Act 0. Rodenius - Chapter 3

59 12 0
                                    

Perdana menteri Kanata berjalan di lorong istana, ia hendak menuju ke ruangan konferensi antara Principal of Qua Toyne dengan Republic of Indonesia.

Sepanjang melangkahkan kaki, ia tidak henti-henti nya memikirkan apa yang terjadi belakangan ini.

Indonesia... Ya???... Memiliki unit terbang yang tidak mirip seperti makhluk hidup, dan juga kapal perang raksasa... Siapa mereka?... Dan apa tujuan mereka sebenarnya?... Aku tidak boleh berbuat kesalahan apapun.

Aula Istana, Konferensi Qua Toyne - Indonesia

Kedua perwakilan dari masing-masing negara duduk dengan saling menghadap di sebuah meja panjang, salah satu perwakilan diplomat Indonesia mulai berdiri.

"Pertama-tama, kami sebagai perwakilan Republik Indonesia. Mengucapkan terima kasih kepada Qua Toyne, karena sudah berkenan menyediakan tempat dan waktunya untuk pertemuan kali ini. Bersama dengan ini, kami juga hendak meminta maaf yang sebesar-besarnya. Karena salah satu pesawat patroli kami sudah melanggar ruang udara di atas Qua Toyne. Kami berjanji, hal seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa depan."

Perdana mentri Kanata tersenyum, dia melihat ketulusan dari diplomat Indonesia yang secara resmi meminta maaf atas apa yang sudah membuat geger Qua Toyne. Dia juga berpikir bahwa orang-orang dari apa yang di sebut Indonesia ini bukanlah bangsa yang arogan, justru mereka terkesan sangat sopan.

Pada awalnya Kanata khawatir jika lawan bicaranya akan seperi negara-negara di wilayah peradaban, yang notabene selalu bersikap arogan. Namun, meskipun Indonesia memiliki unit yang mirip dengan yang dipunyai negara beradab, tapi mereka masih tahu sopan santun.

"Saya sebagai perdana menteri Qua Toyne secara resmi, menerima permintaan maaf anda. Saya sangat senang, karena unit itu bukanlah milik negara musuh..."

Para diplomat Indonesia menutup matanya dan menundukkan kepalanya, sebagai ucapan terima kasih. Karena Qua Toyne menerima permintaan maaf mereka.

"Pun, demikian... Saya masih belum mengetahui apapun tentang negara anda?." Kanata meneruskan.

"Ah... Anda benar perdana menteri... Ini akan menjadi kesalahpahaman yang sangat fatal, jika kedua negara tidak saling mengenal baik. Oleh karena itu, izinkan saya untuk memperkenalkan negara saya..."

Diplomat Indonesia mengambil beberapa dokumen yang berisi Infomasi umum mengenai negara Indonesia, dia membagikannya kepada semua perwakilan Qua Toyne. Namun, para Qua Toynian terlihat kebingungan saat membaca dokumen tersebut.

"Mohon maaf Tuan Iskandar, kami tidak bisa membaca apa yang ditulis di sini..." Ujar menteri luar negeri Qua Toyne, Rinsui.

Sama seperti Rinsui, Iskadar pun keheranan, "maaf tuan Rinsui. Bukan kah kalian berbicara bahasa kami?"

"Tidak.. Tidak.. Justru kalian lah yang terdengar berbicara bahasa kami."

Para diplomat Indonesia saling bertatapan, mereka mulai kebingungan.. 

Namun Iskandar yang sadar dengan apa yang terjadi mulai berbicara, "Ekhm... Maaf tuan dan nyonya sekalian... Saya rasa di sini ada sebuah kesalahpahaman, tapi kita akan membahas itu lain kali... Untuk sekarang, izinkan saya untuk memperkenalkan Indonesia secara lisan"

Iskandar mulai berdiri, dan dia memegang beberapa gambar dan informasi umum mengenai Indonesia

"Pertama-tama, nama resmi negara kami adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Anda bisa memanggil negara kami Republik Indonesia atau hanya Indonesia saja. Lalu negara kami berada di 1000km barat laut dari negara anda. Dan karena negara kami adalah negara kepulauan, untuk luas keseluruhan negara kami adalah sekitar 5,5 Juta Km², dengan luas daratan sekitar 2,6 Juta Km² )* ... Kami memiliki populasi sebesar 274 Juta jiwa pertahun 2023, tahun asli dunia kami."

