FS • 9

353 47 1
                                        

Firegious Sanguis

____________________

Happy Reading

____________________

FS • 9
•• MERRY CHRISTMAS ••

Ketika sudah memasuki kawasan Hogwarts ia langsung berlari dan melintasi Aula, cukup banyak mata yang menatapnya. Setidaknya kali ini tidak ada jeritan perempuan. Well, hampir kebanyakan para murid pulang di hari natal, bukan?

"Tom, M'boy, aku bertanya-tanya kemana kau dimalam natal," ucap Slughorn berjalan mendekat. "Kau butuh makan malam. Tapi setelah itu bisakah kau ke ruangan ku? Kau adalah murid kesayangan ku, Tom. Aku hanya ingin tahu apakah kau baik-baik saja dan mengenai Nurmengard, of course."

"Aku sangat lelah, Sir. Aku akan ke asrama dan melewatkan makan malam di disana. Permisi, Professor," jawabnya dan langsung melenggang pergi.

Pencapaian lain, Hermione. Kau juga mengambil ke-profesionalan ku, pikir Tom dengan kecut karna biasanya ia akan memainkan peran sebaik mungkin. Tapi apa ini? Menolak ajakan  Slughorn di depan semua orang.

Ia mengucapkan kata sandi asrama ketua murid dan betapa terkejutnya ketika seseorang sudah berada di sana. Duduk di atas sofa dengan piala berisi coklat panas yang tergenggam di tangan kanan.

"Aku sudah menunggu hampir satu jam," ujarnya sambil berjalan mendekati Tom.

"Oh, aku yakin benda ini seharusnya berakhir ditangan mu," dengan senyumnya yang biasa, ia mengangkat sebuah kalung dengan liontin cincin hitam bertahta ukiran burung hantu.

"Tapi, bagaimana bisa?"

"Mengapa harus tidak bisa? Ini dunia sihir, Tom," jawabnya sambil berjalan mendekati Tom yang masih tidak memahami apa yang tengah terjadi di hadapannya.

"Sepertinya aku tidak bisa berlama-lama. Ada banyak orang yang harus ditemui. Dan aku turut berduka atas kepergian dua teman mu," sosok itu berpamitan dengan menyodorkan gelas berisi coklat panas yang tadi ia minum serta kalung liontin cincin ke arah Tom.

Tom menatap pundak orang itu hingga hilang dibalik lukisan pintu masuk. Ia berjalan ke arah sofa, meletakkan gelas berisi coklat panas yang tinggal setengah. Lalu di tatapnya cincin pada kalung itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi, Hermione?" Tanyanya pada diri sendiri. Ia mengalihkan pandangan dari cincin berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Tapi retinanya terkunci pada piala berisi coklat panas yang berada di atas meja. Piala itu tidak berdiri dengan benar seolah sesuatu mengganjal tempatnya berdiri.

Tom mengangkat gelas itu dan benar saja, sebuah perkamen kecil dilekatkan di sana.

Terima kasih karena tetap hidup. Semua berjalan sesuai rencana, Tom. Atau harus ku panggil Tuan?

Hermione Knightley

Tanpa di sadari, sudut bibirnya berkedut, "kau tau, Hermione? Seharusnya kau memanggil ku 'Tuan' sejak pertama kali kau mendeklarasikan diri sebagai pengikut ku."

Ia terus memandangi perkamen kecil dengan tulisan tangan Hermione itu. Tulisannya indah, melengkung dan miring ke kanan. Tom terkekeh, Merlin! Sejak kapan ia jadi sentimentil begini?

"Kau lihat? Banyak sekali hal yang kau ambil dari ku."

Sejujurnya mata Tom mulai memanas karena kembali mengingat apa yang terjadi pada Hermione. Ia bahkan tidak ingat sejak kapan ia memanggil gadis itu dengan Hermione. Mereka baru bertemu sialan, bahkan Hermione ini masing sangat asing baginya. Tapi dari semua hal menyebalan, mengapa matanya harus memanas dan mengapa pula pengelihatanya sedikit kabur? Salazar! Air dari manakah yang berani memasuki matanya dan mengaburkan pengelihatannya? Baiklah jangan membodohi diri sendiri, Tom. Akui saja bahwa kau ingin menangis. Tidak ada siapapun di sini. Tapi, dia adalah Voldemort! Dan Voldemort tidak menangis. Memalukan.

Firegious Sanguis √Where stories live. Discover now