19. Maniac

2.8K 336 575
                                    

🍂🍂🍂


Satu bulan kemudian....

Hari ini muram, langit mendung dan suasanya terasa dingin. Kondisi Haerin sudah membaik. Wanita itu mengajak Taehyung mengunjungi makam Vanthia.

Setelah dihajar habis-habisan oleh Jungkook, Taehyung mengalami luka dalam yang parah. Namun, ia mengabaikannya. Hingga beberapa hari kemudian, ia merasa tangan kirinya sakit. Setelah diperiksakan, rupanya tulangnya patah sedikit. Taehyung akhirnya memakai gips dan sedang menjalani masa pemulihan.

Jimin juga tidak enak pada Taehyung. Di hari pertama bekerja, Taehyung sudah dihajar habis-habisan sampai tangannya patah. Jimin sudah memintanya beristirahat, tapi Taehyung tak mau. Dirasa tangan kanannya masih mampu untuk menyetir dan melakukan hal lain, jadi Taehyung tetap bekerja seperti biasa. Pria itu memang pantang menyerah dan berambisi mencapai tujuannya.

"Ini makam putri kita, Mr. Van."

Taehyung melirik Haerin, kemudian maju beberapa langkah. Taehyung berjongkok di depan makam putrinya yang dikelilingi dengan patung-patung malaikat. Batu nisanya licin, terbuat dari batu paling mahal. Vanthia dimakamkan di pemakaman elit. Makamnya sangat mewah, memperlihatkan betapa tingginya derajat Jungkook sebagai ayahnya.

"Dia tidak berdarah Sir Jeon, jadi suamiku tidak memakamkannya di pemakan keluarga Sir Jeon," ucap Haerin.

Hal itu membuat Taehyung sakit hati. Ia mengusap nisan putrinya, mengecupnya sejenak, kemudian mengembuskan napasnya. Sebelumnya Jungkook telah berjanji akan memperlakukan Vanthia seperti putri kandungnya. Dalam perjanjian pun, Vanthia tidak diperbolehkan memakai marga selain Sir Jeon.

Taehyung merasa putrinya seperti dianggap sebelah mata. Ia tak meragukan kasih sayang Jungkook pada Vanthia, namun ia ragu Jungkook menyetarakan derajat Vanthia dengan Sir Jeon. Apalagi waktu itu Jungkook menyebut Taehyung adalah kasta rendahan yang tak mampu bersanding dengannya.

Mungkinkah dia juga membedakan kasta putriku?

Semewah apa pun makam yang disiapkan Jungkook untuk Vanthia, senyaman apa pun tempat yang disiapkan Jungkook untuk peristirahatan Vanthia, Jungkook tetap terlihat membedakan Vanthia.

Taehyung memejamkan matanya, berdoa selama beberapa saat kedamaian putrinya kemudian mencium batu nisan itu sekali lagi. Pria itu berdiri dan menggeser tubuhnya sedikit agar Haerin bisa mendekat.

Namun, wanita itu tetap menjaga jarak dari makam. Seperti saat Vanthia dimakamkan, Haerin juga tak mau turun dari mobil dan menyaksikan bagaimana mendiang putrinya dimasukkan ke dalam liang lahat. Haerin sudah berjanji pada dirinya, sebelum dia menemukan siapa dalang kematian putrinya, Haerin tak mau mendekati makam itu atau berbicara pada putrinya.

Taehyung tak mau bertanya lebih jauh mengingat betapa kelamnya hidup Haerin. Ia yakin Haerin memiliki alasan tersendiri untuk melakukan apa yang ingin dilakukan dan tidak ingin dilakukan.

Pria itu menghampiri Haerin. "Terima kasih telah menunjukkan makam putriku, Senora."

"Aku juga minta maaf, karena aku baru bisa menunjukkannya sekarang, Mr. Van." Sejak kemarin keadaan tak memungkinkan mereka pergi dari kediaman Sir Jeon. "Ayo kita pulang," ajak Haerin.

"Iya, Senora."

Begitu berbalik, mereka melihat seseorang mendekat ke arah makam Vanthia.

Pria itu adalah Seokjin. Ia datang membawa sebuket bunga yang masih segar. Seokjin tahu Haerin berkunjung ke makam Vanthia setelah mendapat kabar dari mata-matanya yang bekerja di Kediaman Sir Jeon. Sejak kejadian waktu itu, Seokjin memutus kontak dengan Haerin supaya wanita itu tak dicurigai dan disiksa lagi. Hubungan antara dirinya dan Haerin seakan lenyap tanpa jejak.

VANTABLACK [M]Where stories live. Discover now