-9-

928 152 5
                                    

Karena kondisi yang sudah beransur membaik, Jisoo tidak perlu menunggu besok pagi untuk pulang. Setelah suster melepaskan infus yang dipakainya, Jisoo akhirnya bersiap siap untuk pulang.

"Akhirnya anak nakal Daddy bisa pulang" ujar Jongsuk "Tapi sepertinya rumah sakit ini bakalan menjadi langganan kamu deh"

"Daddy doakan aku masuk rumah sakit huh?" Sahut Jisoo.

Jongsuk terkekeh kecil "Kamu sendiri yang mencari gara gara. Bandel"

"Sayang, Daddy jahat sama aku" rengek Jisoo menghampiri sang pacar.

"Daddy benar ya. Kamu memang bandel" sahut Rose.

"Ishhh, kamu tidak asyik!" Ngambek Jisoo.

"Sudah Rose, ayo kita kemobil. Tinggalin saja tuh bocah" ujar Jieun menggandeng calon menantunya menuju kemobil disusul oleh Jongsuk yang membawa tas baju Jisoo.

"Jangan bawa pacar aku kabur dong" kesal Jisoo bergegas menyusul mereka.

*

"Kalian tidak mau mampir?" Tanya Rose setelah mobil yang dikendarai oleh Jongsuk berhenti didepan gerbang rumahnya.

"Kapan kapan saja ya" sahut Jieun.

"Baiklah" balas Rose "Chu, aku masuk duluan ya. Besok aku akan menjemput kamu"

"Okay Ochie" sahut Jisoo ingin mengecup pipi Rose namun pacarnya itu malah menghindar.

"Ada Mommy sama Daddy" ujar Rose yang malu. Dia bergegas turun dari mobil.

"Ayang ihh!" Rengek Jisoo kesal.

Tanpa mempedulikan rengekan sang anak, Jongsuk langsung menjalankan mobilnya pergi dari sana.

"Aku pulang!" Teriak Rose memasuki rumahnya.

"Sudah makan?" Tanya Chanyeol yang berada diruang tamu. Cowok itu kelihatan sibuk mengerjakan pekerjaannya.

"Sudah" sahut Rose "Oppa kenapa tidak ke perusahan?"

"Tadi malam sudah lembur jadi hari ini Oppa memutuskan untuk kerja dirumah saja deh" sahut Chanyeol.

Rose mengangguk faham "Aku kekamar dulu ya"

"Iya. Kamu istirahat saja"

Rose bangkit dan berjalan memasuki kamarnya. Dia langsung membaringkan dirinya dikasur empuknya itu. Ah, rasanya nyaman sekali setelah beberapa hari ini dia hanya tidur disofa dirumah sakit.

Tidak butuh waktu yang lama, dengkuran halusnya mula kedengaran menandakan kalau dia sudah dijemput kealam mimpi.

*
*

Pagi harinya, dengan memakai seragam sekolah yang sudah rapi, Rose berganjak keluar dari kamar dan menghampiri Chanyeol yang sudah berada dimeja makan.

"Oppa bikin apa?" Tanya Rose.

"Hari ini kita makan pancake ya" ujar Chanyeol.

Rose mendudukkan dirinya dibangku "Baunya enak" pujinya.

Chanyeol tersenyum "Kamu bakalan berangkat menggunakan mobil?"

"Iya soalnya Jisoo tidak bisa membawa motor si. Tangannya masih diperban" sahut Rose.

"Nanti malam sepertinya Oppa harus menginap di perusahan. Ada masalah dikit di perusahan jadi Oppa harus segera menyelesaikan masalah itu. Mendingan kamu bawa teman teman kamu untuk menginap disini ya. Oppa takut membiarkan kamu menginap sendirian"

"Apa Jisoo juga bisa menginap disini?"

"Bisa tapi pastikan teman teman kamu yang lain juga ikut menginap. Oppa tidak mau ya kalian berduaan saja"

"Baiklah Oppa, aku mengerti"

"Ya sudah, habiskan sarapan kamu"

Rose mengangguk patuh dan mula memakan sarapannya. Tidak butuh waktu yang lama untuk dia menghabiskan sepiring pancake buatan sang Oppa itu.

