3

628 133 67
                                    

Prok prok prok

Terdengar suara tepuk tangan dari pinggir lapangan. Lisa yang secara sportif memberikan pujian pada Seungcheol yang sekarang sedang memberikan contoh gerakan seorang Seeker pada para pemain bola sihir junior.

Seungcheol yang melihat Lisa dibawah langsung terbang kebawah menghampiri wanita itu.

Ini sudah lebih dari 2 Minggu sejak peristiwa jebakan Centaurus, dan Seungcheol baru bisa bertemu Lisa hari ini lagi.

Padahal dia sudah berjanji untuk pamer. Tapi untuk pertama kalinya dia ingkar janji pada seseorang.

"Lisa!".

Senyumannya yang lebar tak bisa tertahan lagi. Terlihat jelas jika pria itu sangat senang.

"Sepertinya kau sangat sibuk sekali, Seungcheol-ah..".

Lisa melihat jelas kelelahan di mata pria itu. Tapi yang diajak bicara malah menggeleng.

"Tidak.. sama sekali".

"Pembohong..", Lisa hanya tersenyum tipis. Sedikit kesal juga karena Seungcheol selalu merasa baik kapan pun itu.

"Tunggu lah sebentar lagi", Seungcheol memegang sebelah tangan Lisa,"Aku segera menyelesaikan pelatihan para anggota Tim Singa, tunggu aku sebentar saja".

Lisa hanya mengangguk dan membiarkan Seungcheol terbang menaiki sapunya. Wanita itu sedang punya waktu luang, jadi dia pikir tak apalah menunggu Auror tampan itu sebentar.

.

"Nona Lisa... Selamat sore!!".

Seorang junior tingkat 3 dari asrama Musang menyapa Lisa yang duduk di bangku taman, sembari menunggu Seungcheol.

"Selamat sore Tuan muda Lee", goda Lisa.

"Jangan memanggilku tuan mudaa, Nona...", rengeknya.

"Nona Lisa.. Apa anda sedang menung---",

Ucapan murid tingkat 3 itu langsung berhenti dan kepalanya menunduk takut saat Seungcheol datang.

Lisa ikut menoleh dan mendapati pria Choi itu berjalan tergesa gesa menghampiri nya.

"Lee Yogeun.. kau bisa kembali ke asramamu..", Lisa menepuk pelan pundak pemuda itu untuk menenangkan.

"A-ah!! Baik Nona Lisa..".

Dengan terburu, pemuda itu langsung pergi dan tak lupa memberi salam singkat pada Seungcheol yang melihatnya bingung.

"Ada apa dengan bocah itu? Terlihat buru buru sekali..".

Lisa menggeser duduknya,"Sepertinya dia melihatmu lalu ketakutan..".

Alis pria itu terangkat,"Aku? Aku bahkan tak mengenalnya.. dilihat dari jubahnya bukankah dia dari asrama Musang?".

"Benar.. dulu dia pernah keracunan ramuan rumput hidup milik Jennie, dan dia jadi pasien ku selama satu Minggu".

Seungcheol menatap antara kagum dan tak percaya,"Orang bodoh mana yang mau minum ramuan rumput hidup?".

Ucapan Seungcheol membuat tawa Lisa keluar. Memang benar, siapa orang gila yang mau minum ramuan yang digunakan untuk makanan putri duyung?.

Lisa meredakan tawanya lalu menoleh pada Seungcheol,"Lalu.. ada apa kau menyuruhku menunggumu disini?".

"O-oh.. itu.. beberapa Minggu lalu, aku sudah berjanji untuk.......", ada jeda ragu terdengar,"..... Untuk kita bicara lebih panjang".

Lisa paham maksud pria itu,"benar juga.. bukankah kau ingin memamerkan semuanya padaku?".

We AreWo Geschichten leben. Entdecke jetzt