episode (21).

232 32 0
                                    

Buguru jun sunyeon yang mendengar penjelasan suhyeong itu diam membantu karena terlalu terkejut dengan cerita itu.

"Kamu serius? Bener bener ada guru yang seperti itu? " tanya buguru jun sunyeon dengan badan bergetar hebat.

"Gara gara si bajingan itu, saya juga tak bisa percaya lagi dengan guru manapun" seru suhyeong dengan mengeratkan giginya.

"Wali kelas kami waktu SMP cheon sangyeol! " seru suhyeong dengan penuh dendam membuat buguru jun sunyeon terkejut.

**************

Kembali lagi ke sisi (name) lim hallim dan han yeri. (Name) yang melihat ekspresi han yeri yang sanggat menyeramkan itu hanya bisa melotot saja.

HAP!

han yeri dan (name) terkejut saat lim hallim dengan nekat ikut terjun bebas dengan kedua nya dari atap gedung apartemen yang tinggi ini.

GREP! SYUT! SRUK!

dengan susah payah lim hallim berhasil memegang pinggang han yeri dan memegangi ujung AC yang berada di luar gedung itu dengan susah payah.

"(Name)! " seru lim hallim yang melihat tubuh (name) yang masih terus terjun bebas dengan mata melotot karna lim hallim tidak sempat mengapai (name).

"Jangan pedulikan aku! Kau dan han yeri harus tetap bertahan! " seru (name) kepada lim hallim yang mati matian menahan bobot berat badanya dan han yeri yang sedang bergelantungan memegang masih AC yang menahan bobot berat kedua nya.

"Hah! Bodoh! " gumam (name) dan menutup kedua matanya saat merasakan tubuh nya sebentar lagi akan menghantam kerasnya aspal di bawah sana.

SYUT! GREP!

(name) langsung membuka matanya saat merasakan tubuh nya seperti dipeluk oleh seseorang.

"Alexander! " seru (name) dengan terkejut saat Alexander berhasil menangkap tubuh (name) sebelum tubuh (name) jatuh ke aspal jalanan.

"Kenapa nona menutup mata? Apa nona lupa kalau aku selalu memantau gerik gerik anda? " seru Alexander dengan nada dinginya dan mendongak keatas melihat lim hallim dan han yeri.

"Dasar kutub utara! " seru (name) dengan kesal namun juga lega disaat bersama karna dirinya tidak jadi mati kali ini.

"Mereka.... Apa mau saya tolong? " tanya Alexander kepada (name) dan melirik keatas dimana lim hallim dan han yeri masih bergelantungan.

"Tentu saja! Dan terimakasih karna sudah menolong ku" seru (name) dan turun dari gendongan Alexander.

"HAH! " jerit lim hallim yang sudah tidak kuat lagi.

"Kau sudah gila, ya?! Apa yang kau lakukan?! " seru lim hallim dan melirik kearah han yeri.

"Benar! Aku memang sudah gila! Kau baru tahu sekarang? " tanya han yeri dengan tersenyum lebar.

SYUNG! SYUNG!

han yeri mengayunkan kakinya agar lim hallim bisa melepaskan genggamanya membuat (name) yang berada di bawah mereka melotot.

"HEI! DASAR ANAK GILA! " maki (name) yang tidak habis pikir dengan jalan pikir han yeri.

"Saya akan bawakan matras" seru Alexander dengan datar dan langsung  membuka tasnya dan mengeluarkan matras yang berukuran sedang.

"KAK LIM HALLIM! LEPASKAN SAJA! " teriak (name) dari bawah membuat lim hallim melepaskan genggamanya.

WUSHHH! BRAK!

(Name) menghela nafas lega sekaligus khawatir karna lim hallim jatuh dengan beban han yeri yang berada di atas nya membuat (name) merasa ngilu.

"UAGH! UHUK UHUK! " erang lim hallim dan memegang bagian rusuknya membuat (name) panik.

THE REAL LESSON X READERS. Where stories live. Discover now