GSD.14

354 24 0
                                    

       
Welcome dicerita Galang cuki.

Makasih ya buat semuanya yang masih setia baca cerita ini cuki💗

Tinggalkan vote dan comen kalian
Nanti aku balas kok💗


👑H A P P Y R E A D I N G👑

Setelah janji Galang yang akan pergi berdua setelah pulang sekolah, kini Elisya sedang menunggu Galang diparkiran. Setelah beberapa saat Galang dan anggota astedor lainnya berjalan ke arah Elisya yang sedang menunggu nya.

"Udah lama nunggunya, Sayang?" tanya Galang.

"Nggak terlalu lama sih, yuk langsung pergi aja." ucap Elisya sambil tersenyum manis ke arah Galang. Teman Galang yang jarang sekali melihat senyum Elisya jadi terpesona. Menurut mereka Elisya itu sudah bisa dikatakan hampir sempurna untuk jadi pendamping Galang kedepannya.

Galang mengangguk dan menoleh kearah teman nya "duluan." pamit Galang.

"Okey boss, hati hati ya jangan di apa apain tuh anak orang, blom Sah!" ucap Kenzi ngaur.

Pletak.

Kena kan😂

Setelah mengucapkan itu tiba tiba Gibran memukul kepala belakangnya, dan langsung ditatap permusuhan oleh Kenzi.

"Lo apa apain sih! kenapa harus kena kepala gue, sakit bangsul!"

Yang di marahin bukan nya tersinggung dia malah menyengir tanpa rasa bersalah.

Daripada mendengarkan celotehan para teman nya yang gak bakalan berakhir Galang langsung pergi tanpa menghiraukan perdebatan mereka.

"Anjir si boss langsung gass aja." Suara Vino menyadarkan mereka semua, mereka menatap ke arah motor Galang yang sudah pergi jauh dari area parkiran.

"Terserah dia lah mungkin, dia kagak sabaran berduaan sama Bu boss
" Balas Gibran yang duduk di atas motor nya.

Mendengar perkataan Gibran yang lain jadi terkekeh.

"Tapi ya semenjak si Galang pacaran sama Elisya, banyak perubahan ya." ucap Kenzi.

"Mungkin kehadiran Elisya memberi dampak baik buat Galang, dan merubah sedikit demi sedikit sifat Galang yang dingin." Seloroh Shaka yang sedari tadi diam.

Yang lain hanya mengangguk tidak terkecuali Vano dari tadi dia hanya diam dan jarang nimbrung pada pembahasan mereka, lebih tepatnya tidak ada ya.

"Van." panggil Vino kembaran nya.

"Hm." Jawab nya singkat, padat dan jelas. kagak pernah berubah mungkin si es balok satu ini harus ada pawang dulu kali ya.

"Lo setiap kita bahas sesuatu, kenapa lo selalu diam aja?" Tanya Vino, yang sudah menahan pertanyaan ini dalam benak nya.

"Nggak penting!" Tekan nya  dan langsung menaiki motornya dan pergi meninggalkan mereka yang menatapnya cengo.

"Si es satu itu nggak pernah berubah ya, harus dikasih pawang dulu kali ya."ucap Kenzi.

"Iya nih, gue juga heran sama tu anak." Balas Vino heran.

"Tapi itu kembaran Lo! sadar bego." Gerutu Gibran menatap Vino malas.

"Udah lah makin panjang nih nanti pembahasan nya, yuk pulang aja udah sore juga." ucap Shaka, menengahi, walaupun Shaka polos dia masih tetap ada pemikiran dewasanya di waktu tertentu.

"Gas."

Di waktu yang sama dan ditempat yang berbeda kini kedua sepasang kekasih itu sedang berada di sebuah taman, setelah mereka selesai jalan jalan dengan motor sport Galang dan menghabiskan banyak waktu, dan disini lah mereka sekarang.  duduk disebuah taman yang lumayan sepi, membuat suasana canggung, apalagi sedari tadi pasangan Bucin itu tidak ada yang memulai percakapan.

GALANG [Revisi]Where stories live. Discover now