Setelah berpamitan, dia akhirnya berlalu pergi menggunakan mobilnya.

"Selamat pagi Ochie!" Sapa Jisoo ketika memasuki mobil Rose.

"Pagi juga Jichu" sahut Rose menjalankan mobilnya "Kamu sudah sarapan?"

"Sudah kok. Tadi dipaksa sama Mommy. Apa kamu juga sudah sarapan?"

"Sudah. Tadi dibikin pancake sama Chan Oppa"

Jisoo mengangguk faham. Dia melirik tangannya yang masih diperban "Dokter bilang beberapa hari lagi perban ini sudah bisa dilepaskan. Aku sudah tidak sabar si"

"Kamu tidak sabar untuk balapan lagi bukan?" Tebak Rose yang memang sudah hafal sama kelakuan sang pacar.

Jisoo terkekeh "Ochie nya aku memang pengertian deh"

"Jangan sering balapan Chu. Aku tidak mau ya kamu kenapa napa"

"Iya. Aku akan berusaha menjaga diri aku kok. Kamu jangan khawatir"

"Gimana aku tidak khawatir si. Aku sudah tidak punya siapa siapa kecuali kamu, Chan Oppa, sahabat kita sama orang tua kamu"

"Iya sayang iya. Maaf ya karena sering bikin kamu khawatir"

Rose diam membuatkan Jisoo yakin kalau sang pacar kesal dengannya.

"Kamu tahu siapa yang lebih cantik dari kamu?" Tanya Jisoo.

"Tidak" sahut Rose singkat.

"Kamu benar, tidak ada yang lebih cantik dari kamu"

Blushh

Pipi Rose bersemu merah.

"Salting hurm?" Goda Jisoo.

"Apaan si" sahut Rose berusaha cuek.

Jisoo terkekeh kecil "Cie pacarnya aku salting nih"

"Jichu ih!! Aku lagi menyetir nih"

"Cie, salting" goda Jisoo lagi.

"Diam Chu~" rengek Rose.

"Ahahaha arreosso Sayang. Mianhe"

Rose mempoutkan bibirnya dengan kesal. Urghh, pacarnya itu sering banget si bikin dia salting.

Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya tiba diparkiran kampus.

"Kamu harus tanggungjawab!" Ujar Rose.

Dahi Jisoo mengernyit "Tanggungjawab?"

"Kamu sudah bikin jantung aku berdetak kencang loh!"

Suara tawa Jisoo sontak kedengaran "Ahahaha sayang, jadi kamu benaran salting?"

Rose mendengus "Memangnya ada yang tidak salting pas digombal sama pacar huh"

"Hey, siapa yang menggombal? Aku serius loh. Tidak ada yang lebih cantik dari kamu"

"Tuhkan! Kamu bikin aku salting lagi!!" Kesal Rose menyembunyikan mukanya menggunakan kedua tangannya.

"Cie, pacar aku salting. Sini cium aku" Jisoo menyondongkan badannya membuatkan pipinya berada didepan Rose.

Cup

Dengan segera Rose mengecup pipi mulus sang pacar.

Cup

Dan sekarang giliran Jisoo yang mengecup pipi Rose.

Tanpa mereka sedari, sudah ada sosok sahabat mereka yang berdiri didepan mobil mereka. Sudah pasti sahabat mereka itu bisa melihat apa yang mereka lakukan.

"Masih pagi saja sudah bucin" komentar Seulgi.

"Sepertinya kita hanyalah debu yang tidak kelihatan" lanjut Wendy.

"Ayo deh kekelas. Biarkan saja mereka bucin" ajak Irene

"Ayo" anggota PinkSky akhirnya berganjak kekelas mereka meninggalkan anggota BlackSky yang masih setia menonton adegan bucin antara ketua geng motor dan ketua osis.







Bucin banget si🥲

  Tekan
    👇

I'm Your BAD BOY✅Where stories live. Discover now