[Chapter 4] : Kebenaran Yang Diabaikan

550 61 0
                                    

Playlist_song by :
Grant ft. Nevve - The Edge

~ Selamat Membaca ~

❄️❄️❄️

Srett,
Brakk!

"Ukhh!" Pekik Altan terkejut.

Tepat setelah dirinya mengunci pintu kamar sang adik bungsunya. Belum sempat berbalik, Xella dengan cepat langsung mencekal tangannya.

Lalu, dalam sekejap tangan lainnya sudah mencekik leher Altan. Hingga punggung Altan membentur cukup keras kebadan pintu kamar.

"Jalang sialan! Apa kau tidak tahu sopan santun, ha!" Maki Altan, mencekal pergelangan tangan adiknya yang berada dilehernya.

Sedang Xella yang mendengar itu, semakin menatap tajam mata kakak pertamanya.

"Jangan berpura-pura denganku, fucking brother. Katakan, apa kau yang memasang kamera pengawas dikamar ku?" Tanya Xella tajam, dengan jemari semakin mencengkram kuat leher Altan. Meski begitu, Xella tetap tahu batasan agar kakak pertamanya tidak mati dalam sekejap ditangannya.

Berbanding terbalik dengan Altan, yang kini sudah mengerutkan dahi tidak mengerti.

"Apa maksudmu jalang?" Tanya Altan kembali memaki.

Hal yang tidak pernah dia tunjukan pada siapapun. Kecuali pada kedua adiknya, yang memang tahu sikap asli sang Putra Mahkota itu.

"Ck!" Xella berdecak sinis.

Namun, jemari dengan kuku tajamnya itu semakin menguat. Bersamaan dengan cekalan tangan Altan dipergelangan tangannya juga ikut menguat.

"Jangan bercanda denganku, sampah busuk!" Sahut Xella menajam.

Keduanya terdiam sesaat, sama-sama menguatkan cekalan masing-masing.

"Lepaskan cekikanmu, jika tidak ingin kupatahkan tangan kurusmu ini." Ancam Altan serius, dengan jemari kokoh yang sudah dalam keadaan siap bertarung.

Kembali terdiam, saling melempar tatapan tajam.

"Shit!" Umpat Xella kesal, lalu menarik kembali tangannya kasar dari leher dan cekalan sang kakak pertama.

Melangkah berbalik, menuju sofa kamarnya.

Meninggalkan Altan yang masih menatap tajam adiknya itu, dengan tangan yang tengah mengelus lehernya akibat cekikan kuat sang adik.

"Jika meninggalkan bekas, akan kupastikan kakimu patah saat ini juga Axella." Sahut Altan sinis dengan mata menatap tajam adiknya. Diikuti kakinya yang melangkah, mendekati sofa kamar adik perempuannya.

'apa si brengsek Abizard? Tapi kenapa? Sebenarnya apa yang pria konyol itu inginkan, sialan! Jadi sebenarnya siapa musuh yang harus aku singkirkan lebih dulu? Altan atau Abizard?' Alih-alih merespon ucapan sang kakak, Xella malah hanyut dengan pemikirannya sendiri.

Bersamaan dengan Altan yang sudah duduk disofa sebrang Xella. Memancing Xella untuk menatap tajam sang kakak pertama.

'aku yakin ada yang tidak beres disini. Tapi mana dulu yang harus aku cari tahu kebenarannya?' kembali lanjut Xella dalam hati, dengan mata memicing curiga pada sang kakak.

Queen Of The Night [Sequel 2 : Strong Mother] ✓ [TAMAT]Where stories live. Discover now