oleh wanita itu sebelum akhirnya itu tersentak kaget. Apakah wanita itu baru saja mempertanyakan sosok Haruno Sakura?

"Oh, is this the room?" tanya Karin sambil menunjuk pintu ruangan di hadapannya. Utakata yang melihatnya pun buru-buru menggelengkan kepalanya.

Karin tersenyum nakal sembari mendekati pintu ruangan itu, hendak membukanya namun Utakata menahan lengannya. Mata indah dan tajam Karin pun kali ini tertuju ke arah Utakata yang menggelengkan kepalanya dengan mata memelasnya.

Karin mengulum senyumnya sembari menurunkan tangan Utakata dari lengannya. "Don't interrupt the conversation between women okay, Utara-chan."

Karin melajukan aksinya setelah ia berhasil lolos dari Utakata. Wanita dengan rambut merah dan gaya yang nyentrik itu pun memasuki kamar tidur Sakura hingga langkah wanita itu terhenti, melihat Sakura yang duduk di atas kasurnya.

Karin membuka mulutnya lebar-lebar tak percaya. "Oh my Gosh!! Ohh no, no way!! Really? Oh no-no..."

"Anda siapa?" Sakura bertanya dengan kebingungan, beranjak dari duduknya lalu berjalan menghampiri Karin hingga gadis mungil itu berdiri di depan wanita dengan rambut merah itu.

Plak. Karin menangkupkan wajah Sakura dengan kedua telapak tangannya. "Oh my Gosh, Pingky Baby. You're so cute, oh no. You are really cute, how can you be this cute?"

"Maaf, Anda siapa?" tanya Sakura sekali lagi saat bibirnya harus berucap dengan manyun karena wajahnya ditangkupkan oleh Karin.

Karin melepaskan wajah Sakura lalu berdehem pelan hingga akhirnya ia mengulurkan tangannya. "Pleased to meet you, Uzumaki Karin. I'm a sexy killer."

"Ya, senang bertemu dengan Anda juga Uzumaki-san. Saya Haruno Sakura," ucap Sakura dengan senyuman canggungnya sembari menjabat tangan Karin sejenak.

Karin menggerakkan jari telunjuknya ke kiri dan ke kanan tepat di depan wajah Sakura. "Tidak usah terlalu formal. Kita bisa bicara santai karena sepertinya umur kita tak berbeda jauh. Cukup panggil aku Karin-chan lalu aku akan memanggilmu Pingky Baby."

"Ah begitu, baik Karin-chan. Namun berapa usiamu? Usiaku delapan belas tahun," ucap Sakura masih mempertahankan senyuman canggungnya.

Karin terdiam sejenak setelah mendengar usia Sakura. Wanita itu menyadari sepenuhnya, mereka berada di usia yang berbeda jauh karena Karin tahun ini berusia dua puluh tujuh tahun. Menyadari perbedaan usia itu pun membuat Karin tertawa terbahak-bahak. "Seperti yang terlihat, I'm so young."

"Let's sit and talk, aku bisa mengajarimu banyak hal especially about sex," ucap Karin dengan senyuman nakalnya, mengajak Sakura untuk duduk di atas kasur kembali.

"Oke Pingky Baby, seberapa jauh pengetahuanmu about sex? Apa saja yang sudah kau lakukan? Pernah dimasuki dua penis di waktu yang bersamaan? Oh my Gosh, aku paling suka itu. Satu di anus, satu di vagina. Damn, It is truly the pleasures of the world," ucap Karin dengan fantasinya liarnya yang membuat Sakura malu bahkan saat ia hanya mendengarnya.

"Aku belum pernah," ucap Sakura yang sedikit bingung sekaligus malu.

Karin yang mendengar pernyataan Sakura pun memekik kencang. "Belum pernah? Oh my Gosh, apa yang selama ini kau lakukan di dunia ini Pingky Baby? How could you miss the pleasures of that world?!"

Kali ini Sakura hanya terdiam, ia terlalu bingung untuk berujar seperti apa. Sakura menyadari bahwa wanita di hadapannya itu jelas bekerja untuk Uchiha-sama kan? Tidak mungkin jika Sakura bilang ia tak ingin melakukan semua ini. Sakura ingin kabur namun ia juga tak punya tempat tujuan.

"Lalu, apa saja yang sudah Uchiha-sama lakukan padamu?" tanya Karin dengan tatapannya yang tiba-tiba serius.

Sakura terdiam hingga bayangan saat jari pria itu memasuki vaginanya kembali terbayang, rasa kenikmatan itu membuat Sakura rasanya bisa gila hanya untuk membayangkannya. Bukankah seharusnya ia merasa jijik setelah apa yang terjadi? Namun kenapa justru ia merasa menikmatinya dan menginginkan sesuatu yang lebih? Rasa penasaran akan hubungan seksual menggebu-gebu di dadanya.

Karin tersenyum kecil sembari menarik dagu Sakura dengan jari telunjuknya. "Sepertinya sesuatu sudah terjadi bukan? Namun belum sampai tahap lebih?"

"Aku tidak tahu apa yang Karin-chan bicarakan," ucap Sakura sambil menundukkan kepalanya malu.

Karin tersenyum dengan liar. "Damn, you are really cute. I think I could be bisexual because of you."

"Ya?" sahut Sakura bingung, mendongakkan kepalanya dan menatap wanita dengan rambut merah menyala itu.

"Jika Uchiha-sama membuangmu jangan sungkan untuk datang kepadaku. Aku bisa menjadikanmu Selirku atau kita bisa membunuh Suigetsu-kun dan hidup bersama selamanya. But wait, should I ask you of Uchiha-sama?" ucap Karin yang sedikit melantur membuat Sakura yang mendengarnya mengerutkan keningnya.

Karin beranjak dari kasur dan berdiri. "Oke, I'll talk to Uchiha-sama. You have to take care of mine, I can't miss your cuteness."

"Ya?" ucap Sakura yang semakin bingung hingga Karin menatapnya.

"Pingky Baby, pelajaran about sex kita tunda terlebih dahulu. Kita akan belajar di lain waktu, I will even teach you how to provide sexual pleasure for yourself," ucap Karin yang kemudian buru-buru keluar hingga ia melihat Utakata kembali.

"Kau keluar lebih cepat," komentar Utakata.

Karin tersenyum lebar. "Tentu saja, aku harus bicara dengan Uchiha-sama. Ada sebuah pertempuran yang harus aku menangkan?"

"Apa?" tanya Utakata kebingungan sembari menaikkan satu alisnya, ia benar-benar tak bisa memahami apa yang sebenarnya Karin bicarakan.

Karin mengangkat tangannya, menunjuk pintu dengan ibu jarinya tanpa berbalik. "That woman is mine."

Setelah kata-kata itu Karin berjalan pergi meninggalkan Utakata membuat pria itu hanya bisa menatap kepergiannya. Utakata pun menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku benar-benar tidak mengerti apa yang Suigetsu-san lihat dari wanita sakit jiwa itu."

YakuzaKde žijí příběhy. Začni objevovat