21; Pamit

3.6K 376 22
                                    

[My Pretty Wife]

Malam ini harusnya menjadi malam yang sangat membahagiakan karena masalah keluarga pemeran utama ini sudah berakhir. Misi putra-putra Hyunsuk dan Jihoon itu berjalan lancar, dan berkat itu hubungan Jihoon dan Hyunsuk semakin membaik. Seharusnya hari ini hari yang sangat membahagiakan karena setelah sekian lama keluarga Park mengadakan makan malam bersama. Mulai dari keluarga Hyunsuk termasuk semua keluarga Jihoon.

Namun, Doyoung hari ini malah keluar setelah mendapat satu pesan dari Alice yang memintanya datang ke cafe tempat mereka sering bertemu.

Kini Doyoung duduk sendirian di cafe dengan begitu banyak botol Soju di depannya. Beberapa saat lalu, Alice mengatakan bahwa ia akan kembali ke Tiongkok dan Alice sudah menemukan seseorang yang dia sukai. Hati Doyoung rasanya hancur, sebenarnya setelah kepergian Yedam. Dia berusaha membuka hatinya agar bisa menyukai Alice. Dan ketika dia bisa mengapa Alice menjauhinya?.

Pikiran Doyoung jadi kacau gara-gara hal itu. Seketika anak Park Jihoon itu jadi sad boy karna Alice.

Tak lama kemudian seseorang datang, menepuk pundak Doyoung. Doyoung menoleh, ada tangan yang tak asing di pundaknya.

Doyoung kemudian melirik ke atas,

"Yedam?." Doyoung mengucek matanya berkali-kali, kayanya bukan mimpi. Ini nyata? Yedam di depannya?.

"Doy, lo sejak kapam bisa minum-minum gini?." Yedam kembali ke Seoul untuk liburan, dan tiba-tiba mendapat sebuah pesan tak di kenal yang memintanya untuk segera datang ke cafe ini. Gak di sangka di bakalan ketemi sama Doyoung yang dalam kondisi setengah mabuk begini.

Doyoung sontak bangun, dan memeluk Yedam. Yedam agak terkejut karna Doyoung tiba-tiba meluk dia, Yedam ngerasa kalau Doyoung sekarang tidak baik-baik saja. Doyoung bukan orang yang bisa mabuk-mabukkan kaya gini. Yedam terlihat khawatir dengan perubahan Doyoung.

"Doy lo kenapa?."

"Dam, biarin gue kaya gini dulu. Bentar aja." Doyoung memeluk erat tubuh Yedam dan meletakkan dagunya di pundak Yedam.

Doyoung merasa tidak percaya kalo Yedam beneran ada di pelukannya sekarang. Wangi khas Yedam yang selalu Doyoung rindukan membuat Doyoung semakin nyaman di pelukan pemuda manis itu.

Di satu sisi Doyoung merasa sedih karena pernyataan Alice yang tiba-tiba akan pergi dan menemukan tambatan hatinya. Namun disisi lain Doyoung juga senang, karena dia bisa bertemu dengan Yedam. Dan Yedam merasa Doyoung memang memiliki suasana hati yang buruk. Dengan tulus Yedam mengelus kepala Doyoung.

Sementara itu dari kejauhan, Alice melihat dua orang itu berpelukan. Dengan tangan gemetar ia menahan sesak di dalam dadanya.

"Maafin aku dobby, aku nggak mau terlalu jatuh cinta sama kamu. Karna aku tau, di hati kamu masih ada Yedam. Aku nggak mau bikin kamu tertekan dan terpaksa nerima aku di hati kamu." Ucap Alice berkaca-kaca. Dia tau sejak pertama kali mereka bertemu kembali saat ulang tahun Doyoung beberapa bulan lalu.

Alice tau Doyoung menyukai Yedam. Bahkan sejak Yedam pergi ke luar kota, Doyoung yang mencoba melupakan Yedam dan mencoba  membuka hatinya untuk Alice nyatanya tidak semudah itu. Alice yang sering berkencan dengan Doyoung dan makan malam bersama kadang Alice merasa kikuk saat Doyoung memanggilnya dengan nama Yedam. Saat itulah dia ingin berhenti untuk membuat Doyoung berada disisi nya.

Dengan alih-alih pulang ke Tiongkok dan dia sudah menemukan seseorang yang dia sukai, meskipun kenyataan tidak seperti itu. Namun Alice harus melakukannya agar Doyoung tidak semakin mendekatinya, dan dia juga tidak mendekati Doyoung.

My Pretty Wife  [HOONSUK]Where stories live. Discover now