)*ini adalah penjumlahan luas daratan yang di claim oleh Indonesia setelah Transfer antar dunia, dimana wilayah Malaysia timur/borneo utara, New guinea, dan Timor Leste terkirim bersama Indonesia tanpa penduduknya.

"JANGAN BERCANDA!!! disana tidak ada apapun! Tidak ada apapun di wilayah timur! Itu hanyalah lautan luas tak berujung!!" Rinsui mencoba membatah klaim dari Indonesia, karena dia sudah mencoba untuk mencari tahu lautan di timur, tapi selama ini dia tidak menemukan apapun di sana.

"Kami pun tidak tahu apa yang terjadi belakangan ini. Namun saya begitulah keadannya, dan apakah memang masuk akal jika ada sebuah negara yang di kirim ke dunia lain?"

"Entah dari mana asal kalian, tapi apa yang kalian ucapkan itu hanyalah sebuah dongeng belaka. Apakah kalia berniat menyebarkan dongeng ini ke seluruh dunia? Mengklaim diri kalian berasal dari dunia lain? Tidak masuk akal!"

Iskandar menghela nafas... Aku tahu ini akan terjadi, untung saja pemerintah sudah merencanakan semuanya.

"Begitu ya, kalau begini bagaimana... Kami akan dengan senang hati, mengajak para perwakilan dari Qua Toyne untuk melihat-lihat negara kami. Tentu saja, kami yang akan menyediakan semua akomodasi bagi para perwakilan Qua Toyne yang ingin melihat-lihat negara kami."

"Hah!?"

"Tentu saja boleh." Kanata menyela Rinsui, dia khawatir akan semakin membuat tegang pertemuan Ini. "Kalau begitu, Izinkan saya membicarakannya dengan semua bawahan saya"

"Baik, terima kasih atas waktunya perdana menteri Kanata."

•-•

Kanata dan para pejabat Qua Toyne lainnya mengadakan pertemuan lanjutan. Mereka membicarakan siapa saja yang akan pergi ke Indonesia.

Cara bicara orang-orang Indonesia sangat tulus dan sopan, apalagi memiliki naga besi dan kendaraan militer yang kuat... Kota seperti apa yang mereka miliki?.. Aku tidak sabar untuk mendengarnya.

"Tuan-tuan, delegasi yang akan kita kirim untuk berkunjung ke Indonesia adalah para spesialis dari masing-masing kementrian. Anda akan memiliki kewenangan penuh, oleh karena itu saya berharap besar kepada anda semua. Agar perdagangan antar kedua negara bisa berjalan dengan lancar. Dan akan menjadi kekuatan kita. Buktikan kemampuan mu."

•-•

Kota pelabuhan Myhark.

Hari ini adalah hari dimana rombongan diplomat Qua Toyne akan berkunjung ke Indonesia. Qua Toyne mengutus mentri luar negri Rinsui, Staf dan diplomat Yagou, serta 2 orang pendamping.

Keempat orang itu saling mengobrol satu sama lainnya, sembari menunggu orang Indonesia menjemput mereka di dermaga.

Setelah beberapa menit berlalu, munculah Iskandar, "Tuan-tuan, kami telah menyiapkan kapal pesiar untuk perjalanan menuju Indonesia. Estimasi perjalanan laut adalah sekitar dua hari, silahkan ikuti saya."

Rombongan Qua Toyne mengikuti arahan Iskandar menuju tempat penjemputan.

Rinsui yang mendengar kalau perjalanan kali ini akan menggunakan kapal, dia menjadi skeptis, "Ugh... Aku sangat benci berpergian menggunakan kapal. Ditambah tempat yang sempit, gelap, dan lembab. Membuat banyak para pelaut jatuh sakit saat di atas kapal. Orang Indonesia itu mengklaim akan sampai di sana dalam dua hari, aku sangat meragukan perkataannya."

"Ya, aku mengerti itu. Tapi bagaimana pun, negara mereka memiliki naga besi terbang yang hebat. Mungkin saja perkataannya adalah benar." Ucap Yagou yang meyakinkan atasannya itu.

Saat mereka melewati tebing, keempat orang itu di kejutkan dengan kehadiran kapal raksasa. Itu bahkan lebih besar dari yang pernah dilaporkan angkatan laut. Mungkin saja kapal itu memiliki panjang lebih dari 200m

"Tuan-tuan sekalian. Itu akan menjadi transportasi kita menuju Indonesia."

When Indonesia at an Another WorldDonde viven las historias. Descúbrelo ahora