19: Dress putih.

125 22 0
                                    

Happy reading guys 🙆

.
.
.

"Dara!" panggil seseorang. Suara nya menggema di lorong koridor kelas 11.

Gadis cantik yang merasa namanya di panggil, menghentikan langkah nya dan menoleh. "Eh, Ka Arka. Kenapa?" tanya nya dengan kedua tangan memegang erat kedua tali tas.

Arka diam. Menatap lekat manik coklat seorang gadis yang ada di hadapan nya.

Menghela nafas panjang. Arka memberanikan dirinya. Dengan segenap jiwa raga pertumpahan darah dan memenangkan peperangan antara hati dan isi kepala. "Free nggak?"

Dara mengerutkan keningnya. "Ngga. Kita kan sekolah sekarang." jawab gadis lugu itu.

Lagi. Arka menghela nafas panjang. Butuh cukup banyak kesabaran untuk berbicara dengan anak kecil seperti Dara.

Tapi, pantaskah gadis remaja itu di sebut anak kecil?

"Maksud gue, pulang sekolah. Free ngga?" Arka mengulangi pertanyaan nya. Tak lupa ia sertakan penjelasan waktu yang ia tentukan.

Dara berfikir sejenak. Membuat Arka harap harap cemas.

"Ngga."

Arka mendesah kecewa kala mendengar jawaban singkat Dara.

"Ngga kemana mana pulang sekolah." lanjutnya membuat otak Arka di paksa bekerja untuk memahami jawaban Dara.

"Jadinya,Lo bisa nggak?" Arka memastikan.

"Bisa bisa aja si Ka." jawaban Dara mampu membuat Arka bernafas lega.

"Gue jemput nanti di depan rumah. Jangan ngaret!" peringat Arka yang sudah sangat hafal dengan keleletan Dara.

"Emang mau kemana si Ka? Ganggu aja. Gue kan jadwal nonton Upin Ipin tau!" keluh Dara yang merasa waktu berharga nya terganggu.

Arka menerbitkan seulas senyum berbentuk sabit. Sangat manis.

"Pake Dress putih ya. Kita ke taman,gue traktir gulali." penuturan Arka berhasil membuat Dara berbinar.

"Serius? Ice cream strawberry juga ya Ka!" pinta nya antusias yang di hadiahi anggukan mantap oleh Arka.

"Ya udah kalo gitu,gue ke kelas. Jangan lupa dress putih ya!" peringat nya sebelum melenggang pergi meninggalkan gadis itu.

Dara yang kegirangan hanya menggoyangkan pelan badan nya dengan kedua tangan yang masih setia memegang erat kedua tali tas. Senyum nya senantiasa terbit di wajah cantik nya. Matanya tak lepas dari menatap Arka yang makin samar di penglihatan nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MENTAL HEALTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang